02

2.9K 273 11
                                    

Hanbin benar-benar muak saat harus berpakaian formal, setelan formal bukanlah style yang ia sukai, Hanbin melonggarkan dasi yang terasa mencekik di lehernya.

"Hey anak baru!!" Panggil salah satu karyawan Pria

Hanbin memilih memainkan komputer yang ada dihadapannya dan mengabaikan pria yang terus-terusan berteriak memanggil anak baru.

Karyawan itu menggebrak meja dengan cukup keras "YA!!! kau tak memiliki sopan santun ya"

Hanbin menatap tajam pria yang ia yakini lebih tua darinya itu "maaf anda berbicara denganku?"

"Cih aku dari tadi memanggilmu, kau ini masih anak baru tapi tingkahmu sudah belagu ya"

Hanbin hampir saja mengumpat, apakah pria didepannya ini tak tahu sedang berhadapan dengan siapa? Hanbin bahkan berani bersumpah jika pria didepannya ini tahu siapa dia sebenarnya, Hanbin yakin pria ini akan berlutut didepannya untuk memohon maaf.

"Jaga bicara anda" saran Hanbin

"Apa kau bilang!! Tak usah banyak tingkah cepat belikan kopi untuk seluruh karyawan yang ada disini"

"Maaf anda barusan bilang apa?" Tanya Hanbin yang mulai sedikit emosi

"Kau tak dengar ucapanku? Aku bilang belikan kopi untuk seluruh karyawan yang ada disini" teriaknya

"Aku rasa anda sudah benar-benar kelewatan" Hanbin sudah benar-benar emosi sekarang, moodnya memang sudah tidak baik saat berangkat dari rumah ditambah karyawan ini yang benar-benar memancing emosinya.

Hanbin baru saja ingin mengatakan jika dirinya anak dari pemilik perusahaan, namun bayangan ibunya terlintas dibenaknya.

"Ingat jangan memberi tahu yang lain kalau kau anak dari pemilik perusahaan, kau harus belajar mandiri tanpa mengandalkan nama ayahmu"

Hanbin menarik nafasnya dalam, lalu memaksakan senyumannya "Baiklah saya mengerti, semua karyawan kan?"

..

Hanbin berjalan menuju kantin, membeli kopi untuk semua karyawan, namun diperjalanan Hanbin bertemu dengan ayahnya beserta dengan beberapa petinggi yang mengikuti ayahnya, otomatis Hanbin membungkuk untuk memberi hormat.

"Kalian boleh pergi sekarang" Titah ayah Hanbin

Orang-orang ber jas itu mengangguk lalu meninggalkan sang Direktur utama, setelah semua orang itu pergi, ayahnya membuka suara

"Sampai kapan kau akan membungkuk?"

Hanbin menegakkan badannya lalu tersenyum ke arah ayahnya.

"Bagaimana hari pertama mu bekerja?"

"Lumayan buruk"

Ayah Hanbin menggeleng-gelengkan kepalanya lalu menatap putranya lekat-lekat
"Jangan berbuat onar, walaupun kau itu anakku, kau tetap harus mematuhi peraturan yang ada"

"Ayah apa tak boleh, aku membolos bekerja dan pergi ke studio ku?"

"Dasar anak nakal Ibumu sudah berpesan padaku agar selalu mengawasimu, awas saja jika kau berani membolos..kau pikir ini sekolah sehingga bisa membolos?"

"Kan ibu tidak akan tahu jika ayah tak mengatakannya"

"Buang pikiranmu itu jauh-jauh dan kembali bekerja"

ADORE YOU (Completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang