part 11

5.6K 624 108
                                    

chapter 11
video amatir
(775 words)

hari ini spesial pairingnya woojin x bang chan!
maaf minsung nya absen dulu di chapter ini ya.

enjoy!

***

"Sayang, kamu hangat, aku suka" ujar seorang laki-laki sembari menyamankan posisinya didada laki-laki lain yang kebetulan merupakan kekasihnya.

Mereka berdua kini tengah berbaring diatas sofa empuk, saling berpelukan satu sama lain, dengan televisi yang masih menyala dan memutar sebuah serial Sci-Fi di Netflix.

The truly definition of chilling, cuddling, and netflix.

Sang submissive yang kebetulan sedang berada diatas sang dominant mencoba menyamankan posisi kepalanya di dada sang dominant sembari memeluk erat badan tegap dominant kesayangannya itu.

Sedangkan sang dominant hanya pasrah dengan tingkah sang submissive yang sedang dalam mode manja berlebihan. Ia melingkarkan tangannya pada pinggang ramping sang submissive, mencium sekilas rambut wangi sang kekasih, dan terkadang memainkan rambut halus itu dengan jemarinya.

 Ia melingkarkan tangannya pada pinggang ramping sang submissive, mencium sekilas rambut wangi sang kekasih, dan terkadang memainkan rambut halus itu dengan jemarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perkenalkan, kekasih paling mesra abad ini (menurut mereka sendiri), Kim Woojin (dominant) dan Bang Chan (submissive).

Ini adalah tahun ke 6 mereka berpacaran dan syukurlah hubungan mereka tidak pernah tertimpa masalah serius yang menyebabkan keretakan hubungan diantara mereka. Kunci kelanggengan hubungan mereka adalah satu, saling terbuka satu sama lain.

Seperti saat ini. Woojin sangat merindukan Chan, begitu juga sebaliknya. Sudah seminggu Woojin disibukkan oleh tugas akhirnya sebagai mahasiswa arsitektur, membuatnya jarang bertemu Chan yang setiap malam sibuk menjadi seorang bartender. Hal inilah yang membuat Chan yang baru pulang bekerja di pagi hari berinisiatif mendatangi apartemen kekasihnya itu untuk sekedar melepas rindu (atau mungkin juga melepas hasrat)

Bukan hal yang canggung bagi mereka untuk menonton adegan panas pada film porno bersama. Karena pasti setelah mereka menontonnya, mereka akan mempraktekkan apa yang telah mereka pelajari dari video yang mereka tonton. Biasalah, gelora anak muda yang tidak ada surutnya.

"Aku rindu kamu, kamu tahu itu kan?" tanya Chan dengan manja sembari menyembunyikan wajahnya pada dada Woojin, mencoba menghirup dalam-dalam aroma maskulin sang kekasih.

Woojin mengangguk, ia memainkan rambut Chan sembari tersenyum manis. "Aku juga rindu kamu, sayang"

"Poppo!~" minta Chan tiba tiba sembari mengerucutkan bibirnya dihadapan Woojin.

Woojin hanya tersenyum gemas melihat tingkah manja sang submissive. Ia mengecup bibir ranum itu beberapa kali sembari mengusak kasar rambut Chan.

"Udah lama juga ya kita ga pernah 'main'... Eum... kamu mau gak sayang?" tanya Woojin blak-blakan.

Yang ditanyai sedikit kaget dan kini ia nampak berpikir sebentar. Tak butuh waktu lama, Chan pun mengangguk setuju, membuat wajahnya memerah dan kembali ia sembunyikan pada dada bidang Woojin.

Chan yang kalian temui di bar berbeda dengan Chan yang tengah dihadapkan dengan Kim Woojin. Sifat manjanya melebihi anak umur 5 tahun! Apalagi sekarang ia sedang dalam mode kangen-kangennya dengan sang kekasih.

"Yasudah, kalau begitu, kamu mandi dulu ya? Abis kamu mandi, nanti aku gantian mandi, baru kita 'main'" suruh Woojin sembari mengelus pelan rambut Chan.

Chan pun mengangguk paham. Ia turun dari atas badan Woojin dan berlari kecil menuju kamar mandi yang ada di apartemen milik Woojin.

Sembari menunggu sang kekasih mandi, Woojin pun mematikan siaran televisinya, lalu tangannya mengambil ponsel milik Chan. Sudah lama ia tidak bermain dengan ponsel milik kekasihnya itu. Pasti banyak stok foto-foto selfie lucu Chan yang belum sempat Woojin lihat.

Jari Woojin membuka Gallery milik Chan. Ada banyak video dan foto yang disimpan di Gallery sang kekasih membuat Woojin kebingungan harus memulai darimana.

"Dari paling atas aja deh" gumam Woojin sembari menekan sebuah video yang terletak paling atas dari timeline galeri milik Chan.

Diputarnya video itu. "Hanya lima belas detik" gumamnya.

"Ahhh—hh! Kak—S—stoph! P-please! H-hiks!"

Woojin membelalakkan matanya yang sipit tidak percaya. Chan ternyata menyimpan sebuah video porno baru-baru ini.

Video pendek itu hanya menunjukkan laki-laki dengan tubuh ramping yang tampak menangis ketika sedang berhubungan badan dengan pasangannya.

Bibirnya menyeringai.

"Kasian Channie, pasti hasratnya lagi tinggi-tingginya, jadi dia terpaksa bermain 'solo' karena tidak bertemu denganku" ucap Woojin sembari tetap menonton video amatir berdurasi 15 detik itu.

Namun, belum sempat video itu selesai, Woojin kembali terkejut dengan apa yang dia lihat.

Sepertinya sosok yang ada dalam video itu tidak asing baginya. Seperti Woojin pernah melihat wajah itu baru-baru ini.

Woojin menghentikan video pendek itu, mencoba menerka ulang memori yang ada diotaknya, mengingat-ingat siapa orang yang ada dalam video itu.

Satu menit...

Dua menit...

"ASTAGA!" pekik Woojin ketika ia ingat siapa sosok yang ada dalam video itu.

"Ini pasti si Jisung-Jisung yang ngerebut Minhonya Felix itu!" ucap Woojin penuh semangat.

Lelaki mirip beruang itu kembali mengulang video amatir itu dan mencoba menerka ulang wajah orang yang ada di dalam video itu.

"Anjing! Ternyata dia pelacur toh? Pantes kok kegatelan ke banyak cowok! Berarti Minho bukan satu-satunya cowok yang digoda sama dia pastinya! Ckckckck" komentar Woojin merendahkan Jisung.

Tak lama kemudian, Woojin pun mengirim video itu diam-diam ke ponsel miliknya dari ponsel Chan. Setelah video itu tersimpan apik di ponselnya, ia pun mengirimnya secara langsung ke chatroom nya dengan Felix.

"Lihat apa yang kutemukan barusan, Lix" ketik Woojin di ponselnya dengan seringaian tajam.

bersambung...

yaallah jujur aja aku ga ngefeel sama chapter ini.
otak aku dalam mode buntu hahaha

jangan lupa vote dan comment ya guys!
aku ngebacain comment kalian satu satu loh! hehehe

Senior (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang