GOB-012

1.2K 204 19
                                    

Keributan datang di pagi hari, ketika kedua mata cantikku terbuka dan sekujur tubuhku terasa begitu panas, gerah, dan gatal.

"Ma!" teriakku memanggil mama yang tampak asyik menyiapkan sarapan keluarga kecil kami.

"Ma!" teriakku sekali lagi hingga tibalah seseorang yang takku harapkan—Choi Yeonjun.

"Ngapain kamu yang datang, sih? Lagian ini juga masih pagi, kuliah kan masih nanti siang."

Sambil mengendikkan bahu dan menyantap roti isinya, Yeonjun menjawab santai.

"Numpang makan."

Aku berdecak sebal, kemudian turun dari ranjang dan menemui mama di dapur. Jemariku terus menggaruk bagian tubuh atas. Tidak tahu apa yang telah terjadi. Yang jelas, aku jarang sekali mengalami hal demikian.

"Ma!"

"Ya, sweetie?"

"Oh, astaga! Apa yang terjadi dengan kulitmu?" kaget mama saat menemui tubuh mulus putrinya yang mengerikan.

"Itu yang mau aku tanyakan! Ini kenapa, Ma?" rengekku, mirip seperti balita yang menangis karena tidak mendapatkan lolipop.

"Kita harus ke rumah sakit!"

"Sekarang?"

"Iya!"

"Yeonjun, tolong jaga rumah Tante, ya! Tante mau ke rumah sakit dulu!" perintahnya pada pemuda yang masih sibuk menghabiskan roti isi tersebut.

***

"Nona Sohyun tampaknya alergi," ucap dokter begitu singkat, diikuti oleh keterkejutan ibu dan anak yang duduk di hadapannya.

"Sohyun, apa kamu makan udang?"

"Nggak, Ma. Sohyun nggak makan apa-apa yang bikin gatal."

Dokter tersebut kemudian mengelus dagunya seraya berpikir dan memperhatikan ruam di kulitku.

"Aneh," ungkapnya.

"Bagaimana dengan baju itu?" tambah dokter dengan menunjuk pakaian yang kukenakan. Tepatnya, kaos putih polos yang sangat jarang dijumpai melekat di tubuh seorang perempuan.


"Sohyun, itu baju siapa?"

Gawat! Mama bisa mikir macem-macem kalau sampai dia tahu soal baju ini. Batin Sohyun meronta.

"Ehm ... baju ini baru aku beli kemarin, Ma. Bagus kan?" elakku.

"Sejak kapan kamu tertarik sama baju model cowok?"

"Ini jelas-jelas kaos yang sering dipakai sama cowok-cowok keren ...," bisik mama tepat ke lubang telingaku, membuat saraf-saraf pendengaranku menegang.

"Saya pikir, kain kaos itu tidak cocok dengan kulit Nona Sohyun. Kemungkinan, ruam dan gatal yang dirasakan Nona disebabkan oleh kaos tersebut."

Memang dasar cowok jorok! Pikir Sohyun selagi kedua tangannya menjepit bagian leher kaos—merasa jijik.

Dokter pun menuliskan resep obat untuk menyembuhkan alergi dadakan ini. Sementara, mama sibuk membujukku agar tidak membolos kuliah hanya karena gatal-gatal kemerahan.

***

Aku yang memakai syal menjadi pusat perhatian teman-teman. Tidak biasanya gadis sepertiku berpenampilan dengan sweater lengan panjang, terlebih di musim panas begini.

Get Out, Boys! [GOB] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang