Dibuang sayang

1.3K 55 10
                                    

"Terimakasih," bisik Rio

Ify menatap Rio yang berbisik.

"Terimakasih, karena sudah mau menerima aku yang banyak kekurangan ini" lanjut Rio

Ify tersenyum, ia menggenggam tangan Rio. "Tidak ada manusia yang sempurna, semua pasti memiliki kekurangan. Termasuk aku dan kamu, tapi dengan kekurangan itu juga aku kita berdua bisa saling melengkapi. Karena itu, aku juga ucapkan terimakasih" ucapnya menatap mata Rio dengan segala ketulusan.

Rio pun juga menatap mata gadis itu dengan tatapan lembutnya. Ia merasa benar-benar beruntung telah menjatuhkan hatinya pada gadis dihadapannya ini. Selain itu, ia juga merasa beruntung karena kehadiran bayi Ray juga merupakan salah satu faktor penyebab kedekatan mereka. Karena jika tidak ada Ray, mungkin mereka tidak akan menjadi sekarang ini bahkan mungkin mereka tetap saling tidak mengenal satu sama lain. Mengingat status dan pergaulan mereka yang berbeda.

"Sekali lagi terimakasih," lirihnya  seraya mengecup kening Ify lembut dan memeluknya. Ify memejamkan mata dan balas memeluk. Mereka berdua berpelukan cukup lama, sampai --

"Kak Yo, gak boleh peluk-peluk kak Fy lama-lama," suara Ray terdengar mengintrupsi kegiatan mereka.

Mereka berdua melepas pelukan dan menatap Ray.

"Kenapa kak Rio gak boleh peluk kak Ify? Kan kak Ify pacarnya kak Rio," tanya Rio, ia berjongkok menyamankan tingginya dengan anak kecil itu.

"Peluk boleh, tapi gak boleh lama-lama. Yang boleh lama cuma Lay" ucap bocah cilik itu seraya menggoyangkan jari telunjuknya.

Rio menatap Ray menahan tawa karena gemas, ia pun menatap Ify yang tersenyum haru dan juga gemas. Bayi mereka sudah besar rupanya.

"Kenapa cuma Ray yang boleh lama?" tanya Rio lagi

Ray tanpak menggembungkan pipi dan menaruh telunjuknya didagu seolah berpikir, "kalena Kak Fy itu kakak kesayangan lay," jawabnya polos

"Kak Fy juga kesayangannya kak Rio," ucap Rio gak mau kalah.

"No, no, no, no, no!" seru Ray "kak Fy itu tuma kesayangannya Lay, no kak Lio" lanjutnya.

"Hei kata siapa? Kak Fy juga kesayangan kak Rio," ujar Rio masih gak mau kalah.

"Iiish, kak Lio nih!" serunya lagi mulai melayangkan tangan mungilnya ke badan Rio.

Rio yang mendapat serangan tiba-tiba Ray, berusaha menangkis menggunakan tangannya. Ray menggoyang-goyangkan badannya saat tangannya berhasil ditahan oleh Rio.

"Aaaa, kak Lio lepasin Lay! Lepasin," ucapnya mencoba melepaskan badannya yang sudah ada dipelukan Rio.

"Bilang apa dulu sama kak Rio," ucapnya

Ray terdiam, "Dak mau, kak Lio yang mulai kok" jawab Ray memalingkan wajahnya tanda dia kesal dengan Rio

Melihat itu, Rio pun gemas. Ia pun akhirya menghadiahi kecupan-kecupan kecil pada anak kecil itu, membuat si kecil juga terkikik geli dibuatnya. Keduanya terlihat tertawa bersama, setelah tadi sama-sama berdebat memberbutkan Ify.

Ify sendiri yang sedari tadi disamping mereka berdua hanya menggeleng dan tersenyum bahagia melihat kedekatan Rio dan Ray.

Sudah seperti ayah dan anak lihatanya.

.

.

.

FIN

Itu dia bonus yang saya bilang...

Aneh?

Haha... Maklum itu dibuat karena ketidaksadaran saya...

Maksudnya, saya ngetik apa tapi malah hasilnya kayak apa... Jadi akhirnya saya jadikan seperti ini saja...

Seperti judulnya mau di buang, tapi sayang...

Hehe

Salam

Min_Tia
040620

Baby's Love (End) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang