part 19

5.4K 677 79
                                    

chapter 19
sakit
(775 words)

author's note:

spoiler dikit,
edisi hari ini, minho ga bajingan kok guys

dan aku juga sekalian mau bilang makasih buat kalian semua yang bantu vote dan comment cerita ga berfaedah ini. aku suka banget bacain komen kalian, kalo misalnya gabut aku bales-balesin deh HAHAHAHA

udah deh, enjoy reading ya!

***

6.00 AM

Jisung terbangun ketika ia merasa tidak nyaman pada tubuhnya. Ia merasa panas berlebih yang muncul dari dalam tubuhnya, membuat pelipis dan lehernya mengeluarkan keringat.

Terlebih lagi, ia merasakan kepalanya bedenyut dan pandangannya susah untuk difokuskan.

Ketika ia membuka matanya, ia menyadari posisinya cukup intim disamping sang senior.

Dekapan erat Minho membuat kepalanya bersandar sangat nyaman pada dada bidang Minho. Apalagi, tangan Jisung ternyata tanpa ia sadari juga telah memeluk badan tegap Minho. Mungkin selama waktu tidur tadi, mereka berdua saling mencari kehangatan pada diri masing-masing, sehingga posisi mereka menjadi seperti saat ini.

Tangan Minho melingkar sangat erat pada badan kecilnya membuatnya cukup kesulitan untuk bergerak. Ditambah kesehatannya yang sepertinya sedang melemah membuat Jisung tidak bisa berpindah dari posisinya.

Ketika ia ingin berbicara, Jisung baru menyadari kerongkongannya terasa kering dan susah untuk dipakai menelan.

"Ugh... K-kak..." panggil Jisung sembari menepuk-nepuk pelan punggung Minho yang masih tertidur.

"B-bangun kak, sudah pagi...uhuk—uhuk" ucap Jisung sedikit memaksakan tenggorokannya yang terasa kurang nyaman.

Minho mulai menunjukkan tanda-tanda akan terbangun. Lelaki tampan itu mulai membuka matanya, menguceknya pelan, dan tersenyum simpul kearah Jisung.

"Pagi Jisung" sapa Minho dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Uhuk... Pagi juga kak" ucap Jisung sedikit menunduk karena terbatuk.

Minho kemudian menyadari raut wajah Jisung terlihat pucat saat ini.

"Eh? Jisung, kamu gapapa?" tanya Minho dengan raut wajah khawatir. Lelaki itu bangun dari tidurnya, dan membawa Jisung untuk ikut bangun dari posisi tidur menjadi duduk.

"I-iya kak... Jisung gapapa" jawab Jisung dengan suara parau yang terdengar lemah.

"Nggak. Kamu pasti ada apa-apa ini. Wajah kamu pucat begitu" ujar Minho.

Minho kemudian meletakkan punggung tangannya pada dahi Jisung karena merasa ada sesuatu yang janggal pada penampilan Jisung pagi ini.

"Astaga! Kamu panas begini dibilang gapapa!" teriak Minho kaget merasakan suhu tubuh Jisung yang cukup tinggi.

Jisung hanya menunduk karena ketahuan berbohong.

"Jisung ngerasa pusing?" tanya Minho khawatir.

"Eum... sedikit kak..." jawab Jisung pelan.

"Jangan bohong, Sung!" bentak Minho dengan tatapan khawatir. "Please..." suara Minho melemah karena tidak tega melihat penampilan lemah Jisung dihadapannya.

Jisung pun akhirnya mengangguk pelan karena sedikit ketakutan dengan bentakan tiba-tiba Minho.

"Astaga...Kamu kok bisa sakit tiba-tiba sih Sung..." khawatir Minho.

Jisung masih setia dengan posisi menunduk karena tak tahu harus berbuat apa.

Minho bangkit dari kasur. Ia mengambil ponselnya dan mencari satu kontak yang sepertinya akan segera dia hubungi.

"Kamu istirahat saja, gausah pulang dulu kerumah. Pulihkan kesehatanmu dulu disini" perintah Minho.

Jisung kaget atas perintah mendadak Minho barusan.

"T-tapi kak, Jisung harus pulang. Jisung—uhuk Jisung ada kelas nanti siang" mohon Jisung.

"Aku telpon Hyunjin sekarang buat ijinin kamu ke dosenmu kalau kamu hari ini sakit" ucap Minho tegas.

"T-tapi kak...Aku bisa istirahat dirumah kalau begitu" tawar Jisung sekali lagi.

"Memang kamu tinggal sama siapa hah? Siapa yang bakal ngejaga kamu hah?" tanya Minho.

"Eum itu—itu... S-Seungmin! Aku bisa suruh Seungmin kerumah kalau aku butuh bantuan" jawab Jisung asal.

"Pertanyaanku itu, kamu tinggal sama siapa, Han Jisung? Siapa yang nantinya bakal ngerawat kamu sepenuhnya juga, hm? Jawabanmu barusan itu tidak relevan dengan pertanyaanku"

"I-itu..." Jisung menunduk karena kalah telak pada debat kali ini.

"Kamu tinggal sendiri kan?" tanya Minho memberi jeda. "Aku tahu itu..." lanjutnya.

"Jadi, lebih baik kamu tinggal disini sementara sampai kamu sembuh. Ada aku yang bakal jagain kamu sampai sembuh" ucap Minho sembari mengelus lembut surai milik Jisung.

"Tapi kan kakak sama aja tetep harus kuliah dan aku pun bakal sendirian disini jadinya" ujar Jisung dengan bibir yang tanpa sadar mengerucut seperti terlihat sebal.

Minho menahan perasaan gemasnya melihat Jisung yang sedang merajuk padanya itu.

"Aku akan terus dirumah. Aku juga tidak masuk kuliah. Jadi kamu gausah khawatir. Aku bakal jagain kamu sampai sembuh. Oke?" Minho terus meyakinkan Jisung. Kini ia mencubit pelan pipi gembil milik Jisung.

Jisung merasa diistimewakan oleh Minho. Pipinya yang pucat itu sedikit memerah karena perlakuan manis Minho kepadanya.

"Uhuk—uhuk...I-iya deh kak. Aku nurut saja" pasrah Jisung sembari menganggukkan kepalanya karena bagaimanapun Minho tidak akan pernah bisa dibantah.

"Anak pintar!" puji Minho dengan senyum manis yang benar-benar melelehkan hati Jisung saat itu juga.

"Yasudah kamu lanjut tidur ya. Aku buatkan bubur dan aku siapkan obat. Sekalian bakal nelpon Hyunjin atau Seungmin buat izinin kita berdua tidak masuk hari ini" pamit Minho.

Jisung hanya mengangguk pelan karena menahan sakit pada kepalanya yang kini terasa berdenyut semakin kuat pasca berdebat dengan Minho barusan.

Jisung menidurkan dirinya kembali dikasur sedangkan Minho membenahi posisi selimut dan bantal Jisung agar sang lelaki manis lebih nyaman untuk tidur sebelum pergi meninggalkannya.

"Nanti akan kubangunkan kalau makanannya sudah siap. Paksakan dirimu untuk tertidur ya. Jangan terus terjaga, nanti tidak sembuh sembuh" perintah Minho.

Jisung kembali mengangguk. "Uhuk—I-iya kak. Terima kasih Kak" ucapnya pelan dengan suara serak.



bersambung...

hayoloh ini kenapa mereka berdua jadi soft gini...

perlukah aku buat mereka saling jatuh cinta atau saling benci aja ya hmmmm

makasih ya udah baca part ini!
jangan lupa vote dan comment zheyenk!

Senior (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang