New Plan

648 75 2
                                    

Keesokan paginya Taehyung terbangun dengan seluruh badan yang terasa remuk. Pukulan Suho memang tidak bisa di anggap main main, namja itu menoleh ke arah cermin yang memantulkan dirinya dengan wajah babak belur dan rambut berantakan khas bangun tidur.

"wajah tampanku ambyar" gumam Taehyung mengusap setiap inci wajahnya yang berwarna ungu dan berdenyut nyeri.

"harus segera di obati jika tidak ingin membekas" gumamnya lagi lalu menyibak selimut hitam yang membungkus tubuhnya dan berjalan menuju pintu, menuruni tangga untuk mencapai dapur.

Taehyung mengambil air hangat dan menaruhnya disebuah baskom kecil dengan kain yang akan membantunya meredakan nyeri meski hanya sedikit. Namja itu memeras air di kain dan meletakannya di sudut bibirnya yang robek.

"a-akh" erangan kecil keluar dari mulut Taehyung begitu air hangat bersentuhan dengan kulitnya.

Taehyung tidak dapat menjelaskan lagi rasa sakit apa yang dia rasakan ketika mengobati luka ini. Kalo saja ada Yerin disini Taehyung pasti tidak akan merasakan sakit sedikit pun, bahkan dia rela wajahnya babak belur jika Yerin yang akan mengobatinya.

Tiba tiba ponsel Taehyung berbunyi tapi ia tidak bisa menemukan benda pipih dengan harga mahal itu, sepertinya ia lupa membawanya turun. Mau tidak mau Taehyung harus kembali naik untuk mengambilnya siapa tau telepon itu berisi hal penting tentang Yerin.

"yeobseo? " tanya Taehyung mendekatkan benda itu ke telinganya.

"YA! Ini video call jauhkan ponselmu dari sana. Aku bisa melihat kotoran telingamu yang menjijikan itu" jawab seseorang di seberang sana membuat Taehyung menjauhkan ponselnya.

"ada apa menghubungiku pagi pagi RM? " tanya Taehyung begitu melihat wajah dengan kedua kempot manis di sisi kanan dan kirinya.

"apa yang terjadi di antara kau dan Jungkook? Dia terlihat kesal ketika kami membicarakanmu" Taehyung mendengarkan suara Namjoon sambil menuruni tangga.

"ya...ini mungkin agak sulit dijelaskan"

"hmm, hei ngomong ngomong apa yang terjadi dengan wajahmu? " Namjoon baru menyadari dengan apa yang terjadi dengan wajah tampan sahabatnya.

"ini agak menyebalkan untuk diceritakan tapi anggap saja sebagai cobaan untuk mendapatkan Yerin" jawab Taehyung. Namja itu menaruh ponselnya di depan vas bunga yang terletak di atas meja yang terbuat dari kayu.

Namjoon dan dia jadi lebih leluasa dalam mengobrol. Taehyung kembali mengobati lukanya sedangkan Namjoon memperhatikan, kedua orang itu terdiam tanpa pembicaraan untuk beberapa saat.
"apa kau akan datang ke pernikahan Jungkook?" tanya Namjoon memulai pembicaraan.

"aku...tidak tau" jawaban Taehyung terkesan ragu.

"kau yakin? Jungkook bisa saja membencimu selamanya Tae ayam"

"akan aku usahakan. Jadi jangan katakan apa apa pada yang lain" balas Taehyung.

"kuharap kau datang. Sepertinya aku harus pergi, tetap jaga dirimu Tae. Masih banyak yeoja lain selain Yerin yang ingin menjadi istrimu" ucapan Namjoon membuat Taehyung menoleh dan meletakan kainnya di baskom dengan air hangat yang mulai mendingin.

"kau salah memberi saran. Aku tidak akan mengingkari kata kataku karena itu adalah jalan hidupku. Yerin menolakku maka aku tidak akan menikah dengan siapa pun, aku berjanji" ucapan Taehyung benar benar yakin membuat Namjoon menggeleng lalu memberikan dua buah jempol.

"aku percaya padamu kawan, bawa dia kembali" Namjoon mematikan ponselnya lalu bersandar pada kursi dengan senyum tipis. Taehyung benar benar orang yang tidak terduga, padahal janjinya itu sudah lama sekali tapi otaknya masih saja ingat.

Taehyung sudah selesai dengan luka lukanya meskipun masih akan meninggalkan bekas beberapa hari ke depan, cukup mengesalkan tapi itu bukan masalah besar. Kini ia berjalan menuju kamar mandi yang berada di dekat dapur. Pernikahan Jungkook dan Eunha sekitar dua hari lagi.

Kata kata Namjoon berputar di otaknya. Jungkook membencinya. Mungkin Taehyung harus mengubah sedikit rencana yang sudah ia susun, hanya untuk dua hari ke depan prioritasnya adalah Jungkook.
"maaf Yerin" gumam Taehyung.

Tak lama kemudian namja itu keluar dengan handuk yang menutupi pinggang dan area ke bawahnya. Taehyung lupa membawa pakaian ,beruntungnya tidak terdengar bel rumah berbunyi sehingga ABS nya yang masih pejaka tetap akan di lihat pertama kali hanya untuk Jung Yerin.

Cukup bibirnya saja yang sudah tidak pejaka karena pernah berciuman dengan Irene. Saat ini Taehyung sedang berdiri di depan lemari pakaian, dia tidak begitu banyak membawa pakaian. Jadi dia mengenakan pakaian super simple kali ini, kaus putih dengan celana abu abu terang.

Dia akan pergi keluar untuk membeli sesuatu yang akan dibutuhkannya. Sesuatu yang akan mengejutkan orang orang. Taehyung akan memanggil orang untuk menjaga rumah sementara dia pergi, mobil Seo Joon akan terpaksa ditinggal disini.
Kini, sebuah toko yang Taehyung tuju sudah terpampang jelas di depan.

Namja itu masuk ke dalam dan langsung di sambut beberapa penjaga toko berjenis kelamin wanita dengan rambut pirang bergelombang. Ia menuntun Taehyung ke tempat dengan barang barang bagus. Pandangan Taehyung tertuju ke arah sebuah kalung dengan bandul bulat berwarna galaksi biru.

Taehyung mengambilnya membuat si wanita menyebutkan kelebihan dan harga dari kalung yang ia sedang lihat. "i will take it" (aku ambil ini)  namja itu menyerahkan kalung yang ia pilih pada penjaga toko wanita. Mereka pergi ke meja pembayaran dengan Taehyung yang masih melihat lihat.
Lalu pandangannya jatuh pada sebuah cincin yang sangat indah dengan batu safir jernih di bagian atasnya. Sederhana tapi terlihat mewah, Taehyung mengambil cincin itu dan sang penjaga toko menghampirinya. Ia bertanya mengenai jumlah cincin ini dan penjaga itu bilang jumlahnya sesuai dengan keinginan Taehyung.

"i'll take it to" (aku akan mengambil ini juga) setelah membayar barang yang telah dibelinya Taehyung meluncur ke tempat yang menjadi tujuan akhirnya. Ia berkendara dengan santai sambil menikmati London.

Semuanya sempurna tapi ketika itu bersama Yerin. Ia, Yerin dan kehidupan di London seperti ini. Sungguh Taehyung tidak akan meminta hal lain selain impian itu. Tapi kesalahan Taehyung sendiri yang mengantarkannya menjadi seperti sekarang. Ini karma yang harus dia rasakan.

Tak lama kemudian, mobilnya berhenti disebuah toko keren dengan berbagai macam karakter yang memenuhi cat luar toko, Taehyung masuk dan menemukan penjaga toko berpakaian keren dengan cakar panjang.

Namja itu mengatakan barang yang diperlukannya dan sang pemilik toko menuntunnya menuju barang yang dia inginkan, senyum Taehyung melebar begitu melihat benda merah itu didepan matanya. Berdiri dengan gagah.

Tepat di bagian mulut tertulis tanda tangan dan nama dari sang tokoh yang sukses memerankannya. Taehyung mengambil barang ini dan membayarnya dengan harga yang cukup lumayan, untung saja dia membawa uang yang cukup banyak kali ini.
"send it to this address" (kirim ini ke alamat ini)  Taehyung menunjukan pesan di ponselnya.

"South Korean? " (Korea Selatan) tanya penjaga toko itu yang dibalas anggukan mantap dari Taehyung.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Makin mendekati ending tapi tenang aja setelah cerita ini tamat akan ada cerita baru dengan Cast dan visual berbeda yang akan menemani karantina kalian dirumah.

Doain aja biar penulisan itu lancar dan ketika cerita ini tamat bisa langsung update.

Author udah ada 3 draft yang di tulis dibuku belum di pindahin ke wattpad, Insyaallah setelah penulisan chapter ini author akan lanjut menulis lanjutan cerita 'coming soon' dibuku.

Cerita ini gak bakal terbengkalai kok, santuy ae.

Dadah.

"yang diatas kebanyakan spoiler"

"mendingan sloth Yoongi tidur aja di ranjang. Bikin envy muncul di CHANCE"

CHANCE [KTH-JYR] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang