Nagita menaruh barang-barang milik anak itu yang masih tersisa di rumahnya dalam kardus besar di tengah ruangan. Selama mengerjakannya, Nagita tidak berekspresi apa-apa. Ketika Nagita melipat jas hujan kuning itu, Nagita berhenti sebentar, untuk kemudian melemparnya dalam kardus, tidak terlipat dengan benar.
Setelah barang-barang milik anak itu sudah tidak tersisa lagi, Nagita membersihkan tiap jengkal rumahnya. Sampai bersih tanpa ada seujung debu pun. Waktu sudah menunjukkan pukul 11:42 ketika Nagita selesai bersih-bersih. Nagita pun ke kamarnya, mengambil gaun satin putih yang teronggok selama enam tahun di lemarinya.
Nagita mandi. Membersihkan badan. Memotong rambutnya yang mulai panjang hingga benar-benar rapi. Kemudian kembali ke arah kamar dan mengenakan gaun satinnya.
Nagita membuka laci pantry, mencari botol obat yang juga enam tahun hanya ia taruh sembarang di sana. Setelah mengambilnya, Nagita mengambil segelas air putih dan membawa kedua hal tersebut untuk ditaruh di atas meja. Ponsel yang ia pegang pun, ia taruh di samping gelas.
Nagita akan melakukan hal yang dulu ia tunda.
Setelah duduk dengan nyaman, Nagita melihat ke arah meja. Pemandangan ini persis seperti enam tahun yang lalu.
Ding!
Jam menunjukkan pukul 11.58, berikut dengan pesan dari seseorang bernama Afgan.
Afgan: Avodyie cari lo, Git. Dia bilang kalau memang Bunda ingin pergi, Avodyie berusaha ikhlas.
Mata Nagita berkaca-kaca. Rasa yang sudah mati itu, perlahan timbul.
Ding!
Afgan: Katanya, Avodyie gak akan nyalahin Bunda. Avodyie gak akan benci sama Bunda. Bunda akan selalu jadi ibu terbaik Avodyie. Sampai kapan pun.
Perlahan, Nagita mengingat tiap gerakan tangan seorang anak padanya, yang membuat hati Nagita selalu luluh.
"Avodyie gak bisa tidur. Pengen dipeluk Bunda."
"Bun, Avodyie pengen deh, Bunda bahagia."
"Avodyie malah bersyukur bisa bertemu Bunda."
"Sama, dong. Avodyie juga sayaaang banget sama Bunda."
Jam menunjukkan pukul 12:01.
***
Kalo visual Nagita itu Pamela Bowie, cocok gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
di atas langit biru
General FictionNagita ingin mengakhiri hidupnya ketika Avodyie hadir di depan pintu rumah dalam keranjang merah dan secarik pesan dari Sang Ibu untuk menjaga bayinya. Nagita memutuskan untuk mengemban tugas itu, tugas terakhir sebelum dirinya benar-benar mengakhi...