"Hei tidak apa-apa biar ibu saja, wanita hamil seharusnya duduk diam saja"
Jennie tersenyum canggung kepada sang Ibu mertua yang selalu saja melarangnya melakukan apapun, kan Jennie jadi tak enak saat Ibu Hanbin yang mencuci piring dirumahnya.
"Ibu tidak apa-apa aku masih bisa mencuci piring"
"Tidak dan tidak boleh, kau duduk saja disana nanti kau dan anakmu kecapekan"
Jennie hanya bisa mendengus samar saat Ibu mertuanya menuntunnya untuk duduk dikursi makan saja.
"Hanbin belum pulang?"
"Sepertinya dia masih dalam perjalanan, mungkin sebentar lagi sampai"
Mengangguk paham si Ibu mertua melanjutkan kegiatannya mencuci bekas piring makan siangnya bersama Jennie. Tiba-tiba saja Ibu Hanbin berkunjung kerumahnya dan membawa makan siang untuk sang menantu yang sedang hamil 6 bulan itu.
"Sudah tahu jenis kelamin anakmu?"
"Kami belum memeriksanya"
"Semoga saja perempuan ya, supaya cucuku tak seperti ayahnya yang gila"
Jennie hanya terkekeh mendengar ucapan mertuanya yang jelas cuma candaan semata.
"Perlu ibu antar untuk memeriksa jenis kelaminnya ke dokter kandungan, bagaimana kalau besok?"
"Boleh"
Sejujurnya Jennie tak ingin tahu dulu apa jenis kelamin anaknya, yang diinginkan Jennie yaitu saat anaknya lahir kelak jenis kelaminnya akan menjadi kejutan tersendiri bagi calon orang tua itu, tapi Jennie juga tak enak jika harus menolak tawaran sang Ibu mertua.
..
"Jadi bagaimana?" Tanya Hanbin dengan nada menuntut saat Jennie baru saja tiba dirumah setelah seharian menghabiskan waktu bersama ibunya.
"Apanya sih?"
Hanbin mengusap wajahnya kasar "Jenis kelamin anak kita apa?" Tanya Hanbin dengan penuh penekanan. Orang tua mana yang tidak penasaran saat mengetahui istrinya pergi kedokter kandungan untuk USG, apalagi Hanbin rela membolos bekerja hanya untuk menanyakan perihal jenis kelamin anaknya.
"Nanti dulu Hanbin, aku mau mandi"
"Katakan saja apa susahnya sih, jangan membuatku mati penasaran"
Jennie mengedikkan bahu seolah tak peduli dengan Hanbin yang katanya akan mati penasaran jika Jennie tak memberi tahunya. Hanbin terus merengek meminta Jennie untuk memberi tahu jenis kelamin anaknya namun ibu hamil itu malah dengan santainya membuka bajunya berniat ingin mandi.
"Aku kan sudah bilang mau mandi dulu"
"Ya katakan padaku dulu"
Jennie masih dalam mode tak ingin memberi tahu Hanbin membuat si suami mendesah kesal dengan santainya Jennie menarik jubah mandi untuk ia pakai bahkan Hanbin masih setia mengikutinya sampai kekamar mandi.
"Hanbin aku mau mandi"
"Ya katakan dulu padaku baru kau boleh mandi"
Si perempuan terkekeh melihat wajah merajuk yang Hanbin tampilkan, menjahili suaminya sepertinya bukan ide yang buruk apalagi saat melihat ekspresi merajuk dan frustasi dari wajah tampan suaminya "Keluar atau aku tak akan pernah memberi tahumu"
KAMU SEDANG MEMBACA
ADORE YOU (Completed) ✓
Romance(Completed) Kim Hanbin pria dengan segala kesempurnaan yang dimilikinya, namun itu semua tak berlaku untuk Jennie Kim Hanbin tak lebih dari hanya seorang pria brengsek yang pernah ia kenal saat Sekolah menengah akhir dulu. Jennie benar-benar membenc...