28

1.2K 91 16
                                    

Peringatan!!!

.

.

.

Part kali ini, sangat membosankan. Hati-hati Typo yang bertebaran. Jika terjadi kebosanan, harap para reader mau memaafkan author yang mungkin sedang dalam keadaan aneh pas menulis part ini.

Selamat membaca!!!

.

.

.

Sesuai dengan apa yang diminta oleh Rai--istrinya, Avrizal benar-benar tidak lagi mengusik anak-anak SMA yang merawat bayinya, ia hanya sesekali akan mengawasi mereka karena meski ia sudah mengetahui asal-usul keempat anak SMA yang merawat anaknya itu. Ia tetap masih merasa suka khawatir. Apalagi dengan kesibukan yang anak-anak itu tengah lewati beberapa bulan ini. Belajar dan juga bekerja.

Sebagai seorang ayah wajar jika ia merasa khawatir, meski pada awalnya ia tidak pernah mengharapkan anaknya itu lahir. Tetapi setelah mendengar anak itu terlahir beberapa bulan setelah ia tega mengusir istrinya--Raina atau Rai, ia langsung memerintahkan semua anak buah yang ia punya untuk mencari keberadaan mereka. Tidak hanya itu, ia juga menyewa seorang defektif untuk mencari juga. Melihat itu, bisa dibilang ia mungkin menyesal karena sudah melakukan hal itu.

Begitu saat ia mengetahui anaknya sudah tidak lagi bersama istrinya dan malah membiarkan anaknya dirawat oleh anak SMA rasanya Avrizal kesal sekali, bahkan sebelum Rai melarangnya untuk tidak mengganggu anak-anak itu. Avrizal sempat mempunyai rencana untuk mengambil anaknya secara paksa, karena ia tahu anak-anak itu tidak akan memberikannya dengan suka rela. Itu terbukti saat Avrizal mencoba mencari tahu dengan mendekati mereka secara langsung. Anak-anak itu menyembunyikan anaknya, itu yang Avrizal pikirkan. Padahal mah, kenyataannya bukan seperti itu.

Jadi, saat Rai menyuruh Avrizal tidak mengusik mereka, Avrizal langsung menyuruh anak buahnya untuk menyelidiki kehidupan anak-anak itu. Tidak membutuhkan waktu lama, anak buahnya langsung memberikan informasi yang ia dapat saat itu juga.

Gadis SMA itu ternyata berasal dari daerah yang berbeda-beda. Mereka berada dikota ini karena mereka mendapat kan beasiswa selama tiga tahun penuh di sekolah FS. Itu dulu juga sekolah Avrizal. Dari sini Avrizal sedikit bangga dengan prestasi yang mereka miliki. Karena Avrizal pernah bersekolah di FS, Avrizal tahu betapa sulit dan ketatnya kehidupan sekolah disana. Mereka harus bersaing dengan berbagai ratus siswa berprestasi untuk tetap mempertahankan beasiswa mereka. Sedang mereka berempat, dari info yang Avrizal dapat lagi, harus bekerja paruh waktu untuk bertahan hidup dikota ini.

Kening Avrizal sedikit berkerut heran saat mendengar itu. Avrizal pun membaca info nya lagi, dari info itu Avrizal membaca bahwa ketiga dari keempat gadis itu sudah tidak memiliki orang tua. Disitu keterangannya mereka hidup dengan om-tante-bu dhe- mereka yang sudah diamanahin untuk menjaga ketiga gadis itu dan gadis keempat itu sejak lahir tidak mengetahui siapa orang tuanya karena ia tinggal dengan orang tua angkat--seorang pria paruh baya dan dua orang bocah laki-laki.

Begitu mereka lulus smp dan mengetahui ada beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang sma bagi siswa cerdas dikota, keempat nya memilih mengikuti kompetisinya.

Beruntung, mereka mendapatkan nya. Dengan begitu, mereka benar-benar bisa bebas dan tidak lagi merepotkan orang tua mereka tentang biaya sekolah. Dan untuk tidak menambah beban lagi, sebulan setelah menjadi siswa SMA, keempat gadis itu memutuskan untuk mencari tempat tinggal yang dapat mereka tempati berempat dengan biaya terjangkau. Selain mencari tempat tinggal mereka juga mencari kerja untuk membiayi hidup mereka selama mereka menetap disana.

Baby's Love (End) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang