>40<

667 96 6
                                    

.
.
.
.
.

Satu tahun berlalu.

Mereka belum menemukan petunjuk sama sekali soal musuh baru mereka.

Sebulan sekali mereka berpindah kota setelah memastikan tidak ada hal aneh di kota yang mereka tinggali.

Karena mereka harus terus mencari informasi, jika padang rumput jauh dari kota maka mereka akan tinggal di penginapan.

Kali ini hanya tenda yang mereka huni di padang rumput yang bersebelahan dengan hutan di sebuah kota besar.

Bakugou dan kirishima pergi berburu sejak dua jam lalu.

Todoroki kembali dari mengajak yuki berjalan2. Dia menambatkan tali kekang kuda putih itu ke salah satu pohon didekat kemah.

"oh, kau kembali. " sambut midoriya yang sibuk menata kayu bakar.

Todoroki mengangguk. Midoriya kembali fokus ke kayu bakarnya. Todoroki menoleh setelah selesai mengurus tali yuki. Dia mendapati sejumput helai rambut hijau midoriya jatuh terurai menutupi sisi wajah gadis itu.

Ya, midoriya sudah tidak lagi menyembunyikan penampilan aslinya. Dia mengenakan pakaian yang lebih feminim meski masih dengan celana panjang. Semenjak itu juga rambutnya tidak dipotong pendek, dia membiarkannya memanjang.

Midoriya selesai menata api unggun dan menyelipkan kembali helai rambutnya kebelakang telinga dan berkacak pinggang melihat hasil perapian. "yosh, tinggal mencuci sayuran dan menunggu hasil buruan datang. " midoriya pergi mengurus sayuran yang dia ambil dari hutan.

Todoroki sejak tadi hanya diam memperhatikan. Pemandangan midoriya yang mengurus hal sehari2 dengan penampilan perempuan adalah tontonan menyegarkan baginya.

Dia akhirnya mengikuti midoriya pergi ke sungai kecil.

Gadis itu sudah menekuk kedua lutut di tepi sungai dan menaikkan lengan baju panjangnya hingga ke siku. Bersiap mencuci. Baru saja kepalanya sedikit menunduk, rambutnya kembali menjuntai kedepan. Tangannya sudah terlanjur basah setelah menyentuh air, midoriya bingung.

"biar aku ikat rambutmu. " ujar todoroki, menyadari gadis itu kesulitan dengan rambutnya.

"oh, arigatou. Aku lupa tidak mengikatnya dulu tadi. "

Todoroki mengeluarkan kain panjang dengan lebar 1 senti, dengan perlahan mengikat rambut panjang midoriya. Tangannya sempat terlena menyentuh rambut halus gadis itu sebelum akhirnya ikatan selesai. Midoriya bisa lanjut mencuci sayuran dengan tenang, todoroki membantunya setelah menaikkan ujung lengan bajunya.

Air yang sesekali memercik, angin sepoi pagi, dan burung2 hutan yang berkicau ringan, membuat pagi itu terasa sangat damai. Terutama bagi todoroki. Bisa berduaan dengan midoriya tanpa gangguan dua laki2 yang tengah berburu itu baginya sangat indah. Dunia serasa milik berdua.

"midoriya–"

"oyyy!! "

Perempatan imajiner terpasang di pelipis todoroki saat waktu damainya terganggu dengan kembalinya dua pria itu.

Kirishima mengayun2kan hasil buruannya dari jauh sambil melambai semangat pada midoriya. Midoriya tersenyum dan membalas lambaiannya. Bakugou juga menyeret seekor rusa.

Selesai mencuci, midoriya mengeringkan tangannya dan melihat hasil buruan. "wah, ini cukup untuk seminggu kedepan. " ujarnya puas.

"hutan ini memiliki banyak hewan liar, tidak sulit untuk menemukannya dalam kurun waktu sebentar. "

"aku akan segera memasaknya. " midoriya kembali bersiap mengambil peralatan untuk memotong hewan buruan.

Kirishima mencegat.

Treasure-BnHA Fanfict (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang