13

1.6K 183 38
                                    

"Halo?"

"Kau harus ke kantorku sekarang juga."

"Kenapa?"

"Ada masalah. Cepatlah."

Setelah itu terdengar suara 'pip' pelan. Mark mendesah, lalu dengan malas-malasan mendudukkan diri. Kepalanya menoleh ke sisi kiri, gorden kamarnya sudah terbuka lebar, menampakkan balkon apartemennya. Sepertinya Hye Sang yang menyingkapnya. Pagi tadi, sekitar pukul lima, samar-samar ia mendengar suara Hye Sang yang memintanya untuk melepas pelukan karena gadis itu harus membereskan apartemennya. Namun, karena ia terlalu lelah untuk bangun, akhirnya ia kembali melanjutkan tidur sementara Hye Sang keluar dari kamar.

Getaran dari ponsel yang sedang dipegangnya membuat atensi Mark teralihkan pada ponsel tersebut. Dilihatnya layar ponselnya, ada pesan dari manajernya yang tadi menelponnya. Dibukanya pesan yang ternyata berisi link itu. Dengan bingung, jarinya menyentuh tepat pada link tersebut. Segera saja ponselnya diarahkan ke sebuah laman artikel. Matanya melebar melihat rangkaian tulisan di layar ponselnya.

Mark Lee Tertangkap Basah Menghadiri Acara Peragaan Busana Bersama Kang Mina. Netizen Menanyakan Kebenaran Pernikahan Mark

Tanpa membaca berita itu lebih lanjut, Mark segera berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Kegiatan mandi yang biasanya berlangsung cukup lama itu berhasil selesai dalam waktu sepuluh menit. Dengan terburu-buru, diraihnya kemeja dan celana bahan dari dalam lemarinya. Setelah selesai, ia meraih ponsel yang ditinggalkan di ranjang. Ia hendak beranjak namun tertahan ketika melihat ranjangnya yang berantakan, hanya di sisi tempatnya tidur. Sedangkan sisi yang ditiduri Hye Sang sudah rapi walau selimutnya sedikit tertarik, sepertinya itu ulahnya.

Sebelum menikah, tentu ia akan meninggalkan ranjangnya seperti ini, namun setelah menikah, mengingat Hye Sang yang selalu membereskan ranjang dengan telaten, Mark pun memilih membereskannya terlebih dahulu. Dirapikannya selimutnya yang berantakan dengan rusuh. Setelah terlihat cukup rapi, ia meraih kacamata dan topinya di meja nakas, lalu berjalan keluar dari kamarnya menuju ruang di samping studionya, tempat pakaian dan sepatu miliknya yang lain berada.

Lagi-lagi ia menghentikan langkah tepat sebelum masuk ke ruangan itu. Di meja makan yang berjarak beberapa meter darinya, terlihat beberapa piring tertata rapi. Dengan bingung, didekatinya meja makan tersebut. Matanya melebar ketika melihat nasi dan beberapa lauk yang mengisi piring-piring tersebut. Lalu ada juga sandwich di salah satu piring. Dahinya mengernyit melihat kertas yang terselip di bawah piring sandwich itu.

'Aku sudah berangkat, jadi jangan mencariku. Itu sarapan untukmu. Kalau kau tak menyukainya, kau bisa memakan sandwich-nya. Kunci mobilmu sudah kuletakkan di laci meja nakasmu. Tadi malam kau sembarangan menyimpannya. Sudah kuduga dari orang yang ceroboh. Sepertinya itu terjadi karena kau sangat ingin memelukku.

Tertanda,
Gadis yang dipelukmu dengan erat'

Rasa haru menyelimutinya. Ia tak pernah menduga kalau Shin Hye Sang akan berbuat seperti ini. Padahal gadis itu selalu mengatakan kalau mereka berdua cukup berperan sebagai teman se-rumah. Teman se-rumah tak mungkin berbuat sejauh ini. Tetapi ia juga tak bisa asal menebak kalau perbuatan gadis itu didasari karena gadis itu mulai menyukainya. Rasanya harapannya terlalu jauh.

That Day [Mark Lee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang