[completed] \ˈsē-nyər \ a person with higher standing or rank.
"lee minho yang kalian kenal berbeda dengan lee minho yang aku kenal" - han jisung.
minho yang dikenal orang-orang adalah minho yang baik, pekerja keras, dan penuh sopan santun. tap...
🔞 warning!! 🔞 ada beberapa kata umpatan (harsh word) yang mungkin akan sangat kasar untuk dibaca dan adegan kekerasan yang tidak patut untuk ditiru
mohon kebijakan para pembaca yaa!
***
이젠 180도 달라진 너의 표정 그 말투 you look like changed 180 degree now
(Ben, 180도)
Chan nampak heran melihat kedua insan dihadapannya itu saling terkejut ketika bertukar pandang satu sama lain.
"Kalian saling kenal?" tanya Chan mencairkan suasana.
Jisung nampak bingung, ia menundukkan kepalanya karena malu barusan tertangkap basah mencuri pandang kearah sang senior.
Berbeda dengan Minho, kedua manik matanya nampak penuh amarah kali ini.
Dalam sepersekian detik, Minho telah turun dari kursinya, dan menghampiri Jisung. Ia menarik tangan Jisung dengan paksa, menggenggam pergelangan tangan itu, dan menyeretnya paksa tanpa Jisung tau dibawa kemana dirinya sekarang.
Chan ditinggalkan dengan tatapan bingung dan penuh tanda tanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"K-kak, s-sakith..." rintih Jisung sembari tetap berjalan mengikuti tarikan Minho.
Minho tak menjawab, ia berjalan menerobos gerombolan orang-orang, membawa Jisung ke area VVIP, dimana tidak ada banyak orang disana.
Nampaknya Minho hafal dengan tempat-tempat di club ini. Terlebih pula, petugas keamanan seperti tidak perlu memeriksa Minho ketika sang lelaki itu memasuki area VVIP.
"K-kak lepasin... sakit-th" rintih Jisung sekali lagi.
BRUK
Punggung Jisung tiba-tiba bertabrakan dengan dinding cukup keras ketika Minho dengan cepat mendorong badannya tanpa aba-aba saat melihat daerah sekitarnya yang telah sepi.
"S-sakit kak..."
"Ngapain lu disini?!" tanya Minho dengan tatapan tajamnya. Kedua tangannya menggenggam erat kedua bahu Jisung.
Jisung menundukkan kepalanya. Ia masih berusaha menahan sakit pada kedua lengan, punggung, dan kedua bahunya saat ini.
"JAWAB GUE JISUNG!" bentak Minho sambil menggoncangkan badan Jisung kasar, membuat punggung si manis bertabrakan dengan dinding dingin dibelakangnya beberapa kali.
"S-sakit kak... Hiks"
Air mata Jisung keluar dari kedua manik monolid Jisung, membasahi pipinya, ketika mendapati Minho memperlakukannya secara kasar kali ini.
Minho kemudian melepaskan genggamannya pada kedua bahu Jisung, membiarkan sosok yang lebih muda dihadapannya mendapat waktu untuk berbicara.
"A-aku diajak Seungmin dan Kak Hyunjin kak...hiks" Jisung sesenggukan.
"—tapi aku tidak tahu mereka d-dimana...hiks" jelas Jisung.
"Ck!" Minho berdecih kesal. Ia mengacak rambutnya frustasi.
Minho mendekati Jisung lagi, ia menggenggam dagu Jisung dengan ibu jari dan telunjuknya, memaksa manik Jisung untuk menatap matanya yang penuh amarah itu.
"Dengerin gue ya?" ucapnya dengan nada pelan.
"Abis ini lu pergi dari sini, ngerti?!" suruh Minho.
"Dan, jangan sampai semua orang tahu kalo gue pernah ada di tempat ini!—"
"Kalau sampai reputasi polos gue di kampus hancur dan semua kedok gue ini terbongkar, gue ga akan segan-segan hancurin lu dan kehidupan lu. Paham?!" ancamnya.
Jisung tidak kuat mendengar ancaman dari Minho. Ia menutup matanya, membiarkan cairan bening yang lolos dari kelopak matanya basah mengalir membasahi pipinya dan bermuara pada kedua jari Minho yang menggenggam kasar dagunya.
Setelah dirasa urusannya dengan Jisung telah selesai, Minho akhirnya pergi meninggalkan Jisung sendiri usai menghidupkan sebatang rokok dan menyesapnya dihadapan Jisung.
Berbeda dengan Jisung. Kedua kakinya seperti tidak kuat menahan beban tubuhnya lagi. Ia merosot, terduduk dilantai, sembari mengurut punggungnya yang sakit karena benturan beberapa kali yang dilakukan sang senior.
Kepalanya pun mulai terasa berdenyut efek benturan tadi.
Tangisnya kembali pecah. Kedua kakinya terlipat, kemudian ia menyembunyikan kepalanya pada belahan lututnya.
Minho yang selama ini ia kira adalah lelaki baik-baik ternyata bukan seperti dugaanya.
Minho itu liar, kasar, dan kejam.
Dan Jisung takut bertemu dengan sisi Minho yang tadi.
Badannya masih bergetar karena menangis. Kini Jisung ketakutan sendiri, namun ia tidak tahu harus bagaimana untuk pulang. Ia asing dengan daerah Itaewon.
"Mama, Jisung takut"
bersambung...
yatuhan, maafkan saya jisung, saya pinjem nama saja ya :(
gaes... kalian keberatan ga kalo kedepannya bakal banyak kata kasar? jujur aja, aku udah nulis beberapa part kedepan, dan banyak kata kasarnya? kalo kalian keberatan bakal aku perhalus sih sebenernya.