Anyone Resemble

664 69 6
                                    

Matahari terbit tetap dari timur seperti biasa, cahayanya masuk melalui gorden rumah berwarna putih yang telah disisihkan. Ranjang dan segala barang sudah rapi bahkan sang pemilik keluar dengan baju santainya. Air menitis dari rambut basahnya.

Pakaian sederhana berupa celana bahan hitam dab kaus hitam polos menjadi pilihannya kali ini. Ponsel namja itu tak lama berbunyi memampilkan pesan dari sang teman yang baru saja mengiriminya alamat.

"kenapa Jimin ingin tau sekal?i" gumamnya geram. Taehyung meraih kunci mobil pemberian Se Joon dan mengeluarkan kendaraan beroda empat itu keluar dari garasi rumahnya. Dia akan membeli beberapa barang tapi kulkas masih lengkap jadi dia tidak perlu susah payah mencari supermarket.

Mobil sport hitam pemberian Seo Joon benar benar kelihatan mencolok ketika berjalan diatas aspal bersama mobil mobil lainnya. Taehyung menyadari tatapan terkesima orang orang dari balik jendela mobil yang berwarna hitam.

Ponselnya berbunyi membuat Taehyung menyalakan earphonenya.

"ada apa Sungjae? "

"....."

"kerja sama dengan Sky Corp? "

"...."

"berapa keuntungan yang bisa kita dapat"

"...."

"jangan pernah lakukan kerja sama dengan si gendut penjilat itu. Batalkan Sungjae dan katakan kita sudah punya rekan bisnis yang lain"

"...."

"aish, si gendut itu membuatku muak. Katakan padanya rekan kerja sama kita adalah Diamond Corp milik presdir Seo Joon. Dia pasti tidak akan bisa berkutik"

"...."

"kuserahkan dia padamu. Sampai jumpa" Taehyung mematikan ponselnya dan memandang jalanan dengan tatapan malas. Namja itu sudah mencari tau latar belakang para pemimpin perusahaan terutama para penjilat seperti Sky Corp. Manipulasi mereka memang benar benar tidak bisa diremehkan.

Awalnya dia akan membawamu menaiki tangga awan untuk berdiri di singgasana angin tapi setelahnya akar akar hitam akan menarikmu menuju lubang hitam gelap. Sebuah mimpi buruk jika Taehyung bekerja sama dengan si gendut itu.

"akh, hidup ini makin terasa menyebalkan saja. Yerin, Yerin, Yerin. Aku ingin kau kembali seperti dulu" gumam Taehyung.

Mobilnya berhenti tepat disebuah toko yang menjual barang barang yang ia butuhkan tapi namja itu lupa menukarkan mata uang. Menyebalkan sekali, mungkin penjual itu bisa memaklumi mata uang Korea. Taehyung masuk ke toko itu dan berjalan menuju barang yang ia cari.

"selamat tinggal barbie" gumam Taehyung ketika mendapat sprai serba hitam yang memang dia butuhkan. Dia harus membeli satu set, ya meskipun hanya sprai ranjang dan selimut yang bergaya anak perempuan itu.

"whoa, ini bagus" seru Taehyung ketika melihat sebuah dreamcatcher berwarna hitam dan berukuran sedang, ia mengambil benda itu dan membawanya ke kasir. Cukup panjang dan Taehyung harus mengantre, kacamata hitam tak lepas dari atas hidungnya.

Tentu saja ia malu, seorang namja bermobil keren masuk ke sebuah toko yang dominan berisi wanita membeli sprai. Tidak bisa dibayangkan jika orang orang melihat dalam ke arah matanya. "Sir? Are you okay?" tanya sang kasir membuat Taehyung teradar dari lamunannya"

"a-ah yes" kasir wanita berambut pirang itu menyebutkan harga dan meminta Taehyung untuk membayarnya tapi Taehyung ingat kalo dia belum menukarkan mata uang.

"do you accept the won currency? " (apa kau menerima mata uang Won) tanya Taehyung sambil menunjukan beberapa lembar uang.

"look's like you're a new comer. Alright Sir, but for the future you should use our currency, British pound" (sepertinya anda pendatang baru. Baiklah tuan, tapi untuk kedepannya sebaiknya anda menggunakan mata uang kami, pound britania)  ucap kasir wanita itu.

Taehyung menyerahkan uang dan mengambil barang yang sudah ia bayar, sebelumnya kasir wanita itu sempat mengucapkan terima kasih dalam bahasa Korea Selatan membuat senyum Taehyung melebar.

Satu masalah terselesaikan tapi panggilan telepon mengalihkan kesenangan Taehyung, nama Seo Joon tertera dilayar dan namja itu membalasnya dengan nada malas. "aku sedang diluar, kau bisa berkunjung sore hari" ucap Taehyung.

"aku sibuk alien, tak punya kebebasan sepertimu" balas Seo Joon dari seberang sana.

"kirim saja salah satu bawahanmu dasar pak tua"

"tch, ya sudah" Seo Joon mematikan ponselnya dan Taehyung melangkah masuk ke dalam mobil. Namja itu mengendarai mobil dengan tenang, mungkin dia akan bersenang senang sebentar. Tapi Yerin.

Tidak, Taehyung harus membawa cintanya itu kembali secepat mungkin. Tak ada waktu, Taehyung bisa saja terlambat. Ia tidak bisa melihat Yerin menikah dengan orang lain, berdiri berdampingan saling berpegangan tangan berbagi kasih tapi namja beruntung itu bukan dirinya.

Taehyung akan memulai pencariannya hari ini juga tapi ia tidak boleh lupa kalo Seo Joon akan mengantarkan dokumen sore nanti, mungkin dia akan mencari Yerin hingga tengah hari. Nah, sekarang kira kira dimana tempat yang harus Taehyung datangi?

Pasar? Bioskop? Taman? Sepertinya pilihan terakhir lebih masuk akal ditambah hari ini memasuki musim panas. Hari yang bagus untuk berjalan jalan. Taehyung menancapkan mobilnya menuju taman yang tersedia dikota ini dengan batuan google map, bukan hal sulit. Lagipula dia tidak ingin merepotkan Jimin dan Yuju terlalu banyak.

Matanya menelusuri setiap objek yang masuk ke jarak untuk dilihat, Taehyung sudah memakirkan mobil ditempat yang disediakan dan sekarang dia mulai berjalan memasuki taman. Google map nya menujukan nama taman St James Park yang sedang ia masuki.

Cukup banyak orang disini dan pandangan Taehyung terpaku pada dua orang anak kecil ditengah hamparan bunga berwarna kuning. Rambut mereka pirang, si laki laki sedang berusaha mengejar objek lain jenis didepannya. Sepertinya mereka adik kakak.
Taehyung mulai melakukan pencarian, semakin masuk ke dalam taman. Menemukan beberapa spot foto menarik tapi itu tak membuat niatnya goyah. Ia masih agak ragu untuk bertanya, tentu saja tidak akan ada yang kenal dengan Jung Yerin yang berwarganegaraan Korea Selatan.

"hah hah, sebenarnya kau ada dimana Yer? Inggris terlalu luas dan asing bagiku" gumam Taehyung kelelahan sambil duduk di salah satu bangku taman. Perutnya tak lama kemudian berbunyi. Dia lapar dan ingat belum makan apapun sejak tadi pagi karena terlalu terburu buru dengan perihal si barby itu.

Taehyung gagal kali ini, tapi itu tidak mematahkan semangatnya dan mungkin dia akan lebih beruntung esok hari. Namja itu kembali memasuki mobil ,dia akan mencari makanan dan mungkin ada ramen di salah satu supermarket disini dan Taehyung ingat dia belum menukarkan mata uang.

Jadi dia memutar arah untuk mendatangi pusat pertukaran uang. "lain kali aku akan menyiapkan semuanya lebih detail" gumam Taehyung ketika berhasil mendapatkan mata uang Inggris. Dia kembali ke rencana awal dan berhasil memasuki sebuah supermarket.

Terdapat beberapa barang yang Taehyung kenal tapi jumlahnya cukup sedikit, dia berjalan menuju rak berisi mie dan menemukan ramen meskipun agak berbeda dengan di Korea, tapi tidak masalah. Dia membawa satu botol coca cola sedang dan membawanya ke kasir.

Sebuah keterkejutan bagi Taehyung ketika mengetahui supermarket ini bisa menyediakan air panas untuk memasak mie, sama seperti di Korea. Taehyung belum pernah pergi keluar negeri dan dia merasa seperti orang bodoh sekarang. Taehyung menyelesaikan kuliahnya di Korea.

Dia berjalan keluar ditengah teriknya panas, menghampiri sebuah meja bulat dengan payung yang tersedia untuk melindungi pelanggan dari panas matahari. Taehyung memakan ramennya dengan cepat, dia lapar dan satu ramen tidak akan cukup untuk membuatnya kenyang.

Taehyung meminum coca colanya tapi matanya membulat bukan karena soda yang bergoyang di lidahnya melainkan pada objek di depannya dengan jarak yang lumayan jauh, sekitar lima meter atau lebih. Ia tidak akan lupa wajah itu, tidak akan pernah dia lupakan lagi.

Namja itu segera bangit dan mencoba menyusulnya tapi ia masuk ke dalam sebuah mobil dan pergi meninggalkan Taehyung yang masih tidak percaya.
"Y-Yerin? " gumam Taehyung senang.

CHANCE [KTH-JYR] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang