part 6

7.3K 916 89
                                    

chapter 6
hadiah ulang tahun
(908 words)

warning!!
ada banyak kata kasar nih.

***



Sekitar 15 menit menangis, Jisung sadar, ia harus segera pergi dari sini sebelum Minho kembali memergokinya tidak mematuhi perintahnya.

Ia bangkit dari posisi duduknya di lantai, mengusap kasar air mata yang membasahi wajahnya dan berjalan cepat keluar dari ruang VVIP yang kosong itu.

Yang Jisung lakukan kali ini adalah mencari keberadaan Hyunjin dan Seungmin, bagaimanapun caranya.

Jisung kembali memasuki gerombolan orang-orang yang sedang berjoget, saling bergesekan satu sama lain. Pokoknya, Jisung harus menemukan kedua temannya itu sebelum Minho kembali memergokinya masih ada disana.

"Kalian dimana sih?!" gerutu Jisung sembari mengamati orang-orang disekitarnya satu persatu.

Jisung yang mulai merasa sesak akhirnya keluar dari pusat kegiatan gay club itu. Ia menghidupkan ponselnya, mencoba menelpon Seungmin. Sayangnya, panggilan itu tidak dijawab.

Akhirnya, Jisung pun memutuskan untuk keluar dari gay club itu untuk menuju tempat dimana Hyunjin memarkirkan mobilnya. Setidaknya, dengan menunggu disana, Minho tidak akan memergokinya dan berlaku kasar pada Jisung lagi.

Baru beberapa langkah keluar dari club maksiat tersebut, dalam perjalanannya menuju tempat parkir, langkahnya terasa seperti diikuti oleh beberapa orang dibelakangnya.

"Kayanya dia cocok tuh" sayup-sayup Jisung mendengar percakapan antara beberapa laki yang belum Jisung ketahui berapa banyak jumlahnya itu.

Jisung mempercepat langkahnya, sepertinya dia sedang tidak dalam kondisi aman.

'Tuhan, Jisung takut, tolong...' batin Jisung dengan langkah yang semakin cepat.

"Dia mau kabur itu guys!" ucap seorang laki-laki. Derap langkah mereka ikut semakin cepat mengimbangi langkah Jisung.

Jisung semakin panik. Ponselnya kembali menekan tombol panggilan kepada Seungmin.

"Jawab Min, Jawab!" panik Jisung

"Halo?"

"Min, tolong Ji—hmph!"

Panggilannya pada Seungmin baru saja tersambung, namun mulutnya telah dibekap oleh seseorang dengan menggunakan sapu tangan. Aroma obat bius yang telah dilumuri pada sapu tangan itu mengambil alih seluruh kesadaran Jisung.

Badan Jisung secara otomatis melemah, dan matanya tertutup dalam beberapa detik.

"Kalian itu gimana sih? Dari ratusan orang di club kenapa kalian ngambil dia sih?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian itu gimana sih? Dari ratusan orang di club kenapa kalian ngambil dia sih?!"

"Lah, kok jadi salah kita sih? Udah baik-baik kita nyariin hadiah buat lu, masih aja nawar!"

Senior (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang