>1<

2.1K 187 8
                                    

.
.
.
.
.

"dia tidak pantas ada disini! Usir saja mereka berdua."

"tapi-"

"sekarang juga! Anak yang cacat itu hanya merusak pemandangan!"

"ha, ha'i... "

"tempatkan mereka jauh darisini, jangan sampai aku melihat mereka lagi, atau akan langsung kuhabisi."

"saya mengerti... "

.
.
.

"maaf, saya tidak bisa menolak perintah ini... "

"tidak apa, terimakasih sudah mau mengantar. "

"saya... Membuang anda. Jangan menganggap ini kebaikan, saya merasa sangat tidak pantas. "

"bagiku, ini bukanlah kejahatan. "

"untunglah bukan perintah membunuh yang kudapat, jika itu terjadi... Saya mungkin akan lebih memilih membunuh diri saya sendiri."

"jangan, kau orang penting, jangan sia2kan hidupmu hanya karena orang sepertiku. "

"anda jauh lebih penting dari saya! "

Wanita itu tersenyum, memandang anak kecil yang tertidur di pelukannya, "tidak apa, aku tidak memerlukan status itu lagi. Selama anak ini bisa kurawat dengan baik, aku akan tetap bahagia. "

Pria itu terdiam sejenak, "tempat ini sangat jauh, saya tidak akan bisa sering2 datang. "

"jangan memaksakan diri datang, kau bisa mendapat masalah. Kami akan baik2 saja. "

Pria itu berlutut dan menunduk dalam, "maafkan saya. Sungguh. "

"berdirilah, aku sama sekali tak menyalahkanmu. "

.
.
.

"okaa-san! "

"ara, ada apa sayang? "

Gadis kecil dengan riang menunjukkan kertas yang baru dia baca.

"dimana kau menemukannya? Sudah lama tidak terlihat. "

"okaa-san, apa itu sungguhan?? "

"hm? Kalau izuku berpikir begitu, maka pasti ada. Kau mau mencarinya, sayang? "

Anak itu mengangguk semangat.

"haha, berjuanglah saat sudah besar nanti. "

"okaa-san ikut denganku nanti ya?? "

"lho, kenapa? "

"aku tidak mau meninggalkan okaa-san sendiri disini. "

"itu nanti jadi petualanganmu sendiri, izuku. Okaa-san tidak apa disini, ya? "

"eh? Tapi-"

"tenang saja." okaa-san mengusap lembut surai hijau anak gadisnya.

.
.
.
.
.

Beberapa tahun kemudian. Anak gadis itu telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Dengan surai hijau yang tergerai panjang dan mengenakan gaun berbahan kaus yang dia buat sendiri dan tambahan celana selutut dibalik rok panjangnya, dia pulang ke rumahnya di tengah hutan dengan membawa sekeranjang hasil panen di hutan.

"tadaima. "

"okaeri, izuku. Ara, banyak sekali bahan makanan yang kau dapatkan. "

"ehe... Kebetulan sedang tumbuh banyak didekat rumah, jadi kuambil saja. "

Treasure-BnHA Fanfict (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang