Never Stop

496 73 17
                                    

Taehyung menutup telepon dengan wajah masam. Pemberiannya lagi lagi ditolak tapi ia senang Yerin sempat membawanya masuk ke dalam rumah. Setidaknya sudah ada sedikit perubahan walau satu persen. Namja itu melirik ke arah benda yang tergeletak disampingnya.

Benda yang dia sengaja siapkan untuk nanti. Tapi Taehyung akan menggunakannya kali ini, ultimate nya yang mungkin akan ditolak mentah mentah oleh Yerin bahkan lebih buruknya lagi Yerin akan memukulinya dan mengatakan bahwa dia hanya bermimpi.

"dia pasti memaki boneka tadi di dalam. Bagaimana jika aku memberinya ini tamatlah aku ditangan kata katanya yang menusuk" Taehyung bergidik ngeri lalu berjalan ke arah kamar mandi.

"cuacanya seperti akan turun hujan. Aneh sekali padahal kemarin cerah cerah saja" gumam Taehyung ketika melihat keluar dari balik kaca kamar mandinya yang menampilkan gumpalan awan hitam yang berkumpul mendekat.

Namja itu mempercepat mandinya karena masih banyak hal yang harus dia siapkan terutama masalah perusahaan di Korea yang agak terbengkalai. Ia harus menghubungi Sungjae untuk memantau dan memastikan segalanya berjalan dengan normal terutama masalah saham saham.

Ia memakai pakaian santai dan menyiapkan pakaian ganti untuk pergi ke rumah lain. Hujan akan segera turun dan Taehyung dapat mengambil kesempatan darinya, sebagai contoh nih. Mungkin dia akan diizinkan masuk berteduh dirumah Yerin.

Lalu akan dia hamili dan mereka menikah. Ide bagus kan? Tentu saja tidak! Yerin akan mengutuknya sampai tujuh turunan meskipun mereka menikah sebagai bentuk pertanggung jawaban Taehyung belum lagi semua hujatan yang akan dilayangkan netizen. Bisa mati karena stress dia.

Taehyung menyimpan ponselnya didepan vas kecil di atas meja dan menghubungi Sungjae melalui video call. Tidak lama dan pemimpin sementara perusahaannya itu langsung mengangkat dan siap dengan jas kerja serta dokumen yang akan ia presentasikan.

"baiklah. Tua Kim Taehyung yang terhomat ekhem presdir Kim Taehyung"

"bicaramu terdengar aneh. Bersikap biasa saja Sungjae ini bukan sidang skripsi atau yang lainnya"

"saya hanya ingin terdengar sopan pada atasan yang memberikan saya begitu banyak tanggung jawab hingga tidak punya waktu dengan orang lain"

"bicaralah normal atau akan ku laporkan pada Joy bahwa kau dipecat dan tak akan ku biarkan bekerja di perusahaan lain" ancam Taehyung membuat Sungjae nyengir dan melepas jas hitam yang membalut kemeja putihnya.

"baiklah. Ayo kita mulai rapat online alien" sialan, Sungjae malah kelewat batas dengan menggunakan ejekan sebagai panggilan untuk Taehyung.
.
.
.
.
.
Maniknya menatap jendela kamar yang dipenuhi air. Hujan tak lama kemudian mengguyur begitu ia selesai mandi dan berpakaian, ia menaikan hoodie kuning menutupi kepala lalu bersandar pada kepala ranjang sambil membaca cerita wattpad kemarin, yang sedang seru serunya diganggu si pekerjaan bejibun.

"part berapa sih kemarin lupa? Yang lagi romantis romantisnya" gumam Yerin sambil menscroll ceritanya kebawah untuk mencari bagian yang terakhir ia baca. Akhirnya ketemu juga dan Yerin sudah hampir sampai mendekati ending.

"enak banget deh jadi Meira punya pacar kaya Kenzie. Psycho juga tapi setia, gak kaya si Tae ayam goblok PHP" gerutu Yerin lalu membuka galeri yang berisis foto foto si alien penghuni pluto.

"noh coba lu si kaya Kenzie, gapapa psycho yang penting lu cinta mati sama gua Tae ayam" ucap Yerin gemas sambil menekan nekan wajah Taehyung di ponselnya.

"kau tau Taehyung, sebenarnya aku..." Yerin menutup mata lalu membanting ponsel di atas ranjang dan memeluk lutut sesaat, setelah itu ia melihat ke atas mencegah sesuatu tumpah.

"dahlah saatnya fokus sama penyiksaan Allard, sisi lain Kenzie. Ekh apa kabar sama Chucky? Aku juga seperti Kenzie tapi sepertinya dia sudah hilang, itu berati aku sudah normal" Yerin tampak fokus dengan bacaannya sampai mengambil salah satu boneka bebeknya yang berwarna kuning dan memperagakan beberapa tindakan Allard.

Ia memotong leher bonekanya dengan tangan kosong kadang mengeluarkan umpatan begitu kesal dengan jalan cerita.
Boneka itu ia lempar karena semakin kesal dengan tokoh tokoh di dalam cerita yang terlibat acara bunuh bunuhan. Tangannya terus menscroll layar hingga melewati beberapa part.

Bagian terakhir menunjukan angka empat puluh delapan, semakin mendekati akhir dan Yerin sudah sampai di part empat puluh tujuh. Kesenangannya akan segera berakhir. "dadah Kenzie" gumam Yerin sedih. Ia menggulir layar menuju bagian ujung di part yang ia baca dan membulatkan mata.

"what the-Meira mati?!" Yerin buru buru melanjutkan bacaannya tapi sebuah suara teriakan mengangetkannya dan membuat yeoja itu bangkit  untuk melihat dari balik jendela. "tuh orang gila ngapain sih?!" Yerin menggeram marah dan melihat objek yang dari tadi tak hilang dari pikirannya berada di halaman depan menggenggam buket bunga mawar merah dibawah guyuran hujan.

"Jung Yerin! Aku tidak akan pulang sampai kau memaafkanku!" teriaknya membuat Yerin memberinya wajah datar.

Yeoja itu berjalan ke arah jendela membukanya dan duduk disana sambil menyeruput teh manis. "terus saja seperti itu sampai besok. Aku tidak peduli!" balas Yerin.

"aku tidak akan menyerah secepat itu! Tidak peduli hujan, panas bahkan badai sekalipun! Aku akan berdiri disini sampai kau memaafkanku!"

"heu kumaha sia we Tae ayam" gumam Yerin kembali fokus membaca wattpad dan membiarkan Taehyung berada di bawah guyuran hujan yang dingin. Sudah lebih dari dua puluh menit Yerin membaca cerita baru berjudul 'Fate' yang merupakan sequel dari cerita yang ia baca. Isinya? Tentu saja tentang cowok posesif dan psycho. Ada yang mau rekomendasi?

Taehyung masih ada disana dengan pakaiannya yang sudah basah kuyup. Hati Yerin menjadi tidak tenang. Ia merasa agak....

'tolongin Taehyung seenggaknya dia udah menyesal'

'biarin aja tuh orang disana sampai besok biar kapok'

'Yerin kasian dia bisa sakit'

'bagus kali dia sakit nanti jadi gak bisa ganggu kamu lagi'

Sisi baik dan jahatnya memberi masukan yang cukup bagus. Yeoja itu bangkit dari duduknya untuk mengambil setoples biskuit karena masih lapar mengingat dia belum sarapan dan hanya membuat teh. Ketika tangannya menyentuh toples ia terdiam sesaat.

"baiklah Kim Taehyung kau menang" ucap Yerin lalu berjalan keluar dari rumahnya dengan langkah yang terburu buru dan mengambil sebuah payung yang berada di sudut dekat pintu keluar.

Pintu terbuka menampilkan Taehyung yang masih berada di bawah guyuran hujan. Namja itu melihat Yerin dengan senyum tulus membuat yeoja itu mengalihkan pandangan karena takut jatuh pada pesona Taehyung kedua kalinya. Ia melangkah keluar untuk mendekati namja itu tapi Yerin dibuat terkejut oleh Taehyung yang seperti akan pingsan.

"k-kau memaafkanku" gumam Taehyung ketika Yerin menahannya agar tidak jatuh dan memayunginya agar tidak terkena hujan.

"ini atas dasar kemanusiaan bukan kemaafan" balas Yerin acuh sambil membawa Taehyung masuk ke dalam rumahnya.

"aku senang"

"Taehyung!" pekik Yerin ketika menyadari Taehyung pingsan dan beban tubuhnya bertambah hingga mereka jatuh di atas rumput basah dengan posisi Yerin di bawah dipeluk Taehyung.

"empuk" sebelum benar benar pingsan Taehyung memeluk tubuh Yerin erat dan bersandar di atas dadanya dengan nyaman.

"goblok nih anak malah nyari kesempatan dalam kesempitan" gumam Yerin sambil berusaha menyingkirkan tubuh Taehyung.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BANYAK KATA KATA KASAR LUPA D KASIH WARNING HAHA.

SELAMAT MEMBACA MAN TEMAN:")

AKU TAU KALIAN LEBIH SUKA SIDERS KARENA HEMAT KUOTA DAN GAK AKAN KENA IKLAN. AKU JUGA GITU.

TAPI TIAP ORANG PENGEN CERITANYA DI HARGAI HEHE. JADI AYO KITA BERUBAH BARENG BARENG.

DADAH.

CHANCE [KTH-JYR] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang