2

2.2K 267 23
                                    

"Yah, aku bersyukur dia melakukannya dengan baik sehingga semua berita sudah terhapus."

Mark Lee berjalan menuju pintu rumahnya. Ia sedang bersiap untuk menemui Shin Hye Sang ketika ponselnya berbunyi dan ternyata Hae Chan yang menelponnya. Pemuda yang lebih muda setahun darinya itu menanyakan tentang skandal yang bisa dibilang ulah Hae Chan juga. Pemuda itu yang menyuruhnya melakukan tantangan berakhir skandal ini. Namun, ia menjelaskan kalau ia sudah menyuruh staf media menghapus berita itu dan sekarang sudah terhapus semua, tak tersisa satu pun.

"Ya, Hyung. Aku minta maaf karena telah membuatmu terlibat masalah seperti ini. Aku tak tau kalau orang itu seorang reporter."

"Tidak apa-apa, Hae Chan-a. Sekarang berita itu sudah tidak ada dan aku hanya harus meluruskan kesalahpahaman di keluargaku saja sekarang."

"Semoga masalahnya cepat selesai, Hyung."

"Tentu."

Mark Lee memutus sambungan teleponnya dengan Hae Chan. Saat pandangannya menangkap angka yang menunjuk waktu sekarang di layar ponselnya, ia pun menepuk dahinya. Ia telat lima menit. Dan mengingat alamat yang dikirimkan gadis itu padanya, ia perlu waktu sepuluh menit untuk sampai di rumah gadis itu. Oh, padahal ia hanya mencoba memperlambat sebentar karena sadar kalau perempuan jika berdandan akan lama, tetapi rupanya ia terlalu lama bertelepon dengan Hae Chan tadi.

Langkahnya tergesa-gesa menuju garasi rumahnya, ketika sudah sampai, ia pun memasuki mobilnya dan menjalankannya keluar dari garasi. Kemudian segera melaju menuju rumah Shin Hye Sang.

Selama perjalanan ia sesekali melirik ponselnya, menunggu telepon atau pesan dari gadis itu untuk menanyakan keberadaannya atau bagaimana. Tetapi, nihil. Ponselnya terus bergeming. Mungkin gadis itu juga telat, pikirnya. Tiba-tiba Mark mendengus menyadari sebuah harap yang hinggap dipikirkannya.

Ketika sudah hampir dekat, ia dapat melihat seorang gadis yang sedang berdiri di pinggir jalan dan hendak berbalik. Itu pasti Shin Hye Sang. Gadis itu menutupi matanya dengan tangannya saat menangkap sinar lampu dari mobilnya dan mengurungkan niat untuk kembali ke rumah. Mark menghentikan mobilnya tepat di depan gadis itu, kemudian menurunkan kaca mobilnya untuk melihat gadis itu. Tetapi sepertinya tindakannya salah karena kini ia malah terpana melihat Shin Hye Sang.

Dia sangat cantik. Gadis itu benar-benar cantik dengan dress putihnya.

Lamunannya buyar ketika mendengar ucapan gadis itu. Ia menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan pikirannya. Kemudian, "Aku perlu waktu sepuluh menit untuk ke sini."

"Kau telat limabelas menit. Sepuluh menit untuk ke sini, dan itu artinya kau memang telat lima menit." Ujar Shin Hye Sang, masih berdiri di tempatnya tanpa ada niatan untuk masuk ke dalam mobil Mark.

Mark mendesah pasrah. "Baiklah, aku mengakuinya. Maafkan aku."

"Baguslah. Dan apa-apaan tatapanmu tadi? Bukannya aku mau menolakmu, tapi aku tak suka pada orang yang suka pada pandangan pertama," ujar Hye Sang seraya melakukan gerakan 'stop' dengan kedua tangannya.

Pemuda Lee itu mengernyit mendengar ucapan penuh percaya diri Hye Sang. Kembali menatap ke depan, ia berujar, "Masuklah."

Hye Sang menurunkan tangannya, kemudian mengangguk. "Aku harus duduk di depan atau di belakang?"

"Di sampingku, dan cepatlah. Orangtuaku sudah menunggu." Ujar Mark tak sabar. Gadis itu terlalu bertele-tele.

"Ucapkan itu pada dirimu sendiri," dengus Hye Sang lalu berjalan menuju sisi mobil yang lain. Ketika sudah duduk, ia kembali menambahkan, "Aku hampir saja berniat menaiki mobilku sendiri andai saja aku tak ingat kalau aku tak tau alamat rumahmu."

That Day [Mark Lee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang