Stubbern Namja

968 127 1
                                    

Taehyung menatap wajah seseorang yang baru saja berhasil membopongnya dengan pandangan yang masih remang remang, dia seorang diri berdiri di sana dan memberinya tatapan datar.

"jadi orang bandel amat sih " marahnya.

"kau tau, aku hanya tidak ingin merepotkan kalian"

"tumben kau begini, Yerin membawa damfak positif yang begitu banyak ternyata" ucapnya berusaha mencairkan suasana.

"iya, kurasa begitu..." suara Taehyung semakin memelan membuat ia merasa tidak enak.

"aku akan menyusul Jhope untuk menemui yang lain" pamitnya tanpa menunggu balasan Taehyung. Namja yang sama sama bermarga Kim itu melangkahkan kakinya dengan pelan.

Membahas tentang Yerin mengingatkannya pasa sosok Kim Jisso, jujur dia merindukan yeoja itu yang akan memberikan senyuman manis ketika pagi datang dan akan menanyakan apakah ia sudah makan apa belum beberapa kali. Dia merindukan semuanya.

Tapi Namjoon tau bahwa ia tidak akan mendapat perlakuan yang sama dari orang yang sama. Semuanya hanya sebuah ingatan bahagia yang akan selalu tersimpan di otaknya.

"ya, mau bagaimana lagi semuanya memang salahku"

Namjoon tersenyum miris lalu memiringkan kepalanya ketika melihat Jhope tengah mengawasi sesuatu di balik tembok yang tepat membelakangi teman teman mereka yang lain.

"ada apa denganmu? " Namjoon menepuk pundak Jhope membuat namja itu memberi refleks terkejut.

"gak " yang membuat Namjoon bingung adalah cara bicara dan gerak gerik Jhope yang tidak bisa, namja itu yakin bahwa Jhope sudah mendengar sesuatu yang buruk yang tentunya di katakan oleh teman temannya.

"oy, kalian mau jadi patung terus di situ? " panggil Namjoon.

"bagaimana dengan Taehyung? " tanya Yuju.

"dia sudah berada di ruang inapnya lengkap dengan selang infus "

Semua yang berada di sana segera berjalan menuju ruangan Taehyung dengan raut wajah bersalah membuat Namjoon bertanya tanya, apa yang membuat teman temannya begini?

"dimana Jhope? "

"aku melihatnya sedang menguping pembicaraan kalian di balik tembok dan setelahnya aku tidak tau ke mana ia pergi"

Suasana mendadak sunyi, Namjoon yang tadinya ingin bertanya tentang hal yang mungkin bisa menjelaskan perubahan sikap Jhope tapi tentunya hal itu tidak ia lakukan.

'ini bukan waktu yang tepat '

Umji membuka pintu dan menemukan Taehyung sedang berusaha melepas selang infusnya lagi. Mereka berjalan dengan cepat ke sana, Yuju langsung memukul kepala Taehyung pelan sedangkan Eunha mencubit tangannya yang tidak di pakai selang infus.

"YA! " marah Umji.

Mata ketiga yeoja itu berkilat marah ketika melihat Taehyung membuat namja itu menghentikan aktivitasnya untuk melepas infusnya dan pergi dari sini. Sowon lebih memilih duduk bersama Jin dan memperhatikan.

"mau kemana lagi kau? " mata dingin Suga menatap tepat ke mata Taehyung membuat namja itu sulit meski hanya menegak ludah.

"tidak"

"terus kenapa kau berusaha mencabut selang infusnya? " tanya Umji.

"aku tidak mau di infus " Taehyung menggelengkan kepala dengan ekpresi imut membuat para yeoja melting dan namja jijik setengah mati.

"sial, aku butuh kantung plastik huwee" canda Namjoon membuat hampir semua yang ada di sana tertawa.

Tiba tiba saja pintu terbuka menampilkan seorang yeoja berbaju putih mendorong sebuah troli berisi makanan lengkap dengan senyum manis yang mampu membuat beberapa orang meleleh.

CHANCE [KTH-JYR] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang