chapter 15
makan malam
(868 words)author's note:
hai guys, maaf aku gak jadi double-up kemarin ㅠㅠ
tapi, ngelihat banyaknya komentar positif kemarin aku sangat-sangat bahagia!!
terlebih apresiasi atas karya ini, terima kasih banyaaaak!
aku harap semoga aku bisa melanjutkan karya ini dengan maksimal ya!
dan semoga, alur ceritanya akan susah kalian tebak bagaimana endingnya, hehehe.so, enjoy reading!
***
5.30 PM
"Gimana kelasnya? Lancar?"
Jisung kaget dengan sapaan yang tiba tiba muncul sesaat ketika ia baru keluar dari kelasnya.
"K-kak Minho?"
Minho hanya tersenyum tipis melihat Jisung yang terkejut akan kehadirannya.
"Ayo?" ajak Minho sembari melingkarkan salah satu tangannya pada bahu Jisung. Sedangkan yang dirangkul hanya mengangguk pelan dengan kepala yang menunduk.
Jisung masih takut dengan omongan orang-orang disekitarnya. Itulah yang membuatnya seharian ini hanya menundukkan kepalanya. Rasanya, harga dirinya sudah hilang di mata publik.
Namun kali ini terasa berbeda. Omongan orang-orang disekitarnya terdengar tidak ada yang menghujatnya. Meskipun menunduk, Jisung bisa melihat kaki-kaki orang-orang yang terlihat menghindarinya. Namun, tidak ada cercaan atau hinaan yang dilemparkan secara brutal kepadanya seperti tadi siang dan tadi sore ketika jeda jam kuliah.
Tetapi, semua cercaan itu berganti dengan pujian. Bukan untuknya, tetapi untuk Minho.
"Wah, Kak Minho tidak hanya tampan tetapi juga baik hati ya"
"Minho tetap tidak memandang rendah orang rendahan seperti lelaki disampingnya itu ya... Dia memang pemimpin yang bersahaja"
"Kak Minho memang yang terbaik ya, kalau aku sih ogah dekat-dekat dengan orang kotor seperti dia"
Jisung mendengar itu semua. Hatinya terasa sakit.
"Apakah diriku hanya dimanfaatkan oleh Kak Minho untuk meningkatkan derajatnya di depan publik saja?" pikir Jisung diotaknya.
"Ah sudahlah... Jika Kak Minho menjelaskan semuanya, aku yakin seluruhnya akan berbeda... Sabar Han Jisung, sabar. Tunggu sebentar lagi. Minho akan mempertanggungjawabkan perbuatannya" batin Jisung bersikap optimis sembari tetap berjalan menunduk melewati gerombolan orang-orang yang melihatnya sedang di rangkul oleh Minho.
Jisung dan Minho kini sudah berada didepan mobil milik Minho. Jisung masih sedikit ragu-ragu dengan keputusannya 'menjual dirinya' secara ikhlas kepada Minho kali ini demi membersihkan nama baiknya.
Tapi nasi sudah menjadi bubur. Ia harap keputusannya ini adalah keputusan terbaik.
"Ayo masuk? Kok bengong aja?" suruh Minho menegur Jisung yang sedang terdiam. Tak sadar ternyata seniornya itu telah membukakan pintu mobilnya untuknya.
Jisung hanya menganggukkan kepalanya pelan kemudian masuk kedalam mobil.
Dengan perasaan canggung, Jisung hanya diam menatap kearah depan sembari menunggu Minho yang sedang bersiap untuk menjalankan mobilnya.
"Aku lapar nih. Kamu lapar gak? Mau makan apa?" tawar Minho seraya menjalankan mobilnya keluar dari tempat parkir gedung perkuliahan mereka.
"T-terserah kakak saja deh. Jisung ngikut saja" jawab Jisung sopan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Senior (Minsung)
Fanfiction[completed] \ˈsē-nyər \ a person with higher standing or rank. "lee minho yang kalian kenal berbeda dengan lee minho yang aku kenal" - han jisung. minho yang dikenal orang-orang adalah minho yang baik, pekerja keras, dan penuh sopan santun. tap...