Comeback For A Moment

592 80 10
                                    

Taehyung bersiap siap dengan sangat cepat. Ia lupa belum memesan tiket untuk pergi ke Korea Selatan dan baterai ponselnya habis,sungguh hari yang sial. Ia kini sedang berada di dalam kamar mandi untuk membersihkan diri,secepat kilat.

Namja itu harus menyiapkan kemungkinan bahwa tiket yang tersisa bisa saja akan berangkat tiga puluh menit,ya siapa yang tau. Lebih baik sedia payung sebelum hujan. Ia kini dengan cepat berganti pakaian menjadi setelan jas berawarna abu abu gelap dengan celana panjang senada,dibalik jas ia mengenakan kemeja putih polos. Untuk bagian rambut ia atur seadanya.

Ponselnya kembali menyala meskipun menyisakan dua persen. "ada apa dengan listrik disini? Dia Korea lima menit empat persen lah disini lima menit dua persen" gerutu Taehyung lalu memeriksa penjualan tiket online.

Nafasnya tercekat begitu melihat satu satunya tiket yang akan secepatnya berangkat menuju Korea Selatan adalah pukul sepuluh pagi. Taehyung membeli tiket itu tentunya. Ia tidak mau menunggu lagi.Apa kau bercanda? Ia sudah buru buru mengurus segala hal dan ia melewatkan tiket satu satunya kesempatan itu? Tidak mungkin.

Perutnya tidak lama kemudian berbunyi membuat Taehyung memegangi perutnya sambil turun menuju lantai bawah menuju dapur, mungkin ada bahan makanan yang tersisa untuk Taehyung. Hanya ada telur, Taehyung benar benar terasa miskin sekarang padahal di Korea dia bisa makan makanan mewah hampir setiap hari.

Tak punya pilihan lain selain memasak telur,namja itu memasak tiga buah telur sekaligus. Mengaduknya acak dan menyajikannya dalam piring lalu makan dalam diam hanya dengan tiga buah telur tanpa nasi. Dia lupa dengan ajaran Sowon ketika memasak nasi dengan bonus amarahnya,Taehyung tidak mau mengingatnya maka dari itu ia tidak ingat resep dan amarah Sowon.

Sudah tenggelam di memorinya terdalam.

Namja itu membawa piringnya untuk dicuci di bak cuci piring. Dia sudah merasa seperti suami yang baik. Suami yang hanya pantas dimiliki oleh seorang Jung Yerin,tidak ada kata 'orang lain'. Waktu baru menunjukan pukul delapan pagi. Masih tersisa dua jam dan Taehyung bingung harus melakukan apa.

Semua sudah tersedia, ia hanya tinggal pergi dan ia teringat akan sesuatu membuatnya langsung berlari kencang untuk menghubungi seseorang tapi sebuah pesan dilayar ponselnya membuat namja itu menarik nafas lega. "aku hanya harus pergi kesana,memberi hadiah dan setelah itu terus melanjutkan pencarian Yerin" gumam Taehyung.

Entahlah. Mau dipikir bagaimana pun juga kehidupan Taehyung terasa sangat berat. Sejak dulu, orangtuanya pergi jauh bekerja meninggalkannya tanpa kasih sayang yang menurut Taehyung kurang cukup tapi ia tidak terlalu mempermasalahkan atau bahkan menaruh benci pada mereka karena setidaknya mereka masih sangat ingat pada Taehyung.

Orangtuanya melakukan ini demi Taehyung yang perlu dia lakukan adalah tetap tumbuh kuat dengan rasa percaya bahwa mereka masih seperti dulu. Dan hasil usaha Taehyung membuahkan hasil. Ia bersyukur punya mereka. Jin, Namjoon, Suga, Jhope, Jimin dan Jungkook.

Namja itu tidak tau apa yang akan terjadi padanya jika mereka tidak ada. Salah satu kemungkinan terburuk dia akan berakhir di penjara sebagai anak berandalan kurang kasih sayang. Hidup Taehyung ibaratkan sebagai sebuah puzzel dengan empat potongan besar. Satu potongan adalah keluarganya, lalu ada Taehyung sendiri, sahabatnya dari BTS dan Gfriend serta Irene eum maksud Taehyung Jung Yerin.

Tiga buah puzzel telah tersusun ditempatnya dan menunggu untuk selesai menjadi kehidupan sempurna tapi Taehyung dengan bodohnya mencari potongan puzzel lain yang tidak pas di lubang, membuang potongan yang seharusnya itu. Sungguh bodoh.

Jung Yerin adalah bagian terpenting dari hidupnya, potongan puzzel terakhir. Kali ini namja itu akan menjaganya baik baik dan tak akan ia biarkan ia terlepas bahkan hilang darinya, dari seluruh kehidupan Taehyung. Namja itu menghela nafas,berat.
Dia melirik jam yang menunjukan pukul sepuluh tiga puluh dan segera berangkat. Setidaknya Taehyung harus pergi lebih awal agar semuanya berjalan sempurna.

CHANCE [KTH-JYR] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang