Sinb Shocking

1.1K 126 4
                                    

Semuanya terasa sangat hampa. Ruangan yang hancur berantakan, penuh debu dan beberapa piring berisi makanan yang sudah basi menjadi pemandangan dari mata coklat itu setiap harinya.

Ia berada di sudut ruangan dengan pakaian kusut dan rambut berantakan. Kondisinya tampak semakin kacau setiap waktu,pipi berisi itu mulai semakin tirus serta mata hitam yang di penuhi bengkak dan lelehan air mata.

Ia seakan tidak bernyawa bagai raga tanpa roh di dalamnya seakan sudah tidak punya tujuan untuk hidup untuk membuka lembaran baru. Rasa sepi yang mencekik membuatnya terasa sulit bernafas menghirup oksigen.

Tubuh kurus itu beralih meringkuk di lantai dingin tanpa alas , sulit untuk mendeskripsikan keadaannya yang sudah sangat memprihatinkan. Dua hari yang lalu dia mengunjungi Sopa tapi tidak untuk dua hari kedepannya.

Sudah dua hari ini dia mengurung diri dan tidak masuk sekolah. Sejujurnya namja itu sudah tidak peduli dengan kehidupan yang dia jalani saat ini satu hal yang dia inginkan dia ingin Yerin.

Tok Tok Tok

"Tuan muda Taehyung sudah waktunya sarapan " namja yang dalam posisi meringkuk di lantai itu hanya menoleh sedikit ke arah pintu.

Suara ketukan semakin terdengar jelas di indra pendengarannya. Rasanya enggan untuk membuka pintu, tidak salah lagi maid kepercayaannya itu pasti membawa makanan yang anehnya terasa hambar di lidah Taehyung.

Ada sesuatu yang aneh dengan tubuhnya lidahnya terasa berbeda dalam mengecap makanan baik itu asin maupun manis semuanya terasa hambar. Sesekali ketika ia membuka mata kamarnya seakan berputar tidak karuan membuatnya pusing.

Suara itu hilang dan Taehyung merapatkan tubuhnya ke dinding memeluk tubuhnya sendiri yang terasa menggigil. Ia melihat ke arah langit langit semuanya berputar tidak karuan. Tubuhnya semakin menggigil.

Dia mengelap hidungnya yang terasa berair dengan punggung tangan. "d-darah" gumamnya pelan sebelum sang kegelapan menariknya diiringi dengan sakit yang tidak tertahankan.

☀☀☀

Bruk

Sebuah benda berbentuk tabung yang diikat dengan rantai menabraknya membuat tubuh ramping penuh keringat itu terjatuh membentur lantai.

"samsak tinju sialan " makinya.

Dengan punggung tangan yeoja itu mengelap keringat yang berada di dahinya. Dia bangkit dan mempersiapkan tangannya untuk kembali memukul samsak tinju itu untuk kesekian kalianya.

Benda berbentuk tabung itu terdorong ke arah depan dan kembali berbalik tapi dengan sigap yeoja menyiapkan kedua sikunya sebagai tameng pertahanan. Dengan membabi buta yeoja itu melancarkan beberapa pukulan, tendangan dan tangkisan.

"hey Mbih sudahlah"

"enyahlah Moonbin "

Namja bernama Moonbin itu justru malah semakin mendekat membuat Sinb menatapnya sebal melalui ujung matanya. Sudah jelas Moonbin tidak akan mau mematuhi kata katanya, ia mengenal Moonbin sebagai namja paling keras kepala yang pernah ia temui.

"sudah ku bilang enyahlah dasar manusia bulan " cibir Sinb menghentikan aktivitasnya.

"kau tau aku yeoja jadi jadian " balas Moonbin mengedikan bahunya. Sinb tersenyum miring selain keras kepala sahabatnya ini juga menyebalkan.

CHANCE [KTH-JYR] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang