11

1.9K 237 9
                                    

"Masuklah"

Hanbin memutar-mutar kursinya sambil memainkan pena di tangannya.

"Selamat Siang Daepyo-nim" 

Hanbin memutar kembali kursinya agar melihat Sekretaris ayahnya itu.

Pena yang semula berada ditangan Hanbin jatuh begitu saja saat melihat gadis yang sedang bersama pria paruh baya itu.

Kim Jennie gadis itu tak kalah kagetnya ketika melihat Hanbin yang duduk dikursi CEO.

"Kim Jennie-ssi ini adalah Daepyo-nim baru kami, Daepyo-nim  kenalkan dia adalah Kim Jennie Sekretaris anda"

Bahu gadis itu merosot, niat ingin menghindari pria itu namun takdir membawanya untuk semakin mendekat kepada Hanbin.

Hanbin tak tahu ia harus merasa bahagia atau tidak, fakta bahwa gadis yang ia damba selama bertahun-tahun itu akan selalu bersamanya membuat perasaannya campur aduk, ia tak tahu harus menyikapinya seperti apa.

Di satu sisi ia bahagia, namun disisi lain ia merasa khawatir tak bisa mengendalikan diri saat bersama Jennie.

Dengan kaku gadis itu membungkuk hormat menyapa CEO muda nan tampan itu.

"Mohon bantuannya Daepyo-nim" ujar Jennie

"Iya" jawab Hanbin singkat

"Kalau begitu Daepyo-nim saya pamit undur diri"

Setelah kepergian sekertaris ayahnya suasana diruangan ini begitu canggung, kedua insan itu sibuk bergelut dengan pikirannya masing-masing.

"Duduklah" Ucap Hanbin pada akhirnya

Dengan canggung Jennie duduk di hadapan Kim Hanbin "Aku tak tahu ternyata kau anak dari Kim Jeong Ju Sajang-nim" Ujar Jennie

"Aku bahkan lebih terkejut saat mengetahui bahwa kau adalah sekretaris ku"

"Aku sebelumnya sangat antusias saat dipindah tugaskan kemari, namun saat aku mengetahui bahwa kau adalah Daepyo-nim itu semangatku menghilang"

"Jika kau tidak mau menerima pekerjaan ini lebih baik kau berhenti, aku tidak ingin jika kau bekerja hanya karena terpaksa" Ucap Hanbin

"Tidak, aku akan tetap menerima pekerjaan ini" tegas Jennie

Hanbin menatap lekat mata Jennie "Kenapa?"

"Aku tidak mungkin mengecewakan ayahmu yang telah berbaik hati mempekerjakanku disini, namun ingat satu hal, aku menerima pekerjaan ini bukan karena dirimu tapi aku menerima pekerjaan ini karena aku menghormati ayahmu"

Hanbin tersenyum tipis lalu mengalihkan pandangannya 'Kita lihat saja nanti Jennie Kim' batinnya

..

Kim Hanbin benar-benar bekerja keras untuk menjadi pemimpin yang baik, buktinya pria itu sedang berkutat dengan MacBook putih miliknya, lengan kemejanya sudah ia gulung keatas sedangkan jas nya sudah ia tanggalkan sejak tadi dan telah ia sampirkan ke punggung kursinya. Keadaannya? jangan di tanyakan lagi rambutnya acak-acakan dan jangan lupakan lingkaran hitam dibawah matanya yang semakin menjadi.

"Minumlah" Ucap Jennie sambil memberikan minuman berenergi kepada Hanbin.

Hanbin mengangkat wajahnya untuk memandang wajah cantik itu, pria itu melihat raut khawatir yang menghiasi wajah cantik Kim Jennie.

"Jangan salah paham, aku memberikan ini bukan karena khawatir padamu, a..ku memberikannya sebagai seorang sekretaris" Ucap Jennie

ADORE YOU (Completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang