"I'm safe. So, is that true?"
Please say no!
Aku tahu itu hanya penyangkalan dariku. Berharap dia mengatakan 'tidak' akan pertanyaanku. Adakah harapan untuk itu?
"She wants you?"
Lupakan untuk sejenak. Seperti itu ekspresi yang aku lihat darinya saat dia melepaskan pelukan eratnya.
"Marshmallow," ucapnya pelan dengan mengelus lembut pipiku.
"Ya?" lirihku.
"Dokter Max akan memeriksa lukamu."
Berbicara mengenai lukaku, tentu saja luka tembak di perutku yang tidak terobati dengan baik. Mungkin aku belum cerita jika pasangan suami istri di pulau terpencil itu mengobati lukaku dengan obat tradisional yang mereka punya.
"Nona," ucap dokter Max, terdengar begitu siaga, "berbaringlah, Nona."
Hanya anggukan yang aku berikan tanpa mengalihkan pandanganku dari Hellion. Oh, detik selanjutnya, dia membantuku membaringkan tubuhku seperti aku kesulitan untuk melakukan hal simple itu! How sweet! Bukan di sebelah kakakku, aku membaringkan tubuhku di tempat tidur yang jaraknya beberapa langkah jauhnya.
Begitu sibuk!
Dokter Max memeriksa dengan begitu hati-hati juga mengobati lukaku. Mungkin menyuntikkan cairan penyembuh cepat ke tubuhku. I don't know. Yang aku ingat dari cerita kakakku, aku pernah diberi cairan semacam itu saat terluka oleh si tampan menyesatkan yang masih berdiri terdiam di sebelah tempat tidur di mana aku berbaring sekarang.
"Sudah selesai, Nona, Tuan."
"Thank you," ucapku tanpa jeda.
"Tinggalkan kami."
Aku tahu kalimat itu untuk siapa. Ya, dokter Max tentu saja. Dengan langkah cepat, dia meninggalkan healing room juga mengangguk pelan pada tuannya itu.
"Marshmallow."
"Ya."
"You'll be okay."
"Ya."
"Marshmallow."
Entah apa yang terjadi dengannya, dia terus menyebut panggilan khususnya itu. Sedikit berbeda! Okay, aku hanya ingin mengatakan, feeling-ku buruk untuk hal itu. Hal yang akan dia ucapkan berikutnya!
"I'm sorry. I need to go out."
See!
Banyak pertanyaan di dalam otakku yang belum aku utarakan padanya dan dia akan pergi meninggalkanku?
Hoity toity!
Memang apa yang salah dengan ucapannya? Seharusnya tidak ada! Aku tidak punya hak apa pun akan dirinya.
He goes.
He stays.
Apa pun yang akan dia lakukan itu adalah 100% haknya. Haruskah aku peduli? I don't think so! Untuk sekarang mungkin?
"Kapan kamu akan kembali?"
Dia tidak lagi berdiri, tetapi duduk di pinggiran tempat tidurku.
"Tonight," sesaat dia berhenti, "kita dinner bersama nanti."
"Together?"
Hanya memastikan apa yang aku dengar darinya adalah benar.
"Ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rogue Hellion - #bountyhunterseries 2.0 [✓] 🔚
Aksi18+ ONLY Sequel of "THE DAMN DEMIGOD" This is an Action - Romance story with Mature content Be WISE reader - bijaklah dalam memilih bacaan ======================================= "Kamu tidak boleh pergi." Itu hal konyol! Aku masih terdiam menatap wa...