27

1.7K 191 22
                                    

Hanbin memijat pelipisnya dengan wajah merah padam menahan amarah.

"Bagaimana kau akan menjelaskan tentang foto ini?"

Sebuah foto terletak diatas meja. Sang Gadis menatap foto itu dengan tatapan datar wajahnya benar-benar tak berekspresi.

"Kenapa kau hanya diam!" Satu teriakan pertama sukses keluar dari mulut seorang Kim Hanbin, membuat lawan bicaranya sedikit tersentak namun bukan berarti takut.

"Saat itu kami makan siang bersama, aku hampir terjatuh dan Kim Jongin menolongku dengan menarikku" Jelas Jennie dengan tenang.

(Kalian bayangin aja fotonya ya 'seolah-olah Jongin itu sedang meluk Jennie' ya begitulah 😆)

Hanbin meremas rambutnya sendiri saking geramnya "Kenapa kau menerima ajakan makan siang dari pria lain? Aku harap kau ingat bahwa kau adalah kekasihku!!"

"Aku sangat menghargaimu sebagai kekasihku Kim Hanbin. Sepupumu mengajakku untuk makan siang aku benar-benar tak enak untuk menolaknya!"

"Lalu saat dia mengajakmu untuk berkencan apa kau juga akan mengatakan 'iya' karena tak enak untuk menolaknya!!!"

Mata Jennie sudah berkaca-kaca namun ia berusaha menahannya agar tak tumpah di hadapan Kim Hanbin "Apakah kau menganggapku semuarah itu?"

Hanbin mengusap wajahnya kasar. Pria itu lalu berkata "Aku seperti ini karena sangat takut kehilanganmu!...Dia sepupuku aku harap kau mengerti batasan!!"

"Kau ingin bilang jika kau mempercayai foto itu?
..." Jennie tertawa sumbang dan lebih terdengar meremehkan "...Kau menganggapku wanita murahan yang akan langsung tergoda begitu saja? Huh? kau sama sekali tak mempercayaiku Kim Hanbin!!"

Hanbin kembali memijat pelipisnya kelewat pusing dengan pertengkarannya dengan Jennie. Kalimat berikutnya yang keluar dari mulut Hanbin sukses membuat Jennie menegakkan badan.

"Aku butuh waktu untuk sendiri"

"Baiklah. Sepertinya kehadiranku membuatmu terganggu. Aku pergi!"

Jennie segera keluar dari Apartemen Kim Hanbin, air matanya sudah tak bisa dibendung lagi, pandangannya kabur terhalang air mata yang kian deras seiringan dengan langkahnya yang makin menjauh dari Apartemen Kim Hanbin, belum sempat gadis itu meraih pintu taksi yang baru saja ia tahan sebuah cekalan berhasil mengentikannya.

"Jennie!"

Jennie berbalik dan menemukan Seung Hoon disana menatapnya khawatir. Seung Hoon mengatakan pada supir taksi bahwa Jennie tak jadi naik, cekalan di tangannya makin kencang saat Gadis itu menunduk.

"Jelaskan padaku ada apa?"

"Boleh kau membawaku pergi dari sini?"

Tanpa perlu bertanya lagi Seung Hoon segera membawa Jennie menuju mobilnya. Sebenarnya Seung Hoon ingin mengunjungi Jaewon di Apartemennya tapi ia melihat Jennie berlari dan menangis, membuat pria itu mengurungkan niatnya untuk berkunjung ke tempat Jaewon dan berakhir menghampiri Jennie.

Seung Hoon sekali-kali melirik kearah teman kecilnya yang entah sedang memiliki masalah apa, mereka sudah berada dalam mobil Seung Hoon, Pria itu belum berani menanyakan apa yang terjadi kepada Jennie.

Sedang ditempat lain Kim Hanbin mengacak rambutnya frustasi.

"Sial!" Umpatnya

Buru-buru ia berlari keluar untuk menyusul Jennie. Berharap Gadisnya masih ada disekitaran Apartemennya namun nihil Hanbin sama sekali tak menemukan tubuh mungil itu. Hanbin merasa menjadi pihak yang paling bersalah disini, seharusnya dia tak mengatakan hal seperti itu tadi. Pikirnya.

ADORE YOU (Completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang