Bunyi dering ponsel di ruangan itu berhasil mengusik tidur seorang pemuda yang tubuhnya tertutupi selimut, hanya kepalanya saja yang tak tertutupi selimut putih itu. Pemuda itu mengambil bantal yang kini menjadi alas kepalanya dan menggunakannya untuk menutupi kepalanya, tak mau terganggu oleh dering ponselnya itu.
Ia hampir mendesah lega saat deringan itu terhenti. Namun, sedetik kemudian ponsel itu kembali berbunyi, membuatnya mendengus keras dan menyingkirkan bantalnya dari kepalanya. Ia pun segera mengambil ponselnya yang terletak di samping lampu bersinar temaram yang kini tak berguna lagi untuk menerangi ruangan, karena memang sudah terang oleh sinar mentari.
Ia mencoba memfokuskan matanya pada layar ponsel untuk mendapati ibunya yang menelponnya pagi ini.
"Oh, halo, Eomma," Ucapnya setelah menggeser bulatan hijau yang tertera di layar ponselnya. Suaranya cukup serak dan ia pun berdeham untuk menghilangkan serak itu.
"Kau tidak menceritakan tentang kekasihmu itu pada eomma. Dan tiba-tiba kalian bertunangan? Kau ini sudah tak peduli dengan pendapat orangtuamu lagi, eoh? Pokoknya bawa tunanganmu itu ke rumah nanti malam. Dan karena halmeoni juga di sini untuk melihatnya juga, jadi pastikan kau datang bersamanya, mengerti?"
Mark Lee mengernyit mendengar rentetan ucapan ibunya. Selain karena ia baru bangun tidur, ia benar-benar tak mengerti apa yang sedang ibunya ucapkan itu.
"Tunggu dulu. Apa yang sedang eomma bicarakan? Kekasih?"
"Kau ini pura-pura lupa atau bagaimana? Kabar lamaranmu sudah menyebar luas ke seluruh penjuru negeri dan kau masih pura-pura tak tau apa yang terjadi?"
Ia segera beranjak duduk setelah mendengar ujaran ibunya kali ini.
"Eomma,"
"Kau sudah melihatnya bukan?"
"Nanti kutelepon lagi, Eomma. Sampai nanti," ucapnya lalu memutus panggilan teleponnya setelah mendengar gumaman bingung ibunya.
Dengan segera ia mengetikkan kata kunci atas namanya di penelusuran, dan tak perlu waktu sedetik hingga kabar mengenai dirinya muncul di seluruh layar ponselnya. Kebanyakan dari kabar itu baru diunggah tadi malam. Maniknya bergerak untuk membaca judul dari semua berita yang terpampang di layar ponselnya.
Mark Lee Tampak sedang Melamar Seorang Wanita Cantik di Sebuah Kafe
Sebuah Kafe Klasik Menjadi Tempat Berlangsungnya Momen Manis dari Mark Lee
Sebuah Lamaran Romantis Dilakukan Mark Lee Untuk Seorang Gadis Cantik
Hubungan Asmara Mark Lee Akhirnya Tercium Awak Media
Pemuda yang namanya selalu muncul dalam headline berita itu pun tampak mengernyit bingung. Jarinya memencet headline teratas dan segera membacanya dengan cepat namun teliti.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Day [Mark Lee]
Fanfiction"Kau mau menikah denganku?" -Mark Lee, Produser musik terkenal "Tentu. Kapan?" -Shin Hye Sang, Dokter Semuanya benar-benar bermula sejak hari itu. Mark Lee yang 'melamar' Shin Hye Sang untuk memenuhi tantangan dari teman-temannya. Dan Shin Hye Sang...