Special Part

1.1K 140 6
                                    

Biasakan Vote sebelum baca

Eunha POV

Hari ini aku akan pergi ke Seoul Internasional Hospital dengan yang lain untuk melakukan les kedokteran  bersama bibi Kim sesuai dengan syarat yang dia ajukan saat Umji akan pergi latihan ke tempat penembakan
(part The Fake Sympaty)

Aku turun ke bawah ketika mendengar suara teriakan seseorang yang semakin lama semakin terdengar

"Eunha berangkat yuk! " teriak si mulut mercon alias Sinb

Aku memasukkan beberapa keperluanku ke dalam tas selempang milikku terutama make up dan ponsel,kedua benda itu sangat penting

"ayo berangkat " ucapku

Kami berdua menaiki mobil yang di bawa oleh Yerin, karena mobil milik Sowon sedang di pakai oleh kakanya

"si polos mana? " tanyaku

"dia udah ada di rumah sakit " jawab Yuju lesu

"owh " balasku

"hey semangat dong! " seru Sowon dan aku bersamaan

"ayolah aku malas harus berurusan dengan alat kedokteran, aku lebih suka latihan taekwondo " Sinb mengerucutkan bibirnya tanda kesal

"ne, nado " sambung Yuju

Aku lebih baik tidak membicarakan sesuatu yang berhubungan dengan dokter atau semacamnya dengan Yuju dan Sinb karena pasti mereka tetap tidak akan semangat. Kini mataku sibuk memperhatikan jalan raya dengan berbagai kendaraan yang melintas hingga tanpa di sadari kami sudah sampai di rumah sakit.

Kami berenam langsung pergi ke ruangan bibi Kim karena di sana pasti sudah ada Umji beserta alat alat kedokteran yang hebat

"ayolah kalian " rengekku pada Sowon

"bentar bunny" balas Sowon sambil mencubit kedua pipiku yang chubby

-skip

Aku membuka pintunya perlahan dan benar saja mereka berdua sudah ada di sana dengan semua alat yang akan kami gunakan sekarang

"owh jadi kalian menepati janji kalian" ejek bibi Kim sambil melipatkan kedua tangannya di depan dadanya

"tentu saja! " sahutku semangat

Kami kemudian masuk dan duduk di salah satu kursi yang ada di rumah sakit itu, kulihat Sinb dan Yuju dengan wajah pasrahnya. Aku tau mereka berdua tidak terlalu tertarik dengan hal ini tapi jika tentang Taekwondo mereka tidak akan main main, aku pernah melihat mereka berdua dapat mengalahkan sepuluh orang preman dalam waktu dua puluh menit tanpa luka sedikit pun

Bibi Kim meminta kami untuk fokus pada apa yang akan di terangkan olehnya

"Yuju, Sinb apa kalian mau aku tambah jadwal les kalian menjadi dua atau tiga kali seminggu? " mereka berdua langsung menggelengkan kepalanya

"kalo begitu fokus, apa kalian mau orang yang kalian obati itu mati konyol, seperti overdosis atau salah suntik? "tanya Kim, " aniya " jawab mereka berdua kompak

"eomma sudahlah setiap orang kan punya kesukaan masing masing " seru Umji

Kulihat bibi Kim menghela nafas berat dan mulai kembali fokus pada tujuan awalnya, aku dan Umji memperhatikan secara detail apa yang di jelaskan olehnya. Yerin dan Sowon juga melakukan hal yang sama denganku tapi tidak dengan Yuju dan Sinb mereka berdua tampak berusaha mencerna semua kata kata yang di ucapkan oleh bibi Kim

-skip

Aku merasa les kedokterannya sudah selesai buktinya bibi Kim sedang menyimpan kembali barang barangnya, "baiklah kita sampai di sini dulu, Eunha kau sudah bisa melakukan semua yang aku contohkan dengan baik aku rasa kau akan jadi dokter yang hebat. Untuk Umji kau memang sudah berbakat dalam materi ini dan eomma rasa kau akan jadi dokter yang lebih hebat di bandingkan eomma " aku tersenyum manis mendengar pujian bibi Kim.
Seharusnya aku lebih tertarik pada design baju baju masa kini karena eommaku adalah pemilik butik terkenal tapi di lubuk hatiku yang terdalam ada rasa ingin menyelamatkan mereka yang terluka

CHANCE [KTH-JYR] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang