New Country

435 60 2
                                    

Taehyung keluar dengan membawa kopernya dari pesawat jet milik Seo Joon yang baru saja berhenti tepat diatas tempat luas. Taehyung lupa bahwa temannya ini orang kaya yang kekayaannya tidak akan pernah habis bahkan sampai tujuh belas keturunan, bukan main.

Mereka kini berada disebuah perumahan orang kaya yang tidak bisa Taehyung pikir berapa harga yang harus dibayar Seo Joon ketika membeli tempat ini. Rumahnya saja sudah terlihat sangat besar lengkap dengan kolam renang dan sebuah tempat pendaratan jet pribadi. Bisa kalian bayangkan itu?

Taehyung yakin mulutnya akan menganga besar ketika melihat bagian dalamnya. Seo Joon mengajaknya masuk dan ketika pintu itu terbuka Taehyung terpana dengan mulut terbuka. Benar benar luar biasa, segalanya serba berharga disini. "kau bisa menginap jika kau mau Tae" ucap Seo Joon lalu duduk dikursi, tak lama kemudian beberapa pelayana datang melayani Seo Joon dan dirinya.

"aku akan pergi, terima kasih atas kebaikanmu" balas Taehyung lalu meminum wine yang tersedia di sebuah gelas.

"kau yakin tidak mau menginap? " Seo Joon mencoba memberi penawaran lagi. Sudah lama alien gila bernama Taehyung ini tidak merasakan kekayaannya.

"tidak, kurasa aku akan mencari apartemen atau semacamnya"

"ada apartemen bagus milikku di London. Bagaimana jika kau menempatinya? " sungguh Seo Joon benar benar baik pada Taehyung meskipun dia bisa saja menyebalkan dengan segala hal yang bisa disombongkannya.

"kau yakin? Kau terlalu baik padaku teman" Taehyung merasa tidak enak.

"itulah gunanya teman Taehyung. Kau tidak seperti mereka yang menginginkan hartaku, kau bukan penjilat. Gunakan apartemenku atau kau ingin meminta hal lain? "

"bisakah aku meminjam mobilmu? " tanya Taehyung ragu.

"tentu" Seo Joon lalu memanggil salah seorang bawahannya untuk mengambilkan kunci mobil dan mengatakan hal lain yang membuat Taehyung terdiam. Tak lama kemudian orang itu kembali dengan kunci yang begitu mewah ditangannya. Benda itu berlapis potongan kecil berlian.

"mobil itu sekarang mililmu. Anggap sebagai hadiah atas kesuksesanmu sebagai seorang presdir. Beritahu alamatmu nanti dan surat suratnya akan ku kirimkan" Seo Joon meminta sang bawahan menyerahkan kunci mobilnya.

Taehyung tersenyum. "sepertinya kau bingung menghabiskan uangmu sampai sampai menghiasi kunci mobil seharga mobil itu sendiri" ucapnya.

"yeah, kadang aku bingung. Carilah tempat tinggal yang bagus dan mahal. Sungguh memalukan jika seorang presdir tinggal di apartemen murah" sialan. Kata kata Seo Joon menusuk hati terdalam Taehyung.

"kau memang kejam dalam bertutur kata. Kurasa aku harus segera pergi, malam akan semakin larut. Terima kasih untuk segalanya" Taehyung bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju pintu keluar. Jangan anggap bodoh dirinya yang tanpa perhitungan tidak menyiapkan tempat tinggal lebih dulu.

Ucapkan terima kasih pada Jimin dan Yuju yang sudah membantunya. Ada sebuah rumah di daerah London yang cocok dengan selera dan dompet Taehyung disana. Dia tidak kau memberitahu Seo Joon karena pria sialan itu akan mengejeknya karena membeli rumah sederhana.

Yap, meskipun pada akhirnya dia akan tau.

Taehyung mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang di tengah jalanan kota London yang ramai dan penuh warna ketika malam tiba. Namja itu berbelok dan terus bergerak lurus hingga sebuah rumah disisi kanan membuatnya berhenti. Seseorang berdiri didepan rumah itu.

"akh, Mr. Kim Taehyung right? This is your key" ucap orang berkulit putih itu.

"thanks Sir and this is your payment" Taehyung menyerahkan sebuah amplop coklat berisi mata uang Korea yang belum sempat ia keluarkan. Setelah menyerahkan uangnya orang itu pergi meninggalkan Taehyung yang akan memakirkan mobilnya di garasi rumah baru.

Rumahnya benar benar bagus dan terlihat rapi juga bersih. Sudah tersedia beberapa barang dan kulkasnya pun cukup lengkap. Tak sia sia Taehyung mengorbankan uangnya di dalam amplop itu demi semua ini. Yerin, perjuangannya tak main main. Taehyung membuka kulkas dan mengambil satu kotak jus besar dan meminumnya.

Tiba tiba ponsel disakunya berbunyi menampilkan nama Jimin disana. Taehyung mendekatkan benda itu ke telingannya.

"YA! APA MAKSUDMU UNTUK MENCARI YERIN KIM TAEHYUNG?!" namja itu kaget dan menjatuhkan ponselnya ke lantai. Ia lalu mengusap telinganya yang terasa sakit, sialan mereka.

"kalian membuatku kaget dan telingaku sakit" balas Taehyung beralih ke mode speaker dan meletakkan ponsel itu dimeja.

"kenapa kau tidak cerita pada kami?! " ini suara Sinb, dia terdengar kesal.

"aku tidak mau mengganggu kalian. Ini salahku, bukan salah kalian. Aku yang harus memperbaikinya" jawab Taehyung.

"tapi Taehyung, Yerin masih sahabat kami. Kami punya hak" suara Umji memang selalu terdengar lebih manusiawi ditelinganya.

"aku tau. Mungkin aku akan meminta beberapa pertolongan lain kali" final Taehyung.

"sebaiknya kau istirahat. Seoul dan London punya perbedaan waktu yang cukup jauh. Selamat malam Taehyung" ucap Sowon mengakhiri panggilan.

"iya, semangat memulai hari kalian dipagi hari" ucap Taehyung sebelum panggilan berakhir.

Taehyung melirik jam ditangannya yang menggunakan waktu di Korea, ia bingung jam berapa sekarang dinegara ini. Manik matanya menelusuri setiap untuk rumah untuk mencari benda berangka yang mengeluarkan bunyi 'tik tik tik'

"tengah malam. Berarti di Korea Selatan sekitar pukul enam pagi. Hanya perkiraan sih" Taehyung menapakan kakinya di tangga berkayu yang masih tampak kokoh menuju kamarnya. Namja itu membuka pintu dan langsung menjatuhkan diri dikasur empuk dengan mata tertutup.

Namja itu membuka mata sesaat untuk mencari sebuah selimut namun benda bulat itu menampilkan wajah terkejut.
"sebuah penghinaan besar. Aku pasti jadi bahan tertawaan jika mereka tau ini" gumam Taehyung sambil memandang miris pada sprai kamar yang bergambar barbie berwarna pink.

"terserahlah, yang penting sekarang aku harus tidur demi ketampanan"

Baru saja mata itu akan tertutup sebuah panggilan terpaksanya mengangkat benda pipih itu. "ada apa? " tanya Taehyung.
"jangan lupa mengirimkan alamatmu alien, aku ingin menyerahkan dokumen mobil padamu secepatnya" jawab orang itu.

"aku akan mengirimkan alamatnya besok Seo Joon. Tunggu saja"

"tch ya sudah. Secepatnya ku bilang aku tidak ingin kau membuatku susah karena membawa mobil tapi berdokumen orang lain"

"iya" Taehyung dengan cepat mematikan ponselnya dan menelpon Jimin, tak lama kemudian si pendek itu menjawabnya sambil mengunyah sesuatu, sepertinya dia sedang sarapan.

"beritahu aku dimana letak toko yang menjual sprei" nada bicara Taehyung terdengar terburu buru membuat Jimin sedikit menjauhkan ponselnya karena bingung.

CHANCE [KTH-JYR] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang