Sebuah Kesalahan

2.3K 167 0
                                    

Sepanjang sore, Nat memilih berenang dibandingkan berdiam diri di kamar. Sementara Loisa bekerja.

Tok.. tok..

Seseorang membuka pintu itu sedikit dan menyembulkan kepalanya. Luna, dia berjalan sedikit sehingga fokus Loisa buyar.

"Permisi miss, ada orang yang mau menemui Anda."

"Siapa?" Loisa menaikkan alisnya.

Belum sempat Luna menjawab, tiba-tiba pintu itu di buka lebar dan menampakkan seorang lelaki mapan. Loisa terkejut lalu memberi kode untuk meninggalkannya kearah Luna.

"Permisi miss." Luna undur diri.

Sepeninggalan Luna, lelaki itu tersenyum lebar melihat wanita yang di depannya. Dia merentangkan kedua tangannya. Loisa? Dia beranjak dari meja kerjanya dan menyuruh lelaki itu duduk di sofa.

"Kau semakin cantik ya."

Lelaki berdarah Eropa itu tersenyum manis melihat Loisa menatapnya. Loisa sendiri ikut tersenyum. Jantungnya berulah. Di depannya lelaki yang pernah mengisi hidupnya, mantan saat dirinya kuliah.

"Kau semakin tampan, William."

William Sparrow, lelaki blasteran Norwegia dan Skotland itu tersenyum merekah. Dia melihat ruang kerjanya lalu berakhir menatap Loisa.

"Tak terasa kita berpisah 5 tahun, ya. Bagaimana kabarmu sekarang?" Tanya William dengan senyumnya.

Loisa mengangkat bahunya acuh.

"Aku baik saja. Kalau kau mau balikan, maaf. Aku sudah dijodohkan."

Loisa langsung to the point sehingga membuat William terdiam. Tak lama kemudian lelaki itu tersenyum.

"Oh ya? Siapa lelaki yang beruntung itu?"

Loisa hendak membuka mulut tapi lelaki itu mencium bibirnya. Loisa terbelalak dan berusaha menjauhkan dirinya dari lelaki itu. Tapi tenaganya tidak sebanding dengan mantannya itu.

Tak sekedar mencium, lelaki itu melumat bibir dan lidah Loisa. Loisa tidak membalasnya tapi dirinya dan jantungnya perlahan mengikuti permainan lidah laki-laki itu. Cukup lama mereka berpautan dan lelaki itu mulai mencium leher jenjang wanita di depannya.

"Ahhhh" desahan Loisa lolos.

Seakan tersadar, Loisa langsung mendorong kasar lelaki itu sampai jatuh dari sofa dan kepalanya mengenai meja.

Loisa segera membersihkan mulutnya dan menatap tajam lelaki yang kini menyeringai.

"Kenapa honey? Kau menikmatinya."

"Keluar kau dari hotel ini!"

Lelaki itu mendekati Loisa tanpa jarak. Mata mereka beradu dan napas mereka tersengal-sengal akibat permainan tadi.

"I know you. You want me." Bisik sensual lelaki itu di telinga Loisa.

Loisa? Dia memejamkan matanya dan berusaha mengatur jantungnya. Melihat itu, lelaki tersebut meniup lembut telinga Loisa. Dia menggigitnya pelan dan lolos satu desahan dari mulut Loisa.

"Ahhhhmm."

Melihat itu, lelaki itu menyeringai. Loisa merasa panas, padahal AC di ruangannya cukup dingin. William membuat bercak merah di belakang telinga Loisa sehingga membuat Loisa meracau.

"Shhtoppphh ithhh"

Lelaki itu membelai dada wanita yang di depannya. Merasakan hal itu, Loisa menggeliat dan desahannya semakin menjadi. Melihat itu semua, lelaki itu menghentikan permainannya.

Black Coffee (GXG) {FIN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang