Last Examination

845 91 10
                                    

"ada apa dengan dahi kalian? " tanya seorang saem baru yang bertugas sebagai pengawas di hari ketiga UNBK. Taehyung memberikan respon tersenyum sedangkan Suga hanya bersikap tak peduli.

"ini hanya luka kecil saem" jawab Jimin sambil mengusap pelan dahinya yang tertutup plaster. Saem itu mengangguk dan membagikan absen ketika memberitahu bahwa ujian di mulai.

Taehyung menatap lurus pada komputer tepat pada sebuah soal. Namja itu mengeluarkan pensil dari saku dan menuliskan rumus serta angka di sebuah kertas buram yang sengaja di bagikan.

"untung saja Namjoon sempat mengajarkan soal ini " gumam namja itu pelan sambil menuliskan angka angka lebih cepat. Taehyung mulai mengalikan dan mengurangi beberapa angka.

"bingo, C" gumamnya senang sambil mengklik jawaban yang dia temukan. Jawaban ini bisa saja salah tapi apa salahnya berharap bahwa hasil yang ia temukan ini benar.

Lebih baik mencoba dari pada tidak sama sekali.

Waktu terus berjalan seiring dengan beberapa soal yang telah mereka jawab. Ada juga yang di lewat dan di beri tanda ragu ragu. Jimin mengacak acak rambutnya frustrasi ketika menghitung soal yang sempat ia lewat.

"sial, aku lupa bagaimana cara mengerjakan ini " umpatnya pelan sambil menggertakan gigi. Jimin berusaha untuk tenang dan mengerjakan soal yang lain ,namja itu menarik nafas dalam lalu menghembuskannya pelan. Ia menggenggam pensil dan mulai menuliskan rumus yang berbeda.

"X ini....hmm bagi dengan ini " ucapnya tampak fokus. Jimin terus fokus pada soal yang di kerjakannya sesekali ia melirik komputer untuk sekedar melihat soal maupun sisa waktu.

Sudah lebih dari sepuluh menit Jimin sibuk dengan satu buah soal yang sulitnya minta ampun. Ia bisa saja menyelesaikan soal itu dengan asal asalan seperti yang lain tapi ia takut jawaban yang lainnya akan salah dan mungkin satu soal ini bisa menolongnya.

"Jim, udah beres belum? Keluar yok" ajak seseorang di sampingnya.

"duluan aja Bam, satu lagi nih" balas Jimin, mereka berkomunikasi dengan cara berbisik berhubung Bambam duduk di sampingnya.

"yaelah tang ting tung aja kali. Susah amat"

"ekh serah aja dah " balas Jimin menghiraukan ucapan Bambam yang terus mengoceh tentang lamanya ia mengerjakan satu soal.

Jimin mengacak acak rambutnya hingga ia merasakan sesuatu menghantam lengan kirinya yang menggantung bebas , Jimin meraih kertas yang di bentuk bulat tidak beraturan itu.

'jawaban nomor itu'

Namja itu membuka gumpalan kertas tadi dengan perlahan agar tidak ketahuan oleh pengawas, ia mulai menuliskan dengan cepat rumus yang ada di kertas itu hingga pandangannya teralihkan pada bagian bawah kertas.

Ia memalingkan pandangannya ke arah belakang tepat ke arah seseorang yang tengah sibuk dengan ujiannya. Namja itu tersenyum dan mengucapkan terima kasih.
"sudah selesai anak anak? " tanya pengawas.

"sudah!" tepat sekali Jimin juga sudah selesai dengan komputer menyebalkan ini. Matanya sudah lelah menghadapi layar komputer yang entah kenapa kecerahannya tidak bisa ia kurangi.

Jimin berjalan keluar bersama Taehyung, ia menghampiri teman teman yang lain. Mereka semua pergi ke kantin dan duduk di warung paling pojok bersama kekasih mereka masing masing.

"huuu last day" tiba tiba Jhope datang dan duduk bersandar dengan kedua tangan yang terentang. "esnya tumpah woi" marah Jungkook ketika menyadari air coklat membasahi meja.

"beli lagi aja jangan kaya orang susah, nih" balas Jhope sambil menyodorkan sejumlah uang yang nominalnya besar.

"anjay sombong amat" seru Yuju.

Jhope tanpa aba aba langsung membanting segepok uang merah membuat mereka semua terkejut bukan main, bahkan Suga yang tampak tidak tertarik dengan pembicaraan langsung mengalihkan pandangannya ke arah objek di tengah meja.

"anjir, lo habis ngebobol bank mana? " kaget Jin.

"apaan si lo? Gak jelas tau" balas Jhope dengan dahi yang berkerut.

"terus kamu dapet ini darimana? " tanya Sinb melihat lihat uang merah yang sedang di pegangnya. Ia ingin melihat keaslian uang itu.

"aku juga bingung, appa kayanya lagi kerasukan malaikat nyampe baik banget kasih uang segitu banyak. Hadiah nilai bagus, gitu katanya " jawab Jhope merubah posisi menjadi duduk.

Sinb mengangguk. "holkay ma beda ye" seru Taehyung.

"mumpung gua lagi baik, masing masing ambil seratus " ucap Jhope meminta Sinb membagikan uangnya. Yeoja itu mengangguk dan menyerahkan uang milik Jhope yang sudah di bagi bagi.

Semuanya kecuali Sinb langsung pergi ke warung yang berbeda di tiap tiap penjuru kantin. "tadi ujian gimana? " tanya Sinb duduk di sebelah Jhope. Namja itu tersenyum manis. "bukan masalah, semuanya berkat kerja keras kita berdua dalam belajar" jawabnya.

"tentu saja, usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Ayo kita beli sesuatu " ajak Sinb ke sebuah warung yang menjual makanan favoritnya dan Jhope.

Mereka secara bersamaan melihat ke arah dua sejoli yang tengah membeli es jeruk di sudut kantin di tempat berlawan dengan yang mereka tempati. Namja itu melihat interaksi keduanya, "apa kau ingat ?"

"tentang?" Jhope tampak tidak mengerti dengan masuk ucapan Sinb. Tapi saat yeoja itu menunjuk ke arah sesuatu ia baru mengerti.

"bukannya itu tiga hari lagi? " Sinb mengangguk.

CHANCE [KTH-JYR] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang