Banyak sekali orang yang berlalu lalang didepan Jennie yang sedang duduk di bangku taman. Pandangan Jennie berfokus pada satu objek seorang anak kecil yang terlalu asik bermain di taman tanpa merasa terganggu sedikitpun. Tanpa disadari kedua sudut bibirnya tertarik melihat itu.
Sebuah benda dingin menempel dipipi gempal Jennie dan itu membuatnya sedikit terkesiap.
"Sedang melamunkan apa?"
"Bukan apa-apa" Ucapnya seraya tersenyum
Hanbin ikut duduk disamping Jennie dan memperhatikan wanita itu dalam diam arah pandangnya mengikuti arah pandang Jennie yang sedang terpaku dengan sosok gadis kecil yang tengah bermain disana.
"Anak itu lucu ya" ujar Hanbin sambil meminum cola yang berada ditangannya
Atensi Jennie langsung beralih pada Hanbin yang entah sejak kapan sudah duduk disampingnya "hmm?"
"Kau memperhatikan itu dari tadi kan?"
Jennie tersenyum kearah Hanbin "Iya dia lucu"
..
Sudah setahun menikah namun pasangan satu ini belum juga dikaruniai seorang anak, terkadang Jennie iri saat melihat seorang ibu bersama anaknya. Namun ia harus tetap bersabar menunggu kehadiran malaikat kecil itu suatu hari nanti.
"Kau terlihat pucat, kau baik-baik saja kan Jane?" Tanya Hanbin yang terlihat khawatir dengan keadaan istrinya
"Aku baik-baik saja"
"Kau tidak baik-baik saja. Ayo kita kerumah sakit sekarang"
"Tidak Hanbin aku hanya butuh istirahat, aku hanya kelelahan"
Hanbin menghembuskan nafas beratnya "Tapi kalau butuh sesuatu bilang ya" Hanbin menggeser tubuhnya agar mendekat kepada Jennie dan dengan telaten memijat tubuh Jennie yang kemungkinan sakit.
"Benar tidak apa-apa kan?"
"Aku hanya butuh istirahat Hanbin"
"Baiklah"
Hanbin menarik selimut sampai ke leher Jennie takut-takut jika istrinya nanti kedinginan. Perlahan tapi pasti Hanbin juga ikut berbaring disampingnya Jennie sambil menggenggam erat tangan wanitanya.
..
Hanbin terbangun dari tidurnya saat mendengar Jennie yang muntah-muntah di kamar mandi "Hey kau baik-baik saja kan?" Tanya Hanbin sambil memijat tengkuk Jennie.
"Entahlah ini mungkin hanya efek kelelahan"
"Masih tak ingin kerumah sakit untuk memeriksa keadaanmu?"
"Tidak perlu ini hanya sakit biasa"
Hanbin meraih tissue dan memberikannya pada Jennie "Jika keadaannya semakin buruk bagaimana? Kita harus kerumah sakit untuk periksa, mau yah?"
"Nanti saja ya Hanbin"
Jennie berjalan kembali menuju kamar dan Hanbin mengekor dibelakangnya kentara sekali jika pria itu sangat khawatir dengan kondisi istrinya yang sedang sakit tapi tak ingin dibawa kerumah sakit.
"Kamu tidak kerja?" Tanya Jennie yang telah berhasil membaringkan kembali tubuhnya di kasur
"Bagaimana bisa aku ke kantor jika keadaanmu seperti ini?" Ucapannya dengan nada merajuk
KAMU SEDANG MEMBACA
ADORE YOU (Completed) ✓
Romansa(Completed) Kim Hanbin pria dengan segala kesempurnaan yang dimilikinya, namun itu semua tak berlaku untuk Jennie Kim Hanbin tak lebih dari hanya seorang pria brengsek yang pernah ia kenal saat Sekolah menengah akhir dulu. Jennie benar-benar membenc...