Chapter 63 - Permission and Reunion

1.5K 187 2
                                    

Red dot's still not moving!

Aku berharap red dot di layar laptop-ku bergerak. Setidaknya pindah lokasi di mana pun asal tidak di titik yang membuatku ketakutan itu.

Menit-menit berlalu. Still! Masih belum ada pergerakan.

7.30PM

Sudah mendekati waktu dinner dan red dot itu seperti stuck, tidak bergerak sama sekali. Sayangnya aku tidak bisa melihat lebih dekat. Seperti ada penghalang, aku tidak bisa meretas apa pun. Salah satu skycrapper di kota London yang aku maksud di mana dia berada.

Tahu siapa yang aku maksud dengan Dia? Sebut saja dia adalah wanita cantik yang bernama Cattleya. I'm not a stalker! Jangan pernah menyebutku seperti itu. Jika saja rasa penasaranku tidak begitu tinggi hingga menyesakkan dadaku di dalam sana, aku tidak akan pernah melakukan hal yang aku lakukan sekarang.

Apa peduliku?

Apa yang aku dapatkan?

Apa yang aku harapkan?

Pertanyaan itu semua muncul jika aku memecahkan puzzle rumit yang aku hadapi sekarang. Berkali-kali aku mengulik laptop-ku. Melakukan berbagai cara, sayangnya aku tidak dapat menembus wallbarrier yang melindungi system yang aku retas. Kuakui hacker siapa pun di luar sana itu adalah genius hacker hingga wallbarrier yang dia buat tidak dapat aku retas.

Code breaking!

Aku benar-benar membutuhkannya!

Jika aku meminta tolong kakakku untuk memecahkan code itu, masalahnya akan lain. Tahu maksudku? Setahu kakakku aku tidak terlibat lagi dengan hal apa pun yang berhubungan dengan si tampan menyesatkan itu. Dan sekarang, apa yang aku lakukan?

Mungkin aku akan mencobanya lagi besok. Hal yang menakutkan lagi adalah jika apa yang ada di otakku benar terjadi. Jika hasil yang aku dapat dari teman scientist-ku itu adalah sama dengan yang aku duga, mungkin aku harus bergerak. Oh, I don't know. Harus ada keberanian bagiku berbicara dengan kakak tampanku masalah itu nanti.

Tidak pada konteks masalahnya, setidaknya aku mendapat izinnya untuk bertemu dengan si tampan menyesatkan itu walau hanya sesaat. Bukannya aku ingin bertemu dengannya, hanya saja jika aku memberitahunya lewat telepon atau mengirim pesan, aku tidak menjamin tidak akan ada hacker yang meretasnya nanti.

Kumatikan cepat laptop-ku. Tidak ingin mengambil risiko membiarkannya active. Maksudku proses peretasan yang aku lakukan. Jika hacker di luar sana mendeteksi peretasanku, hal buruk yang terjadi adalah penyerangan tiba-tiba ke rumah kami. Hancur dan rata dengan tanah seperti yang terjadi saat aku melakukan hal yang sama di mansion si tampan menyesatkan itu. Oh, no!

Time for dinner!

Langkahku cepat menuju ruang makan. Kakak tampanku dan tunangan cantiknya sudah menungguku di sana. Seperti tidak ada apa pun yang terjadi aku tersenyum juga menyapa mereka. Dinner selalu menyenangkan. Sesekali aku bercerita, oh, dia, si cantik tunangan kakakku yang sering bercerita yang membuat kami tersenyum, terkadang tertawa. Happy family, ya, seperti itu.

Yang terpenting bagiku adalah gadis cantik itu tidak akan menyakiti kakakku, sekarang hingga nanti. Jika itu terjadi, sudah kukatakan aku tidak akan pernah memaafkannya! Bukannya apa, sudah cukup yang dulu dia lakukan pada kakakku dan aku tidak ingin ada hal yang sama terulang lagi. No, not anymore!

"I'm going to sleep."

Itu benar suaraku yang aku tujukan pada mereka‒kakak tampanku juga tunangannya.

The Rogue Hellion - #bountyhunterseries 2.0 [✓] 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang