Meet You

617 79 11
                                    

Taehyung langsung memesan penerbangan tercepat dari Seoul ke London, pesan berisi alamat rumah Yerin terus ia perhatikan. Tempat tinggal yeoja itu termasuk kawasan perumahan elit yang ada di London dan ia juga mendapat kabar bahwa Yerin adalah pemegang Jung company di cabang London.

"ku mohon, hanya satu kesempatan. Benar benar satu" gumam Taehyung lalu membuka galeri dan memandang foto Yerin serta dirinya. Namja itu menunduk dalam ketika semua penyesalan itu datang mendatanginya lagi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Seorang yeoja berambut hitam menunggu kedatangan seseorang di bandara yang ramai, ia masih sabar menunggu bahkan hingga menghabiskan waktu satu jam membuat kakinya pegal dan memilih untuk duduk di salah satu bangku sambil terus mengedarkan pandangan untuk menemukan sosok yang dicarinya.

Orangtua nya pasti akan marah besar jika tau dia tidak bekerja hari ini tapi ia tidak bisa terus mengabaikan rasa bersalah yang terus menghantuinya. Bahkan jika kesempatan ini tidak ada ia akan kembali ke Korea dan menyelesaikan masalah yang ia buat walau tidak sepenuhnya, setidaknya perasaan bersalahnya akan hilang sedikit.

"Bae Irene?" tanya seseorang membuat yeoja itu terkejut dan membulatkan mata. Orang itu duduk di sebelahnya dengan tatapan ramah, tak ada kebencian begitu juga dengannya.

"Song Minho"

"sedang apa kau berada di London?" tanya Irene memulai obrolan dengan mantan yang juga ikut menghancurkan hatinya. Tapi itu sudah lama sekali.

"mengurus beberapa pertemuan perusahaan" jawab Minho. Irene terdiam karena tidak tau harus bicara apalagi.

"bagaimana kabarmu?" tanya Minho.

"baik, bagaimana denganmu?"

"tidak terlalu baik sebenarnya" Irene mengalihkan pandangan lalu memiringkan sedikit kepalanya mencoba memahami seorang Song Minho.

"aku ingin minta maaf atas semua kejadian di masa lalu. Sungguh, aku benar benar bodoh saat itu" ucap Irene sambil tersenyum miris.

"hal itu juga ingin ku sampaikan padamu. Sifat burukku membuatmu sakit hati, maafkan semua tindakanku Bae Irene" balas Minho.

"aku sudah memaafkanmu sejak lama" Minho tiba tiba saja berdiri lalu mengacak acak pucuk kepala Irene, tapi tak ada yang yeoja itu rasakan. Irene benar benar kecewa dengan Song Minho hingga tak mau menaruh perasaan apapun lagi pada namja itu.

"kurasa pesawatku akan pergi. Terima kasih untuk segalanya dan sampai bertemu lagi" pamit Minho sambil menuntun kopernya meninggalkan Irene yang tersenyum melambaikan tangan.

Irene ikut berdiri tak lama kemudian begitu melihat sosok yang ia cari. "Taehyung!" seru Irene sambil berjalan mendekat, namja itu memberinya tatapan aneh sekaligus bingung. "apa yang kau lakukan disini?" tanyanya. Yeoja itu menyerahkan kunci mobilnya. "aku mengantarkan mobilmu karena pasti akan memakan waktu lebih banyak jika harus menunggu taksi" ucap Irene. 

"gomawo"

"aku akan pergi bekerja, cepatlah pergi temui Yerin. Sampai jumpa Taehyung" pamit Irene sambil berjalan pergi meninggalkan Taehyung. Namja itu melirik kunci mobil di tangannya lalu menggenggam benda itu erat kemudian berkata, "Yerin. Akan ku temukan kau Yerin"

Taehyung lalu mencari mobilnya dan menaiki kendaraan beroda empat itu dengan kecepatan sedang menuju alamat rumah Yerin. Cukup jauh memang karena ia berada di bandara, sekitar tiga puluh menit lagi maka ia akan sampai. Namja itu memukul stirnya karena kesal begitu kemacetan terjadi di depan.

"orang ganteng di sayang Yerin" gumam Taehyung.

Mobilnya menyalio nyalip setiap celah yang ada untuk mempercepat tapi kini ia benar benar terjebak di belakang truk roti besar yang ada di depan dan mobil pribadi di belakang dan ia makin pusing karena terjebak di bagian tengah. Jam di dashboard menunjukan pukul lima sore.

"apa sebenarnya yang menyebabkan kemacetan di sore hari begini?" gumam Taehyung hingga telinganya menangkap sirine ambulance beberapa kali dan melihat mobil gawat darurat itu datang dari arah depan dalam jumlah yang lumayan banyak serta ada sebuah mobil pemadam kebakaran.

Lalu lintas kembali normal membuat Taehyung menginjak pedal gas, memacu mobilnya dalam kecepatan tinggi di jalan raya lalu berbelok ke kanan sesuai alamat yang tertera. Suasana berubah sepi dan rumah rumah mewah berjajar di sisi kanan dan kiri. Irene bilang rumah Yerin berada di bagian ujung.

Langit mulai terlihat gelap dan kini jam 06. 45 sore ditunjukan oleh dashboard mobil. Tak lama kemudian mobilnya berhenti di sebuah rumah mewah tanpa tanaman, hanya ada rumput. Pintu putihnya terbuka menampilkan yeoja yang selama ini dia cari sedang memberi makan sesuatu.

Namja itu membuka pintu mobil dan berjalan mendekat tapi sang pemilik belum menyadari keberadaannya dan sibuk memberi makan ikan dengan tatapan datar begitu jarak Taehyung dengannya agak dekat. Namja itu berdiri mematung begitu mata itu menoleh padanya.

"Yerin"

"Taehyung"

Ucap keduanya bersamaan, bedanya Taehyung menatap Yerin dengan senyum manis sedangkan yeoja itu hanya memberi tatapan datar lalu masuk ke dalam rumahnya. "Yer tunggu Yer" seru Taehyung berlari mendekat tapi pintu sudah tertutup.
"aku mohon Yer buka pintunya" pinta Taehyung tapi Yerin terdiam dan bersandar pada pintu.

"aku ingin meminta maaf padamu dan ingin kita kembali seperti dulu"

"pergilah Kim Taehyung!" usir Yerin dari dalam rumah.

"beri aku satu kesempatan lagi Yer"

"kesempatanmu sudah habis sesuai isi surat itu! Enyahlah dari rumahku Kim Taehyung!"

"tidak akan, aku akan tetap disini sampai kau mau memaafkanku dan kembali lagi padaku"ucap Taehyung keras kepala.

"kau sudah ku peringatkan" gumam Yerin lalu menelepon penjaga dan meminta mereka membawa Taehyung sekarang juga. Namja itu terus saja mengoceh agar ia kembali padanya, tidak semudah itu. Mau bagaimana pun ia memperbaiki pasti akan tetap meninggalkan bekas.

"Yerin. Tolong dengar penjelasanku!" pinta Taehyung sambil meronta ronta ketika di bawa oleh petugas berambut pirang.

"tidak ada lagi yang harus kita bicarakan! Kau dan aku sudah selesai!" balas Yerin dari dalam rumah. Setelah suara Taehyung tidak terdengar lagi yeoja itu memeluk kedua lututnya dibelakang pintu sambil menangis, "aku membencimu Kim Taehyung hiks hiks" ucapnya di sela sela tangis.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"enaknya Taehyung di apain ya? Ada yang mau kasih Yerin saran?"
-Jung Yerin

CHANCE [KTH-JYR] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang