chapter 27
pertanggungjawaban
(1151 words)author's note:
sesuai janji, double up!
kali ini puas-puasin ya bangsat-bangsatin minho sebelum kehabisan waktu (?)***
"Iya, Sung. Kamu hamil"
Ucapan Hyunjin 3 hari lalu masih tetap terngiang diotaknya hingga saat ini. Jisung hanya bisa melamun semenjak ia dipulangkan dari rumah sakit dua hari yang lalu. Seperti halnya sekarang, lelaki mirip tupai ini hanya termenung menatap kedua kakinya dilantai sembari duduk dipinggir kasurnya. Tangan rampingnya tak henti mengelus perutnya yang masih rata itu.
"Aku harus apa..." ucap Jisung pelan.
Tok Tok
Suara ketukan yang berasal dari pintu rumahnya membuyarkan lamunannya. Jisung yakin pasti itu adalah Hyunjin dan Seungmin. Kedua temannya itu tanpa henti selalu datang pagi dan malam untuk membawakannya makanan. Seperti halnya pagi ini.
Jisung membukakan pintunya dan mendapatkan senyuman manis dari Seungmin yang langsung masuk tanpa dipersilahkan oleh Jisung.
"Aku membawakanmu Kimchi Jjigae dan Tangsuyuk. Mari sarapan bersama" ajak Seungmin sembari berjalan menuju dapur milik Jisung.
Hyunjin yang berjalan dibelakang Seungmin hanya tersenyum sembari masuk kedalam rumah Jisung dan melewati lelaki manis itu yang masih setia diam diambang pintu rumahnya.
Jisung pun berjalan mendekati Hyunjin yang sudah duduk dilantai, tepatnya disamping meja kecil tempat Jisung biasa makan. Ia kemudian mendudukkan dirinya disamping Hyunjin seraya menunggu Seungmin yang sedang mengeluarkan beberapa makanan yang dibawanya dari dalam kotak bekal.
Seungmin pun mendudukkan dirinya bersama-sama dengan Hyunjin dan Jisung di lantai. Kedua tangannya penuh dengan tiga mangkuk nasi yang kemudian ditatanya didepan Hyunjin, Jisung, dan dirinya, tepatnya didekat lauk dan sayuran yang sudah ditatanya sebelumnya.
"Ayo makan. Aku bangun pagi sekali untuk memasakkan menu sarapan demi kalian" ucap Seungmin sambil menyumpit sepotong daging babi tepung yang ada dihadapannya dan segera dilahapnya.
Hyunjin pun tanpa banyak bicara memulai makannya, meninggalkan Jisung yang masih diam termenung menatap mangkuk nasinya dengan tatapan kosong.
"Eum—Kak..." panggil Jisung kepada Hyunjin.
Hyunjin pun menoleh sambil tetap mengunyah makanannya.
"Ambil nasiku setengah ya. Aku tidak begitu lapar" ucap Jisung.
"Tidak!"
Itu Seungmin yang berbicara dengan nada tinggi, lebih menjurus ke arah sebuah bentakan.
"Kamu harus makan yang banyak Han Jisung. Bayimu membutuhkan banyak gizi darimu" nasehat Seungmin.
Jisung hanya menghela nafasnya berat.
"Tapi nantinya dia akan lahir tanpa ayah Min... Itu cukup menyedihkan baginya" bantah Jisung sembari menatap lesu kearah Seungmin.
"Lalu kamu akan mengaborsinya begitu? Apa kau yakin akan membunuh bayi tanpa dosa itu hanya karena dia tak akan mengetahui siapa ayahnya? Hm?" tanya Seungmin menasehati.
Jisung menundukkan kepalanya, ia bernafas berat, berusaha mencerna nasehat Seungmin barusan.
Seungmin menggeser pantatnya mendekati Jisung. Ia merangkul tubuh ringkih Jisung dan menepuk pelan lengan kurus itu secara konstan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior (Minsung)
Fanfiction[completed] \ˈsē-nyər \ a person with higher standing or rank. "lee minho yang kalian kenal berbeda dengan lee minho yang aku kenal" - han jisung. minho yang dikenal orang-orang adalah minho yang baik, pekerja keras, dan penuh sopan santun. tap...