Bodohnya

11.2K 776 11
                                    

Author POV

Malam ini, hujan kembali turun dan sepertinya akan berlanjut sampai besok pagi.

Alice menunggu di depan cafe miliknya bersama rekan-rekannya yang tak lain karyawannya. Mereka menunggu Cindy mengunci pintu toko yang ditemani Andre di sebelahnya.

Jam 12 mereka selesai bekerja dan sekarang segera menuju resto junk food di sekitaran Jodoh, KFC Harmoni.

"Al, ko pesan apa?" Tanya Tania, salah satu karyawannya.

"Burger Deluxe sama Mocha Float aja." Jawab Alice.

Setelah semua pesanan tiba di meja mereka. Mereka dengan lahap memakan apa saja yang di depannya. Bahkan makanan temennya dicomot.

Alice hanya tersenyum melihat tingkah temen-temennya sembari meminum minumannya.

Dia sudah kenyang dan hanya menatap TV di resto itu yang hanya menayangkan iklan junk food mereka.

"Kalian mau pulang atau dianterin?" Tanya Alice.

Mereka menoleh lalu saling pandang. Andre memegang pundak Alice dengan santai.

"Santai aja bung, kami bisa pesen ojol kok." Lalu dia terdiam. "Tapi hujan ya.. hemm.. sekali ini aja nganterin kami bolehkan?"

Alice hanya menatap datar Andre lalu mencomot kentang goreng yang tinggal sedikit.

"Ko itu ga usah banyak bacot. Minta dianterin aja susah." Ucap Alice sambil mengunyah kentangnya. "Cin, ajarin pacarmu nih."

Cindy hanya tersenyum kecut lalu menatap Andre dengan kesal.

"Kalo besok bos pecat aku, kuhajar ko, Ndre." Ucap Cindy.

Andre hanya cengar-cengir dilihat Cindy.

Mereka saling bergurau sehingga tak sadar sudah larut malam. Segerombolan keluar resto itu lalu masuk ke mobil Alice dengan cepat karena hujan semakin deras.

Alice masih berada diluar mobil bahkan belum sempat membuka pintu kemudinya.

Matanya melihat sebuah mobil terparkir rapi di sebelahnya dan keluar seorang gadis yang sama persis dengan tamu yang tadi pagi mampir di cafenya.

"Al, cepat masuk!" Teriak Jenny.

Tatapannya melihat Loisa, tamu tadi pagi itu keluar dengan payung yang dibawa oleh seorang lelaki yang keluar dari kusrsi belakang mobil itu.

"Al!" Teriak orang yang di dalam mobil Alice.

Teriakan mereka mengembalikan Alice ke dunia nyata dan dia basah kuyup. Cepat-cepat dia masuk mobilnya dan disambut omelan teman-temannya.

"Lama kali ko masuk. Siapa yang ko tunggu sih?"

"Ntah, udah-udah ayo pulang."

Alice tidak menanggapi omelan teman-temannya dan langsung meluncur untuk mengantar temen-temennya ke rumah mereka.

Setelah semuanya diantar, Alice menatap jalan raya kosong dengan ditemani radio dari 98.70 FM.

"Ck, dingin banget. Basah lagi." Gerutu Alice.

Tak perlu waktu lama, Alice sudah di halaman rumahnya dengan selamat dan segera mengunci pagarnya dan rumahnya.

***
Pagi hari ini benar-benar sangat dingin dibanding kemarin, setidaknya itulah yang Alice rasakan.

Dingin semakin menjadi-jadi karena dia berdiri di barista depan AC.

"Hacciiimmmm!" Alice bersin untuk yang kesekian.

Temen-temennya menatapnya kuatir karena dia tidak mau ditukar posisi.

'Tring'

Bunyi lonceng yang menandakan adanya pelanggan.

Alice merasa dirinya tak kuat sehingga meminta Bintang menukar posisinya sementara dia pergi ke belakang meminum obat penurun demam.

Ya, dia sebentar lagi akan demam. Kepalanya juga sedikit pusing. Akhirnya dia pamit ke pimpinan pagi ini untuk pulang yang langsung di-iyakan oleh Bintang, pimpinan pagi ini.

Alice berjalan keluar cafe dan hampir menabrak pelanggan yang hendak masuk lalu ditahannya.

"Permisi, maaf terganggu." Ucap Alice sopan tanpa tahu siapa orang yang dia tabrak.

"Iya, tidak apa." Ucap orang itu.

Alice tidak asing dengan suara itu dan dia meneruskan langkahnya ke arah mobilnya lalu dicegat oleh seseorang.

"Ko tak bisa bawa mobil dengan badan panas seperti ini." Ucap orang itu.

Alice merasa terganggu karena dia hanya ingin ketenangan. Itu saja.

"Terserahkulah!" Alice menghentakkan tangannya yang dipegang orang itu tapi tidak dilepasnya.

"Ikut aku. Kau perlu istirahat."

"Ck, ganggu aja." Ucap Alice tanpa bisa melihat wajah orang itu dengan jelas.

"Demam sialan"

Alice digiring orang itu ke mobilnya dan segera menjauh dari cafe itu.

Alice tidak punya tenaga lagi untuk membuka matanya. Yang ia rasakan hanya rasa dingin hingga dia menggigil dan tidak bisa bernapas normal.

"Uhhh ck brrrr." Gerutu Alice dengan suara yang terbata-bata karena dingin. Itu yang dia rasakan.

Sementara orang yang menyetir mobil itu hanya tersenyum melihat Alice meringkuk di kursi belakang dengan selimut yang sengaja dia lakukan.

"Siapa suruh ko berdiri di luar mobil sambil hujan-hujanan?" Gumam orang itu yang tak lain adalah Loisa.

*ko = kamu/kau

Black Coffee (GXG) {FIN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang