>18<

874 126 17
                                    

.
.
.
.
.

Hari kedua mereka menginap di kota penyihir.

Uraraka dan jiro sering pergi untuk mengurus kabar mengenai batu penyembuh pada tetua kota. Tamu mereka, alias midoriya, bakugou, kirishima, dan todoroki, terbiasa ditinggal tanpa tuan rumah.

Midoriya bangun jam lima pagi dan bangkit dari sofa dengan tersaruk2, matanya masih belum bisa membuka seutuhnya.

Dia pergi mandi agar kesadarannya kembali terisi.

Lima menit setelahnya, midoriya keluar dengan segar dan mengeringkan rambutnya dengan sehelai handuk kecil.

Karena gelap, dia tak sadar jika ada orang didepannya sehingga mereka bertabrakan ringan.

"ah, gomen, siapa disana? " midoriya tak bisa melihat jelas karena lampu belum dinyalakan.

"ini aku.. todoroki.. " jawab otoko itu dengan suara khas bangun tidur. "kau sudah mandi? Biasa bangun pagi ya.. " todoroki mengusap matanya perlahan.

"yah, sudah lumayan terbiasa sih. Kau mau mandi? Airnya dingin, hati2. "

"aku bisa mengatasinya. " todoroki menyeret langkah ke kamar mandi.

Masuk ke ruang tengah yang berubah jadi kamar tidur mereka berempat, midoriya baru sadar jika kirishima tak ada ditempatnya. Otoko itu keluar saat malam untuk meregangkan sayap naganya. Jika sampai pagi belun kembali, pasti dia tertidur di padang rumput.

Midoriya melangkah pergi pada tasnya dan mengambil sisir kecil kemudian merapikan rambut pendeknya yang sudah setengah kering.

"hm... "

Midoriya menoleh mendengar suara lirih itu.

"hm.."

Dia lega itu hanya suara gigauan bakugou dalam tidurnya. Midoriya kembali menyisir dengan tenang.

"berikan aku... "

Suara itu kembali menyita perhatia midoriya. Dia tersenyum geli mengetahui otoko keras kepala itu ternyata menggigau saat tidur.

"sekarang.. juga... "

Midoriya menahan diri untuk tak tertawa, "mimpi apa sih? " bisiknya. Dia mendekat pada otoko itu dan berniat untuk membangunkannya karena yang lain sudah bangun.

"bakugou-san. " midoriya menoel lengan bakugou pelan.

Tak ada respon.

Midoriya mendengus dan kini menguncangnya pelan, "bangunlah, ini sudah pagi-hya–!?"

Midoriya memekik pelan ketika tiba2 bakugou menariknya hingga jatuh tidur disebelah otoko itu.

"ba, bakugou, kau sudah bangun? " bisik midoriya gugup.

Terdengar ritme nafas teratur dari otoko yang masih terlelap itu. Midoriya sedikit lega karena ternyata bakugou masih menggigau.

Dia berusaha bangun dan pergi darisana.

"!"

Bakugou tiba2 saja seolah menghalanginya pergi dengan memeluk pinggangnya erat dalam keadaan terlelap.

Midoriya panik, dia khawatir tak bisa bergerak sampai todoroki selesai mandi dan memergokinya.

"ba, bakugou-san! " teriaknya pelan, dia mencoba melepas tangan otoko yang memeluk erat itu, namun sia2.

Merasakan midoriya yang meronta kesana kemari, bakugou bukannya terbangun dan justru memeluknya semakin erat dengan kedua tangannya. Dia menarik midoriya hingga benar2 menempel pada tubuhnya.

Treasure-BnHA Fanfict (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang