Chapter 83 - Between Life and Dead

3.8K 253 31
                                    

Please read very very carefully...
xoxo, io
------


I still love you, Ophelia.

That's one.

Masih ingat siapa yang mengucapkan 3 magic words itu?

I love you, Marshmallow.

And, that's is two.

Another 3 magic words, bukan dari laki-laki yang sama. Tahu siapa yang aku maksud? Panggilan manis yang dia berikan khusus untukku itu?

Stop it!

Bukan itu masalah besarku, tetapi apa yang aku lihat saat menunduk, bahkan semakin menunduk sekarang saat tanganku tidak lagi diam, tetapi mengelus hot blue jeans yang aku pakai di bagian noda merah itu berada.

I wanna cry, I do!

Bukan hanya noda merah, tetapi...

DOR!

Oh, God!

Tidak tahu harus bereaksi apa? Pandanganku beralih seketika.

DOR DOR DOR!

Kejadian itu begitu cepat saat aku mendongak. Melihat apa yang ada di atas sana. Nyanyian pistol tanpa henti yang membuatku...

"NOOO."

Itu benar teriakanku. Aku berusaha berdiri, tetapi begitu sakit di bawah sana hingga kuputuskan untuk merangkak seperti tidak peduli lagi akan luka di pergelangan tanganku.

"NOOO."

Sekali lagi aku berteriak dengan pandangan terus ke atas. Bukannya apa, aku melihatnya yang tidak lagi berdiri, tetapi berbaring di rerumputan di atas sana.

I'm so sorry!

Berharap aku dapat bercerita dengan baik. Sayangnya...

"Don't die."

Aku terus bergumam dengan terus merangkak ke atas.

Masih ingin mendengar kisahku? Aku sendiri tidak ingin. Sudah kukatakan sorry. Sungguh aku berusaha bercerita walau aku yakin pipiku sudah begitu basah. Oh, aku tidak tahu. Aku tidak peduli akan hal itu lagi.

Begitu sesak di dalam sana. Pandanganku tidak beralih sedikit pun.

DOR DOR DOR!

Pistol terus bernyanyi. Berharap berhenti, tetapi...

DOR DOR DOR!

Dia tidak lagi berdiri, tetapi tiarap, rata dengan rumput, apa pun namanya. Aku yakin dia berusaha menarik juga melindungi laki-laki yang sudah terbaring di rerumputan yang tidak bergerak lagi jika aku melihatnya dari posisiku yang masih berusaha merangkak naik.

DOR DOR DOR!

Sesekali dia menembakkan pistolnya dengan tangan kirinya yang aku yakin sudah tidak banyak peluru yang tersisa.

DOR DOR DOR!

Aku sendiri tidak tahu di mana pistolku. Sudah pasti lepas saat aku terguling beberapa kali sebelumnya.

DOR DOR DOR!

What?

Mataku membola. Aku mengenal sosok itu sekarang. Di saat yang sama, beberapa orang yang sebelumnya begitu brutal menembakkan pelurunya yang aku tahu dari siluet mereka itu, sekarang mereka tidak lagi berdiri, tetapi...

The Rogue Hellion - #bountyhunterseries 2.0 [✓] 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang