>10<

879 134 7
                                    

.
.
.
.
.

"bakugou! " teriak kirishima.

Dia baru saja kembali setelah mencoba berburu tapi terhambat karena melihat bekas api unggun yang masih hangat di pagi itu.

Apa masalahnya dengan bekas api unggun?

Itu artinya ada orang lain di padang rumput itu. Ditambah juga ada sebuah pondok yang dibuat dari kayu, ranting, dedaunan, dan segala yang ada di padang rumput.

Memang tidak boleh kalau orang lain selain mereka ada disana?

Tidak masalah kalau hanya api unggun, tapi, pondok itu masalahnya. Hanya ada dua jenis orang yang bermalam di tempat terbuka seperti itu.

Pertama pengembara, kedua perampok.

Pengembara biasanya hanya bermalam satu hari di satu tempat kemudian pindah, hanya meninggalkan bekas api unggun.

Perampok, biasa menetap di satu tempat dengan membangun pondok sementara. Mereka akan merampok pengembara yang tidak berhati2 bermalam disana. Baru akan pindah jika merasa sudah tak ada lagi pengembara yang lewat.

Kirishima baru akan memberitahukannya pada bakugou ketika melihat temannya itu sudah sibuk adu pedang dengan perampok bertampang urakan.

Dia tidak tahu sejak kapan bakugou diserang, dirinya pergi berburu dua jam lalu. Sudah ada empat perampok lain yang tergeletak setelah terluka oleh gaya bertarung bakugou yang membabi buta.

Satu perampok terakhir, tumbang semenit setelah kirishima datang.

"oh, kau sudah menyelesaikan mereka. " kata kirishima selagi berjalan dan berhati2 agar kakinya tak menginjak perampok yang entah masih hidup atau tidak itu.

Bakugou dalam posisi kuda2nya, nafasnya sedikit memburu, sebutir keringat menetes dari dagunya. Cipratan darah menghiasi wajahnya yang garang namun penuh kemenangan.

Dia mengibas pedangnya untuk menghilangkan darah yang masih sedikit menetes di ujungnya. Kemudian menancapkan pedangnya ke tanah berumput dengan kesal.

"kemana saja kau shitty hair?!!" teriaknya kesal.

"eh, ya maaf.. kau kan tahu tadi aku pergi berburu. Aku baru kesini setelah melihat sarang mereka tadi. " kirishima menghindari kontak mata dengan bakugou yang jelas sangat murka.

Bakugou kembali mendapatkan ritme nafas normalnya. Dia menendang kesal seorang perampok yang terakhir tumbang karena kesal paginya diganggu.

"sialan, dasar orang2 tidak berguna. Bertahan hidup dengan merampok." geramnya.

"seharusnya mereka pikir2 dulu kalau mau merampokmu. Yang ada malah mereka menemui ajal.. " gumam kirishima.

"hah?! " sentak bakugou.

"eh, tidak kok.. " kirishima tidak ingin membuat emosi bakugou tambah meluap. Dia memperhatikan kelima perampok yang tergeletak. "rasanya aku pernah lihat wajah mereka di kertas buron.. "

Kirishima sesekali pergi ke kota saat bosan, tanpa bakugou tentu, otoko suria blonde itu akan seharian mengumpat kesal jika diajak menemui orang lain.

Dia membaur dikeramaian dan sesekali memperhatikan apa yang ada, contohnya kertas buron yang tertempel dimana2. Dan kali ini kirishima melihat wajah2 yang bernilai jika ditukar ke penjara.

"hei, kau tidak keberatan aku bawa mereka untuk dijadikan uang? Kita bisa beli peralatan bagus setelahnya. "

Bakugou mendecih, "terserah, mau cincang mereka juga boleh. "

Treasure-BnHA Fanfict (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang