16

1.8K 230 13
                                    

"Mau sampai kapan kau menghindar?"

Jennie ingin lari namun cekalan di pergelangan tangannya terlalu kuat sehingga ia hanya bisa diam sambil menutupi wajahnya menghindari tatapan tajam Kim Hanbin yang makin mengintimidasi, jantungnya sudah berpacu sejak tadi.

Hanbin menarik Jennie menuju atap, dia benar-benar membutuhkan penjelasan dari wanita ini, dia sudah tidak tahan dengan permainan tarik ulur dari Kim Jennie, Hanbin butuh kepastian.

Di bawah panas matahari yang agak terik, Hanbin menghela nafas lalu berkata "Kau tidak akan menjelaskan maksud perkataanmu tadi?"

"Aku...memangnya aku bilang apa?" Tanya Jennie matanya mulai tidak fokus ketika melihat senyum kurang ajar Kim Hanbin yang terlihat begitu tampan.

"Pura-pura tidak tahu" cibir Hanbin

Jennie menggerakkan tangannya yang berada di cengkraman Kim Hanbin berharap tangannya dapat terlepas.

"Perlu aku mengatakannya kembali?" Tanya Hanbin sambil tersenyum kearah Kim Jennie

"Aku...tidak mengatakan apapun"

"Ayolah Kim Jennie, telingaku masih cukup bagus untuk mendengar ucapanmu tadi...kau bilang mengkhawatirkanku tadi, aku hanya membutuhkan penjelasanmu"

"Aku... mengatakannya sebagai sekretaris mu tidak lebih"

"Berhenti mengelak dan jujur dengan perasaanmu Kim Jennie!!"

"Aku...memang mengatakannya sebagai sekretarismu...yah hanya sebagai sekretaris"

"Lalu kenapa kau lari?"

"A-ku...karena itu..aku ingin ke toilet makanya aku lari"

Hanbin menangkup wajah Jennie membuat mata itu saling adu pandang "Lihat aku dan katakan yang sejujurnya"

"Kau fikir apa yang sedang kau lakukan?"

Seolah tak peduli Hanbin malah mendekatkan wajahnya sehingga hanya meninggalkan beberapa senti saja dari wajah Jennie, mata Jennie mulai tak fokus ketika tatapan tajam Kim Hanbin makin menusuk di matanya mengalahkan sinar matahari yang begitu terik.

"Jane kau tak bisa membodohiku...aku tahu kau sedang berbohong saat ini...tolong jelaskan padaku dan jangan membuatku terlalu berharap banyak padamu"

Jennie hampir terhipnotis dan melemparkan tubuhnya kepada Hanbin saat itu juga namun bayangan Lee Hayi terus-terusan berlari di kepalanya membuat gadis itu kembali merasakan sakit di dadanya.

Jennie menepis tangan Hanbin lalu mundur satu langkah kebelakang dan menatap nanar ke arah pria itu "Ku pikir kau salah mengartikan perhatianku selama ini, Dengar Daepyeo-nim aku baik kepadamu bukan berarti aku merelakan hatiku untuk jatuh padamu untuk yang kedua kalinya, aku bukan Jennie yang dulu"

Hanbin menghembuskan nafasnya kasar menarik rambutnya membiarkan tatanan yang rapih itu berantakan seketika "Berapa kali harus kukatakan padamu bahwa semua itu tidak benar!!! aku sudah mencoba segala cara untuk menjelaskannya padamu...namun kau selalu mencela dan memilih tuli saat aku berusaha memberi tahu kebenarannya padamu, sebenarnya apa alasanmu Kim Jennie? Jika kau benar-benar sudah tidak punya rasa lagi padaku setidaknya jangan buat aku berharap terlalu banyak!!!"

Jennie terdiam menunduk tak mampu menatap wajah frustasi Hanbin.

"Karena Lee Hayi? Gadis sialan itu? Kau lebih mempercayai wanita licik itu tanpa mendengar penjelasanku terlebih dahulu kan? Maka dengarkan aku baik-baik"

Hanbin mencengkram bahu Jennie dan menatap intens manik gadis itu "Yang kau lihat saat itu semuanya adalah rencana Lee Hayi, dia begitu membencimu dan tidak ingin melihatmu bahagia, yang mengirimkan surat kepadamu waktu itu bukan aku tapi Lee Hayi, aku tidak menyentuhnya tapi dia yang datang padaku saat itu, kau pergi begitu saja tanpa sepatah katapun bahkan kau menghindar, melihat wajahku saja kau benar-benar jijik, tapi inilah alasan sesungguhnya Lee Hayi membencimu sebesar itu sampai dia nekat melakukan hal bodoh untuk merenggut kebahagiaan mu Kim Jennie"

ADORE YOU (Completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang