26

1.7K 183 21
                                    

Jennie menautkan alisnya saat melihat Hanbin sedang tiduran di sofa yang berada di ruang kerjanya "Tumben sekali Hanbin tertidur di kantor" gadis itu berjalan mendekat untuk memperhatikan lebih dekat wajah Hanbin yang sedang tertidur pulas dengan tubuh tingginya yang hampir memenuhi sofa.

"Hanbin..."

Pria itu tak bergerak dan masih berkelana dalam alam mimpinya, Jennie menggerakkan tangannya untuk menyentuh pipi tirus Hanbin mengusapnya pelan seraya berujar "Hanbin?"

Pria itu tak bergeming, Jennie sedikit merendahkan tubuhnya untuk menatap wajah pulas itu lebih dekat, sebuah senyuman terukir di bibirnya saat melihat lebih dekat wajah Hanbin yang masih terlihat tampan dan juga tegas walaupun dalam mode tidur seperti ini.

Jennie kembali menegakkan tubuhnya agar sang Daepyeo-nim bisa tidur dengan nyenyak dan tak terganggu, ia kembali tersenyum lalu berniat pergi namun baru berapa langkah diambil, pergelangan tangannya di cekal.

"Mau kemana?"

Jennie kembali tersenyum "Sudah bangun?"

Hanbin membuka matanya lalu mendudukkan dirinya di sofa, tangannya masih terlalu enggan untuk melepaskan pergelangan tangan Jennie di genggamannya "Aku tidak bisa tidur semalam"

Gadis itu mengambil langkah mendekat lalu duduk disamping Hanbin sambil menatap pria itu khawatir "Kenapa?"

Pria itu mendesah sambil memijat pelipisnya masih merasa pusing karena baru tidur 2 jam yang lalu "Ibuku semalam terus mengoceh di kamarku sehingga aku tidak bisa tidur"

Jennie hanya tertawa mendengar curahan Hanbin, dari ekspresi pria itu sangat kentara jika ia sedang kesal, Jennie lalu mengangkat tangannya dan mengusap leher Hanbin pelan "Kalau begitu tidur saja lagi, jadwalmu hari ini juga tidak banyak, kau bisa gunakan itu untuk istirahat"

"Tidak! Aku rasa sudah tak butuh tidur lagi"

"Jika ingin tidur, tidur saja aku juga masih punya keperluan diluar"

"Harus pergi ya?"

"Aku akan segera kembali" pamit Jennie lalu segera melenggang pergi meninggalkan Hanbin yang masih belum bisa melepaskan atensinya kepada gadisnya.

..

Jennie mengambil langkah lebar menuju lobby kantor ada beberapa urusan juga yang harus ia urus, berkas-berkas yang ia bawa jatuh begitu saja saat seseorang dengan tak sopannya menabraknya.

"Maafkan aku"

Dia sopan!

Jennie mengangkat wajahnya untuk melihat orang macam apa yang telah menabraknya, wanita itu terkesima beberapa detik namun dengan cepat kembali lagi ke alam sadarnya. Pria itu berlutut dan membantu Jennie memunguti berkas-berkas yang berceceran di lantai.

"Maaf karena ku berkas ini jadi berceceran, aku tidak lihat-lihat jalan tadi"

"Tidak apa-apa"

Pria itu tersenyum tipis, matanya beralih untuk melihat tanda pengenal yang bertengger di leher Jennie, lalu kembali berucap "Kim Jennie-ssi?"

Kim Jennie kembali mengangkat wajahnya, dengan alis yang bertaut tak mengerti.

"Aku membaca namamu di kartu pengenal mu"

Jennie mengangguk paham seraya tersenyum

"Kau sekretaris disini?"

"Iya"

ADORE YOU (Completed) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang