GOB-030

682 119 4
                                    

Mencintai sesama jenis?

Aku tidak menyangka kalau hari ini telingaku mendengar kalimat itu dua kali. Karena terlalu bingung, aku jadi tidak sempat mempertanyakan lebih jauh soal Yena kepada Taehyung. Apa maksudnya Yena menyukai sesama jenis? Dia gay? Sejak kapan?

Maksudku, kami bersahabat dekat dan cukup lama. Bagaimana mungkin aku tidak tahu kalau Yena punya kelainan seks? Mungkin aku harus bertemu dengannya. Siapa tahu dia sedang ada masalah. Atau ... orang salah paham terhadapnya. Pokoknya, aku harus cari tahu.

"Halo, Yena? Bisa kita bertemu malam ini?"

***

Aku menunggu Yena di kafe kesukaan kami. Seperti biasa, kupesankan minuman kesukaannya, capuccino.

Suasana malam yang begitu dingin, semakin membuatku merasa nyaman berada di dalam kafe yang hangat. Hanya saja, mengapa seolah hatiku merasa tak tenang? Seperti ada yang sangat kupikirkan, sesuatu yang menyita otakku. Aku memandangi gelas strawberry milkshake ku yang hampir habis. Pun juga capuccino Yena yang mulai dingin, tak mengepulkan asap.

Aku melirik arlojiku dan benar saja. Aku sudah satu jam menunggu. Yena tak juga datang. Membuatku semakin sadar bahwa aku sangat mencemaskannya sejak awal.

Yena, angkat teleponmu. Jangan membuatku takut.

Bukan cuma sekali. Aku meneleponnya sudah lebih dari sepuluh kali. Tetapi ponselnya tidak aktif.

Aku segera bangkit dari kursiku. Keadaan menjadi larut malam, tetapi aku tetap tidak tenang sampai aku benar-benar bisa bicara dengan Yena. Kuputuskan untuk menuju ke rumahnya, meskipun jauh.

"Sohyun!"

Aku tercengang saat mendengar suara itu memanggilku. Sunbaenim, apa yang dilakukannya di sini malam-malam?

"Sunbae?"

"Kamu mau ke mana?"

"Ke rumah Yena. Aku khawatir padanya. Dia janji mau menemuiku pukul tujuh tadi, tapi sampai sekarang tidak ada kabar."

"Baiklah, kuantar, ya?"

Sepertinya tidak masalah. Lagian, keluar malam juga tidak baik bagi perempuan.

"Oke."

***

"Benar ini rumahnya? Kenapa sepi sekali?"

"Yena terbiasa tinggal sendiri. Orang tuanya ada bisnis di luar negeri. Tapi ... aneh. Seharusnya ada yang membukakan pintu kalau memang dia ada di rumah."

"Sudah kau telepon?"

"Sudah. Tapi ponselnya mati. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi, Sunbae. Aku cemas padanya, takut terjadi sesuatu."

"Sohyun, tenang. Mungkin, Yena butuh waktu untuk sendirian. Sebaiknya kita pulang. Dan ... ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu."

Aku menatap wajah sunbae. Apa cuma perasaanku saja? Matanya berkaca-kaca. Tatapannya membuatku tiba-tiba tersentuh.

Sunbae pun berjalan terlebih dahulu menuju mobilnya. Meninggalkanku dengan berjuta pikiran negatif. Ada apa sih hari ini? Kenapa begitu kompleks? Ada apa dengan orang-orang di sekitarku?

Get Out, Boys! [GOB] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang