.
.
.
.
.Kirishima melangkah melewati lorong istana dengan bosan. Meski tempat itu mewah, dia masih lebih senang berada di alam bebas. Dimana semua berwarna alam asri dan dia bisa bebas berburu.
Dia hanya bisa berburu jika ikut dengan pasukan prajurit pada pagi hari. Selebihnya dia berada di dalam istana dan bingung harus melakukan apa selain sesekali mengusili bakugou yang akan langsung membentaknya.
Hari itu suasana hatinya mendung. Perburuan pagi tadi tidak semenyenangkan biasanya. Dia terus kehilangan buruan karena kepalanya dipenuhi berbagai pikiran.
Pikiran yang terus membayanginya sejak semalam. Yang tidak lain adalah soal midoriya.
Kirishima kembali merefresh otaknya untuk mengingat semua kejadian sejak bertemu dengan midoriya. Awal bagaimana dia berkenalan, kemudian ikut berkelana, dan perlahan tumbuh perasaan. Namun semua menjadi rumit ketika kenyataan bahwa midoriya adalah perempuan seolah kembali menampar dirinya.
Semua hal dia lakukan bersama midoriya dengan anggapan bahwa mereka sesama lelaki. Dia menjadi canggung memikirkan bagaimana sikapnya selama ini didepan seorang gadis. Mungkin dia tanpa sadar sangat jorok, sangat malas, sangat kasar, dan hal2 lain yang kemungkinan tidak disukai perempuan.
"ahh bagaimana ini, aku benar2 memperlakukannya seperti sesama lelaki selama ini. " kirishima mulai frustasi. "tapi kenapa midoriya menyembunyikannya? Kenapa dia harus pura2 jadi laki2? "
Pertanyaannya tidak terjawab jika dia hanya memikirkannya sendirian. Namun juga tidak ada orang yang bisa dia tanyai. Dia terjebak dalam kebingungannya sendiri.
Tanpa sadar dia sudah tiba didekat ruangan midoriya dirawat. Todoroki keluar dengan tampang lelah.
"oh, kau baik2 saja? "
"ya, aku hanya akan istirahat di ruanganku sebentar. " todoroki sebenarnya enggan pergi, namun tidur dalam posisi duduk membuatnya pegal dan tetap lelah. Bakal susah kalau dia juga ikut sakit, jadi dia akan pergi untuk tidur dengan baik selama beberapa jam. "kebetulan kau disini, bisa kau gantikan aku menjaganya? Seharusnya dia sebentar lagi siuman jika demamnya tidak bertambah tinggi. "
"dia demam? "
"sejak pagi, perawat sudah memberinya obat. "
"o, oh... baiklah. Kau istirahatlah, aku akan berjaga.. " kirishima menerima dengan canggung. Dia tidak menduga akan langsung ditinggal berdua dengan orang yang tengah dipikirkannya.
Todoroki pergi setelah menepuk pundaknya pelan.
Kirishima diam didepan ruangan. Menghadap pintu dengan perasaan ragu. "tidak, aku harus mengatasinya. Ini masalahku sendiri, midoriya tidak salah apa2. Jadi aku harus berani menghadapinya. "
Mendengus yakin, kirishima membuka pintu dan melongok kedalam sebelum akhirnya masuk.
Pria itu duduk di kursi dengan kaku. Dia sudah tahu midoriya perempuan, berhadapan dengannya tidak akan semudah biasanya. Pikirannya sekarang adalah 'dia ditinggal sendirian dengan perempuan yang tengah tak sadarkan diri'
Panik melanda.
"aku harus bagaimana?!"
Beberapa menit kemudian, jari midoriya berkedut.
"midoriya? " kirishima segera melupakan paniknya. Bersikap seperti biasa.
Kelopak mata midoriya perlahan terbuka. Menampilkan manik hijaunya. Menatap langit2 ruangan sejenak, kemudian kepalanya menoleh.
"kirishima-kun...?"
"ya, ya ini aku. Iya ini aku kirishima." kirishima sumringah melihat midoriya yang sudah sadarkan diri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure-BnHA Fanfict (Completed)
DiversosSeorang gadis quirkless menyusuri takdir untuk menemukan harta yang dikatakan dapat memberikan kebahagiaan sejati. Kisah mengatakan sudah banyak nyawa hilang dalam pencarian itu. Apa harta itu benar2 ada? Sepadankah dengan semua pengorbanan? Perhat...