>44<

564 80 12
                                    

.
.
.
.
.

"oho, kau datang. Gadis manis. " sapa shigaraki saat kelompok midoriya yang mencoba merusak rencananya diketahui oleh kurogiri.

Midoriya memandang villain yang tengah memegang seorang warga itu dengan sengit. Pasalnya quirknya menghancurkan lengan warga yang entah masih bernafas atau tidak itu.

Shigaraki menyeringai dan melempar warga yang sebelumnya dia buat sebagai mainan, berjalan mendekat pada midoriya.

Langkahnya terhenti saat lima orang menghalanginya. Menyembunyikan midoriya dibalik punggung.

"cih, penjagamu bertambah? Benar2 seorang putri, huh? "

Midoriya terkesiap, dia benar2 melupakan soal itu. Saat dia ditawan toga mengatakan dirinya adalah seorang putri yang selama ini dicari2 warga kota yang dulu dia selamatkan sebelum kelompoknya akhirnya ditangkap.

Orang2 yang dipanggil oleh penyihir agung sudah mengetahuinya. Namun mereka memilih diam bahkan setelah midoriya siuman. Alasannya karena saat itu midoriya sudah dengar jika raja atau dengan kata lain adalah ayahnya sudah dimusnahkan saat penyerangan. Kemungkinan midoriya ingat kecil karena dia mendengarnya saat babak belur. Namun mereka tetap memilih diam, membahas soal anggota keluarga yang pergi sama sekali tidak menyenangkan.

Namun kini midoriya kembali ingat, meski soal raja telah meninggal masih belum merasuk kembali ke ingatannya.

"hei, putri. Taukah kau jika raja–"

Seseorang melempar batu besar pada wajah shigaraki agar dia berhenti membicarakan hal yang sudah mereka susah payah sembunyikan. Meski tidak apa jika nantinya midoriya bertanya, tapi tidak untuk sekarang. Itu bisa saja membuat fokus midoriya buyar dan mudah diserang musuh.

Lemparan itu membuat luka kecil pada wajah shigaraki meski dia sudah menghindar. Dia geram bukan main. Sifatnya yang kekanakan muncul. Dia meminta seluruh villain yang ada menyerang mereka dan melupakan soal menghancurkan kota.

"ups, sepertinya aku menciptakan perang dunia. " gumam kirishima.

"siapa suruh kau melemparkan batu sebesar itu padanya?! " protes mina.

"tidak ada pilihan lain kan?! "

"jika tidak bisa menyerang, pasang posisi bertahan! " seru midoriya untuk mengantisipasi villain yang akan segera datang sebentar lagi.

Suasana mulai menjadi sangat gaduh. Kebakaran sudah ada dimana2. Bangunan runtuh bersebaran. Untungnya hampir semua warga sudah berhasil di evakuasi sebelum mereka merusak rencana villain.

Sejauh ini tidak ada villain tambahan yang terlihat.

"bagi kelompok, saling melindungi satu sama lain. Jika terdesak mundurlah. "

Orang2 segera mematuhi perintah midoriya dan membagi ke beberapa kelompok. Midoriya masih dilindungi dibelakang punggung kirishima, bakugou dan todoroki.

"oh, oh, semakin kalian melindunginya, aku akan semakin tidak sabar untuk merebutnya, kalian tahu. " ujar shigaraki.

Keadaan kembali pecah. Mereka diserang bersamaan dan bertahan bersamaan. Keuntungannya warga tidak jadi sasaran, kini mereka hanya perlu untuk tetap bertarung selama mungkin.

Kelompok midoriya menghadapi lawan yang paling besar, muscular, villain dengan quirk otot yang membuatnya seolah mustahil dijatuhkan. Bakugou bahkan harus menggertak gigi kuat2 saat beradu serangan dengannya.

"hei, kalian sangat mungil. Bagaimana kalau menyerah saja? Kemudian aku akan berhenti sebelum mematahkan tulang kalian. " ujar muscular dengan seringaian lebar.

Treasure-BnHA Fanfict (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang