>22<

679 108 0
                                    

.
.
.
.
.

Midoriya menebas ratusan sulur dengan pedangnya tanpa henti. Pada detik dia menebas, detik itu juga ratusan lainnya membelit. Kaminari dan lainnya juga dalam kesulitan yang sama.

Mereka diuntungkan dengan adanya penerangan yang entah berasal darimana itu, sehingga setidaknya mereka tidak buta dalam banyak hal.

Semua mengenakan pedang sebagai senjata kecuali kaminari yang meski juga memiliki pedang, dia menggunakan belati sebagai senjata utamanya. Semua bersenjata tipe pertarungan jarak dekat. Saling melindungi punggung satu sama lain, membentuk formasi bintang.

Sulur2 mudah ditebas, namun tidak ada habisnya. Jadi, meskipun mereka tidak terseret, perlahan tenaga mereka terkuras. Dan yang pertama kehabisan energi adalah satu2nya yang tengah menyembunyikan identitas aslinya disana.

Slash!!

Syatt!

Ctass!

"ugh... " midoriya memijat lengan kanannya yang menjadi tangan dominan untuk memegang pedang karena mulai terasa kaku.

Setelah menebas entah keberapakalinya, midoriya lengah dalam sedetik sehingga sulur mendapat kesempatan untuk membelit lebih kuat dan lebih banyak.

Midoriya menggertakkan gigi ketika tangan dominannya terbelit sepenuhnya.

"!" dia mulai merasakan tarikan yang tidak bisa dia lawan. "ahhh!!! " pekiknya ketika seluruh tubuhnya terseret.

"!"

"midoriya!! " pekik kirishima. Dia segera menebas semakin cepat dan berlari mengejar midoriya yang hendak dilahap ke dinding gua.

"cikusoo!! " raung bakugou yang semakin menyerang tanaman2 dengan ganas. "sulur sialan!! "

Kirishima kewalahan mengejar dengan menghindari dirinya sendiri terbelit. "bakugou! Bantu aku!! "

Tidak hanya bakugou, todoroki dan kaminari sudah ikut mengejar dibelakang kirishima, namun mereka semua terhambat. "memangnya kau pikir aku sedang apa dari tadi hah?! " bakugou tersulut emosi karena sibuk di berbagai sisi.

"kirishima, tidak bisakah kau berubah wujud untuk menyingkirkan sulur dalam radius luas?! " tanya todoroki.

"tinggi gua ini tidak lebih tinggi dari perubahan wujudku! Aku khawatir guanya akan runtuh! "

"ck, tidak berguna. " ujar bakugou.

"apa yang kalian bicarakan?! " tanya kaminari disela mempertahankan diri.

"tidak ada waktu menjelaskan! Midoriya!! " kirishima kembali mengejar ketika mendapat ruang bebas dalam beberapa detik.

Midoriya sudah hampir dibelit pada seluruh tubuhnya. Hanya tersisa wajahnya yang sudah berekspresi sulit untuk bernafas.

Bakugou menggeram kesal, dia menyarungkan pedangnya dan meregangkan jari2 tangannya sejenak.

Otoko itu berusaha keras berkonsentrasi penuh pada kondisi kacau itu. Dia menggeram dan memusatkan kekuatan pada kedua tangannya.

"shii... " bakugou menatap lekat lengan sulur yang membebat midoriya, "...nee!!!"

Bats!!

Bakugou melesat keudara dengan melompat tinggi.

Blarr!!!

Ledakan muncul dari kedua telapak tangannya. Memberinya tenaga seperti roket yang mendorongnya melesat kedepan dalam kondisi masih berada di udara.

Treasure-BnHA Fanfict (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang