part 35

7.2K 676 129
                                    

chapter 35
dunia baru
(1529 words)

author's note:

hi guys!
chapter kemarin rame bangeeeet huhuhu. aku terharu! T_T

tapi dengan sangat menyesal aku mau mengabarkan kalau,

chapter ini adalah chapter terakhir.

maka dari itu,
enjoy reading yaaa!





***

Jisung menahan nafasnya dan menutup matanya dalam-dalam. Ujung dingin mata pisau sangat terasa menyapa kulit lehernya. Mungkin dalam sekali gerakan pisau kecil itu dapat menembus kulitnya.

Namun ia siap, tepatnya sangat siap, jika memang Minho ingin membunuhnya yang secara tidak langsung juga membunuh janinnya juga.

"Siap? Hm?" tanya Minho dengan posisi tangan masih menjambak rambut Jisung

Jisung tidak menjawab. Meskipun kelopak matanya tertutup erat namun beberapa tetes air matanya tetap berhasil lolos melewati celah sempit perpotongan kelopak matanya. Dengan menggigit bibirnya, ia terus berusaha untuk menetralkan tangisnya agar tidak kembali terisak.

"Ucapkan selamat tinggal pada dunia, Han Jisung" ucap Minho final sebelum memulai menggoreskan pisau itu menancap kedalam denyut nadinya.



























Dor!

























Sebuah suara tembakan mengagetkan Jisung yang sedang dalam tahap mengosongkan pikirannya.

Sensasi ujung pisau yang dingin menghilang tiba-tiba dari leher jenjang Jisung yang kini tergantikan oleh suara rintihan Minho yang terdengar kesakitan.

Jisung sontak membuka matanya kembali dan mendapati Minho sedang terbaring kesakitan di tanah dengan posisi tangan menutupi salah satu kakinya yang kini tanpa henti mengeluarkan darah segar.

"Jisung!"

Otak Jisung reflek menyadari bahwa Seungmin memanggilnya. Kepalanya menoleh kekiri dan kekanan mencari sosok teman baiknya itu, hingga akhirnya matanya menangkap sosok Seungmin yang berlari kearahnya dengan beberapa personil polisi yang berlari dibelakangnya.

Tanpa menghiraukan Minho yang kesakitan, Seungmin langsung memeluk Jisung erat-erat dan menangis didalam pelukan mereka.

"Maafkan aku, aku terlambat datang..." ucap Seungmin disela tangisannya.

Jisung masih belum bisa menangkap apa yang terjadi karena semua berjalan sangat cepat. Maka dari itu ia hanya menggelengkan kepalanya mendengar permintaan maaf dari Seungmin.

"Kau tidak apa-apa kan? Apa dia menyakitimu?" tanya Seungmin setelah melepaskan pelukannya dan mencoba menelusuri setiap inci badan Jisung.

"A-aku tidak apa-apa Min..." jawab Jisung dengan suara yang pelan karena masih lemas dan belum bisa mencerna apa yang terjadi.

Seungmin meringis melihat kondisi Jisung dengan pipi kanannya yang berdarah karena sayatan dan darah yang sudah mengalir hingga keleher dan diserap oleh bajunya. Tak lupa beberapa luka lebam kebiruan yang terdapat pada beberapa sudut wajahnya hasil tempelengan Minho tadi.

Mungkin jika Seungmin membuka baju Jisung, ia akan mendapati beberapa luka lebam efek ditendang dan diinjak oleh Minho tadi.

"Ayo kerumah sakit" perintah Seungmin setelah melihat kondisi Jisung yang tidak baik-baik saja.

Senior (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang