Ekstra Part

1.9K 53 1
                                    


Setelah kembalinya Ray, senyum Ify tanpak terus terpasang diwajah cantiknya. Sepertinya gadis itu benar-benar senang karena bayi yang sekarang sudah berusia empat tahun itu kembali kepadanya. Dan sebagai bentuk rasa syukurnya, gadis cantik itu berencana membuat sebuah acara kecil-kecilan. Yang hanya akan dihadiri oleh tiga sahabatnya dan juga Rio dkk. Selain itu, ada tujuan lain yang sudah direncanakan gadis itu tanpa sepengetahuan ketiga sahabatnya. Yaitu, menyatukan tiga sahabatnya dengan tiga sahabat Rio. Yang saling suka, tapi herannya gak ada yang saling mengakui.

Entah karena gengsi, atau entah karena apa? gadis itu sama sekali gak habis pikir. Mereka bisa bertahan selama itu, tanpa status apa-apa. untung Rio gak gitu, meski pemuda itu terlihat sangat cuek dan pendiam. Tapi Ify ngerasa beruntung, cowok itu langsung menjadikannya kekasih. Padahal belum lama kenal.

Mengingat itu, Ify pun jadi senyum-senyum sendiri, membuat tiga sahabatnya menatap heran.

“Fy,”

Agni yang berada tepat disebelah Ify, memanggil. Membuat Ify yang sedari tadi sibuk dengan pikirannya sendiri pun menengok kearah gadis tomboy itu. Menatap Agni dengan tatapan bertanya, “Ada apa?”

“Gak ada, gue pikir tadi lo kerasukan” jawab Agni langsung.

Ify memutar bola mata malas. “Kerasukan gundulmu,” gumamnya

Via menatap Agni dan Ify bergantian penuh tanya, “Rambut Agni lebat kok dibilang gundul Fy?”

Shilla menepuk jidatnya pelan, “Lo udah kerja masih aja lola ya, Vi” ujarnya

Via menatap Shilla kesal, “gue gak lola, gue kan cuma nanya. Apa hubungannya coba?”

Shilla menghela napas, “pertanyaan lo gak berbobot,”

Via mengerutkan kening, “emang pertanyaan ada timbangannya, kok pake bobot?”

Ify dan agni langsung tertawa mendengar pertanyaan Via, sedangkan Shilla tanpak menggeram kesal. Heran, ngomong sama gadis chubby itu kenapa selalu nguras emosi.

"Serah lo dah Vi, serah" putus Shilla

Ify dan Agni makin tertawa melihat Shilla yang frustasi menghadapi Via.

"Emang ada yang salah ya?"

Via menatap Shilla yang tanpak kesal dan Ify serta Agni yang terkikik dengan heran dan muka polos. Sepertinya gadis chubby itu benar-benar gak ngerti sama ketiga sahabatnya kenapa pada begitu.

Ify menggeleng, "gak ada kesalahan apapun kok Vi,"
"Shilla lagi pms kayaknya," ujar Agni dengan sisa tawanya.

Shilla yang sudah kesal gegara Via, makin di buat kesal mendengar ucapan Agni, gadis cantik itu melototi Agni gak terima. Agni yang mendapat pelototan, mengedikkan bahu cuek.

Ia pun menatap Ify, mengingat tujuan awalnya tadi melihat Ify senyum-senyum sendiri.

"Lo tadi kenapa senyum-senyum sendiri Fy?" tanyanya

Ify menatap Agni, mengernyit tapi tak ayal ia menjawab juga. "Gue cuma lagi mikirin suatu rencana, untuk weekend kita"

"Rencana dihari weekend?" tanya Shilla yang mungkin sudah melupakan rasa kesalnya.

Ify mengangguk, Agni menatap curiga.
"Jangan bilang rencana weekend lo itu, beres-beres rumah" tebaknya

"Aduh, Fy! Kalo tebakan Agni bener, gue ogah ya. Gila aja, setiap hari kita udah bergantian beresin rumah. Weekend kita harus kerjabakti juga," ucap Shilla heboh.

Ify mendengus dan memutar bola mata malas. "Bukan itu kali rencana gue, tapi..., Itu bisa dipertimbangkan juga" ucapnya seraya mengelus dagunya sambil mengangguk-angguk.

Baby's Love (End) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang