>26<

701 119 20
                                    

.
.
.
.
.
.

"...dia kan perempuan, ukuran baju jelas akan berbeda dengan laki2. "

"a, apa..? "

"kenapa? Apa kau lupa dia perempuan karena memakai baju laki2? Mou, lihat baik2, matanya lentik, bibirnya mungil, kulitnya halus, lekuknya ramping, manik hijaunya berkilau, dia perempuan yang cantik. "

Malam itu adalah malam berguntur tanpa awan kelabu bagi todoroki.

.
.
.
.
.
.
.

"oh, todoroki, kau tadi tidak ikut pesta dibawah? " tanya kaminari yang baru masuk ke rumah pohon.

Todoroki menunduk memandang tangannya, diam.

"hei? " kaminari menepuk pundaknya.

Todoroki tersadar dari lamunan dan mengangkat wajahnya, "maaf, aku tidak dengar perkataanmu tadi. Ada apa? "

"oh...tidak penting, apa kau sakit? "

"tidak... "

"kenapa lesu? "

"hanya...sedang memikirkan sesuatu..bukan apa2. "

"perlu kubantu? Aku biasa mendengar curhatan anak buahku setiap hari. "

"tidak, kurasa.. aku harus memikirkannya sendiri saat ini, terimakasih.. "

"baiklah, katakan saja kalau butuh bantuan, istirahatlah, jaa nee. "

Todoroki mengangguk pelan dan kaminari pergi ke kamarnya.

Dia kembali memandang tangannya.

Ingatan tadi kembali tergiang. Saat dia melihat perban di badan midoriya.

"...dia kan perempuan.. "

Todoroki langsung mengepal, jika perkataan kisami benar, maka itu artinya dia baru mengintip badan seorang gadis. Dia menampar pipinya keras karena merasa sangat tidak pantas.

"tapi benarkah midoriya perempuan...?"

Ingatan perkataan kisami mengenai ciri2 kecantikan midoriya kembali direka ulang dalam otaknya.

Dia sadar akan itu sejak pertamakali bertemu, di perpustakaan saat itu. Apalagi saat dia tak sengaja menyentuh tangan midoriya, dia sudah tahu kalau fisiknya cukup aneh untuk seorang laki2. Bodohnya dia langsung berpikir bahwa midoriya hanya seorang laki2 berparas cantik yang jarang dia temui, padahal dia sempat terpesona dengan manik hijau midoriya.

Saat itu dia mengira dirinya menyimpang, karena menyukai midoriya sebagai sosok laki2. Sebagai putra mahkota dia tentu sudah sering bertemu bangsawan yang berparas cantik meski laki2, dia tak pernah tertarik karena benar2 normal, namun midoriya membuatnya berpikir dirinya menyimpang karena dia langsung tertarik dengan sosok surai hijau itu.

Kini, mengetahui midoriya adalah seorang gadis, meski entah benar atau tidak, todoroki merasa lega, karena tahu dirinya benar2 normal.

"kenapa dia menyembunyikan identitasnya...?" tanya todoroki sambil melihat keluar jendela, menatap langit berbintang yang hitam kebiruan.

Angin sepoi berhembus meniup surai dwiwarna todoroki. Bekas luka di sekitar mata kirinya tersibak sedikit lebih banyak dari biasanya.

"oh. " dia tersadar akan sesuatu, "apa yang lain tahu dia perempuan? "

.
.
.
.
.

Chirp.. Chirp...

Midoriya bangun saat kicauan burung terdengar dari dahan pohon yang dekat dengan jendelanya.

Treasure-BnHA Fanfict (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang