Makasih 1k votesnya :")
.
.
"Pokoknya, aku nggak mau satu apartemen sama dia! Kan aku udah bilang dari dulu, aku benci sama anak itu!"
"Belikan aku apartemen yang baru!"
Di sebuah rumah yang kapasitasnya besar, bentakan, bantahan, dan kata-kata kasar memantul dari tiap sudut dinding betonnya.
Ketika dua orang itu saling berdebat untuk menentukan negosiasi yang tepat, beberapa orang dilarang mendekat. Selain karena diusir, para pelayan di rumah itu merasa takut dengan kemarahan dan amukan dari tuan mudanya sendiri.
"Daddy sudah bilang berapa kali sama kamu? Kamu itu belum pantas mendapatkan apartemenmu sendiri!"
"Kamu itu nggak bisa ngurus diri, selalu bertindak semaunya! Mau jadi apa kalau Daddy terus manjain keinginan kamu?"
"Perbaiki dulu sikapmu baru minta yang lebih!"
"Dad?!!"
Daddy-nya mengabaikannya.
"Cih!"
Anak muda itu pun meloloskan diri dari rumah. Menyeret jaket kulit hitamnya dan menyambar sebuah motor yang terparkir di halaman utama lalu mengendarainya dengan cepat tanpa waspada.
***
"Akhirnya, selesai juga belanja bulanan. Kalau bukan gara-gara mama yang jarang di rumah, aku nggak akan capek-capek begini."
"Mana mama nggak mau lagi sewa jasa pembantu rumah tangga. Bikin repot saja!"
Aku berjalan menggerutu menuju mobil. Baru saja aku keluar dari supermarket, membawa beberapa kantong kebutuhan selama sebulan ke depan. Tidak terlalu banyak, sih, asalkan ada ramen, si kebutuhan primerku.
Apalagi? Aku tidak pandai memasak.
Juga beberapa lembar roti dan selai kacang kesukaanku dan mama.
Ya, mama sangat jarang pulang. Terkadang, aku menghabiskan rotiku ini hanya dalam beberapa hari. Aku bukan tipe yang suka diet ketat. Kalau lapar, ya aku makan saja. Namun, ketika mama di rumah, semua diatur serba ribet.
Katanya, aku harus jadi vegetarian. Tidak boleh keseringan makan daging dan menu berlemak lainnya. Harus rajin berolahraga demi menjaga berat badan ideal, serta bentuk tubuh. Dan tidak boleh memakan camilan di malam hari, katanya bisa jadi obesitas.
Ah, malam ini kan aku kan bebas ... hehe.
Mama mengirimiku pesan. Hari ini beliau lembur dan nggak akan pulang. Jadi, aku membeli banyak snack dan minuman ringan untuk menemani acara TV-ku di tengah malam.
Lagi pula, besok aku tidak ada jadwal kelas sama sekali. Betapa sempurnanya liburku.
Di bagian depan minimarket, aku melihat seseorang yang familiar dari kejauhan.
Ya Tuhan! Si buas Taeyong!
Tidak! Bagaimana kalau dia melihatku? Aku bisa dikoyak habis-habisan!
Poin pentingnya, rumahku tak jauh dari minimarket yang kudatangi.
Poin buruknya, aku kesini berjalan kaki sendirian.
Kuulangi, sen-di-ri-an.
"Astaga!"
Buru-buru aku masuk kembali ke dalam toko. Menunggu dan duduk di sana sambil memperhatikan kapan Taeyong dan komplotannya pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Out, Boys! [GOB] ✔
FanfictionKim Sohyun tumbuh dengan sifat yang tak biasa. Kedekatannya dengan perempuan membuat Ibunya sendiri ragu untuk menyebutnya normal. Gadis cantik, tinggi, dan pintar itu takut dengan makhluk berjenis kelamin laki-laki! Bagaimana keseruan Sohyun yang d...