Syut

547 69 11
                                    

Sudah sekitar satu minggu Taehyung terbaring dirumah sakit dan Yerin tetap setia menunggu namja itu bangun. Menggenggam tangannya erat sampai besok pagi hingga tertidur diranjang itu dengan posisi tak nyaman. Ia sudah tak peduli bahkan jika ia sakit, orangtuanya dan Taehyung sudah kembali ke negara masing masing mengingat mereka punya kesibukan lain.

Sebenarnya bibi Hye Kyo tak tega meninggalkan Taehyung tapi mau bagaimana lagi. Ada lebih banyak nyawa yang mungkin membutuhkannya di medan perang. Anaknya akan lebih aman dalam pegawasannya sendiri akan tetapi kehendak bibi Hye Kyo tidak dapat dipaksakan. Yerin tau bibi dengan keahlian dokter itu ingin egois dengan mementingkan anaknya.

Tapi, keadaan tak tepat untuk bersikap egois.

"kapan kau bangun Tae? Aku sudah memaafkanmu. Semuanya, semua tindakan masa lalumu wahai buaya darat" Yerin mencoba marah tapi selalu tak bisa. Disaat lidahnya menyampaikan amarah air mata jatuh seakan tak bisa membohongi bahwa ia khawatir dengan sosok didepannya.

"jangan mati kumohon, jangan mati" Yerin menundukan wajah frustasi sambil terus menggenggam tangan Taehyung erat. Tak lama cairan bening itu mengalir perlahan, keluar dari pelupuk mata dan mengalir dipipi membuat semacam sungai kecil.

"bangun Taehyung bangun hiks hiks" suara pintu terbuka tak membuat Yerin teralih. Empat orang itu masuk semakin dalam menuju ranjang Taehyung. Yeoja itu menoleh begitu merasakan elusan lembut dipucuk kepalanya.

"kau sebaiknya pulang Yerin. Kami yang akan bergantian menjaga Taehyung" ucap Yuju.

"tidak. Aku sudah janji akan bertanggung jawab sepenuhnya sampai Taehyung bangun" balas Yerin mencoba teguh pada pendiriannya.

"kami tau tapi tidak seperti ini juga. Kau sudah bertanggung jawab dengan selalu menjaga Taehyung, jangan lupakan kesehatan diri sendiri" Eunha membuatnya berpikir ulang tapi, itu hampir tak sepenuhnya berdampak besar. Ia memang manusia yang butuh istirahat akan tetapi ia tak mampu terus menahan rasa bersalah ini.

Terlalu berat dan sakit.

"kami akan memberitahumu langsung jika ada perkembangan dengan kondisinya" ucap Jimin.

"akan ku antar kau pulang. Mana kunci mobilmu?" Jungkook mengarahkan tangannya untuk meminta tapi Yerin seakan ragu untuk memberikannya. Ia masih tidak mau meninggalkan Taehyung dan tidak mau merepotkan Jungkook.

"percayakan Taehyung pada kami. Kook, antar saja Yerin pulang" titah Eunha yang dibalas anggukan Jungkook. Yerin pasrah terutama ketika Yuju dan Jimin juga ikut mendesaknya. Ia dan Jungkook melangkah keluar dari ruangan Taehyung dan berjalan disepanjang koridor rumah sakit.

Tak ada percakapan karena memang Yerin tak ingin banyak bicara sedangkan Jungkook bingung untuk mengatakan apa karena takut salah bicara dan menyinggung perasaan yeoja di sampingnya ini. Mereka sampai di parkiran dan masuk ke mobil lalu meninggalkan rumah sakit masih tanpa percakapan.

"mau membeli sesuatu sebelum pulang?" tanya Jungkook akhirnya ketika ia melihat ada beberapa toko makanan yang buka.

"tidak. Aku yakin Sowon sudah masak sesuatu dirumah" jawab Yerin.

"baiklah" lagi lagi hanya ada suara mesin mobil. Jungkook kehabisan topik, biasanya jika sedang bersama Eunha ia punya beribu ribu topik dan bahan percakapan menyenangkan. Karena 95% isi topik itu adalah gombalan untuk sang istri tercinta. Ia menggombal Yerin? Yang benar saja, bisa habis ditangan Eunha dia.

"terima kasih sudah mengantar Jungkook. Bawa saja mobilnya" ucap Yerin sebelum turun.

"baiklah. Jangan lupa tetap jaga kesehatan" balas Jungkook. Namja itu memutar balik dan kembali ke rumah sakit.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"apa dokter belum memberi kabar terbaru tentang kondisinya?" tanya Yuju pada Jimin.

"mungkin belum. Mau ku tanyakan?" usul Jimin tapi Yuju menggeleng. Ia tau Jimin kelelahan karena terlalu protektif padanya. Padahal ia hanya minta segelas air tapi namja itu langsung dalam hitungan 0,1 detik langsung melesat bahkan sampai meninggalkan game ML dan menyebabkan kekalahan bagi tim mereka.

Yuju menepuk bahu Jimin dan memberi tatapan lembut padanya. "istirahatlah sebentar. Anakmu tau appanya kelelahan" Jimin tersenyum dan memeluk penuh sayang perut yang berisi anaknya. "jadilah anak baik didalam sana dengan jangan membuat eommamu kesakitan" Eunha dan Jungkook tersenyum.

"suatu saat nanti kita punya anak akan kunamakan Jeon Jeongsan" ucap Jungkook.

"itu kalo laki laki oppa. Kalo anak perempuan, aku ingin namanya Jeon Eunkook" balas Eunha.

"ya udah kita buat dua anak" Jungkook menyeringai sedangkan Eunha menatapnya dengan cemberut. Dasar mesum, dikira gak sakit apa? Melahirkan itu tak seenak ketika membuatnya.

Tiba tiba saja pintu terbuka menampilkan dokter khusus yang ditugaskan Yerin hanya untuk merawat Taehyung. Beliau memeriksa kondisi namja itu dan menuliskannya dalam sebuah catatan. Tertera nama LeeTaeyeong di nametagenya, iya dia orang Korea.

"Bagaimana kondisi teman kami dok?" tanya Jimin.

"Kondisinya tetap stabil. Tapi belum ada tanda tanda pasien akan sadar dari koma" jawabnya.

"Apa ada beberapa kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi?" tanya Eunha, Taeyeong memeriksana kembali catatannya dan mengangguk.

"Mungkin akan terjadi amnesia tapi kita belum bisa memastikannya sebelum pasien sudah sadar dari koma. Kalo begitu saya permisi untuk kembali ke rumah" jawab Taeyeong.

"Memangnya Dokter tidak punya urusan penting dirumah sakit?" tanya Yuju yang mendapat senggolan sikut pelan dari Jimin. Apa apaan istrinya ini? Jangan sampai ia terlena wajah dokter yang tak ada 
apa apanya jika dibandingankan dengannya itu.

"Nona Jung hanya memintaku mengecek keadaan pasien ini dengan waktu yang sudah ditentukan. Jika terjadi emergency timku akan langsung kemari"

"memangnya rumah Dokter dekat?" Taeyeong mengangguk.

"waktuku tak banyak, timku menunggu dirumah. Ada turnamen ML yang harus kami menangkan" seru Taeyeong melihat jam tangannya.

"hati hati dijalan dokter" balas Eunha.

"semoga timmu menang" tambah Yuju yang dibalas jempol membuat yeoja itu tersenyum manis.

"pangkat apa dokter?" tanya Jungkook.

"Mythic Glory" jawab Taeyeong.

"anjir kita aja baru Mythic dia udah Glory" gumam Jimin.

"kalo diliat lagi dokter Taeyeong ganteng ya Na. Kira kira udah nikah belum ya?" tanya Yuju.

"belum kayanya. Sayang sekali"

"syutttt" balas Jungkook dan Jimin bersamaan.

"mohon maaf mbak mbak kan udah punya suami ganteng yang lebih ganteng dari dokter Taeyeong yang kalian bilang ganteng" ucap Jungkook.

"iya tau" balas Eunha.

"lagian kita cuma muji kok gak ada niatan buat deketin. Kita ini makhal gaez mon maap, jadi kalian itu harus bersyukur punya kita" Yuju malah berkata demikian membuat Jimin dan Jungkook tersenyum getir. Ingin rasanya membalas tapi yeoja itu sedang hamil dan sebisa mungkin akan mereka tahan.

"iya deh"

"Yuju!" Jimin terpekik kaget ketika istrinya itu berlari mendekati sesuatu.

"Jimin" nada bicaranya berbeda, ada rasa lelah didalamnya. Salah satu orang ingin berteriak tapi suara 'syut' membuat teriakan itu tertahankan didalam.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Next?

Selamat Idul Adha man teman.
Siapa yang qurban si mbe sama si moo?

Tahun ini gw qurbankan semua rasa pada doi yang gak pernah notice:"(

Sehat selalu.

CHANCE [KTH-JYR] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang