08

1.9K 246 7
                                    

Jennie benar-benar gelisah ditempat tidurnya, keningnya mengeluarkan keringat dingin dan wajahnya terlihat pucat.

Gadis itu terus-menerus bergumam tidak jelas dalam tidurnya.

"Kakak kau baik-baik saja?" Tanya Yeri yang terbangun karena Jennie yang terus-terusan gelisah membuat gadis itu sedikit terganggu.

Kebetulan hari ini Yeri tidur bersama kakaknya, dan tidurnya harus terganggu ketika kakaknya Jennie terus bergerak dengan gelisah.

Yeri menyentuh tubuh kakaknya dan merasakan suhu tubuh Jennie sangat panas "kakak kau baik-baik saja?" Tanya Yeri sambil mengguncang tubuh Jennie dengan raut Khawatir apalagi ini sudah sangat larut pada siapa Yeri harus minta tolong? Tidak mungkin juga ia menghubungi ayahnya yang berada di Gimpo sedangkan Meraka berada di pusat kota Seoul.

"Seung Hoon Oppa" Ucap Yeri lalu mulai mencari nomor ponsel Seung Hoon, namun nihil Seung Hoon tak mengangkat panggilannya.

Yeri makin panik saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi "Astaga apa yang harus aku lakukan pasti sudah tidak ada Taksi jika jam begini, Kakak sabar yah aku akan mencoba mencari bantuan"

"Hanbin Oppa" Ucap Yeri lalu menekan angka 3 diponselnya, untung saja Hanbin memberikan nomor ponselnya kemarin.

Yeri menggigit jarinya ketika panggilan itu belum juga diangkat oleh Hanbin tepat pada percobaan ke 2 akhirnya panggilan itu terhubung.

"Halo?"

Yeri mendengar suara serak dan samar ia yakin jika itu adalah Hanbin.

"Hanbin Oppa"

"...Yeri? Kau kah itu?"

"Iya Oppa ini aku Yeri, kakakku demam tinggi...bisakah aku minta tolong kepadamu untuk mengantar kami kerumah sakit" Ucap Yeri yang hampir menangis

"Aku akan kesana sekarang"

Hanbin lalu mengambil kunci mobilnya, bahkan rasa kantuknya sudah menghilang ketika mendengar ucapan Yeri.

Dengan tergesa Hanbin mengeluarkan mobilnya dari garasi untung saja satpam yang berjaga di rumahnya belum tidur jadi Hanbin bisa dengan mudah meninggalkan pekarangan rumahnya.

Butuh waktu 10 menit agar Hanbin bisa sampai didepan rumah Jennie, tanpa pikir panjang pria itu langsung turun dari mobilnya dan mengetuk pintu rumah itu beberapa kali.

"Yeri buka pintunya ini aku Hanbin"

Tak lama Yeri membuka pintu dan mempersilahkan Hanbin masuk "Kakakku ada di kamar"

"Dimana kamarnya?"

"Ada di atas ikut aku" ucap Yeri lalu berjalan menaiki tangga disusul Hanbin yang berada dibelakangnya ekspresinya tak jauh berbeda dengan Yeri.

Yeri membuka pintu kamar Jennie dan membiarkan Hanbin masuk, tanpa menunggu Yeri memintanya Hanbin sudah berjalan mendekat ke arah kasur Jennie tempat dimana gadisnya sedang terbaring lemah, Hanbin langsung mengangkat tubuh ringkih itu dalam gendongannya.

"Yeri kita harus membawa kakakmu kerumah sakit sekarang"

Jennie membuka matanya lalu menengadah untuk menatap wajah Hanbin, gadis itu melihat raut kekhawatiran di sana. Jennie tersenyum kecut lalu menyenderkan kepalanya di dada Hanbin, ia benar-benar tak mempunyai tenaga untuk memaki Hanbin yang telah berani menggendongnya tanpa izin, tubuhnya benar-benar tak mampu ia terlalu lemah saat ini.

Hanbin meminta Yeri untuk membuka pintu jok belakang lalu meminta gadis itu untuk masuk lebih dulu, Yeri menurut lalu masuk kedalam mobil dan duduk di ujung, dengan hati-hati Hanbin memasukkan Jennie kedalam mobilnya lalu membaringkan tubuh gadis itu di pangkuan Yeri.

ADORE YOU (Completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang