'Because you're a girl.'
Sebelumnya, dia mengucapkan kalimat itu. Sekarang, kalimat yang aku yakin sangat berhubungan yang dia ucapkan.
'I need your DNA.'
Dia tidak bercanda! Tidak berniat hanya untuk mengajakku pergi tanpa makna. Bukan bermakna bagiku, tetapi baginya.
"Apa keputusanmu?"
Suara sexy itu kembali menarikku dari pergumulan pikiranku.
"Wanna help me, Lil'O?"
Lil'O. Now I know. Dia selalu memanggilku dengan nama itu saat...benar-benar memohon! Seperti saat ini juga beberapa menit yang lalu.
"You need a girl not a man, Am I right?"
"Briliant."
Oh, stop!
Bisakah dia tidak mengeluarkan senyum tipis seperti itu. Aku lemah saat wajah tampan itu tersenyum yang semakin menyesatkanku.
"Any girl outside there can help you, Am I right?"
"Ya, but I want you."
"Why?"
"Because I believe."
"What?"
"Kamu akan membantuku."
"Kenapa berpikir aku akan membantumu?"
"I don't know."
Hanya anggukan pelan yang aku berikan. Sialnya, hal itu yang ada di otakku sekarang. I don't know why, seperti dirinya. Mungkin membantunya bukanlah hal yang salah?
"Marshmallow."
"Hmm."
"1st thing?"
Oh, okay. Tentu saja dia menanyakan soal peretasaan itu. Membantunya menghentikan peretasan yang dilakukan oleh Bounty Hacker siapa pun mereka di luar sana yang dia maksud.
"Ya."
Dengan cepat, dia berjalan keluar ruangan, lalu kembali berjalan ke arahku dengan membawa laptop-nya. Aku tidak ingin membuang waktu. Sudah kukatakan waktuku terbatas.
"Now?"
Itu suara sexy-nya. Kenapa dia selalu bertanya seperti itu? Forget it! Aku mengangguk pelan dengan jari-jariku yang sudah mulai bergerak liar di atas keyboard laptop-nya yang sudah berada di pangkuanku sekarang. Dia duduk begitu dekat denganku. Mungkin karena penasaran dengan apa yang aku lakukan? Again, forget it!
I need to be careful!
Bounty Hacker yang aku lawan sekarang bukan hacker yang akan tinggal diam jika mereka kalah dalam cyber war.
"Give me your phone," ucapku di saat yang sama.
Tanpa bersuara, dia memberikan ponselnya. Yang aku lakukan adalah me-non-aktifkan semua sistem operasinya hingga tidak terdeteksi. Oh, aku melakukan hal yang sama pada ponselku hanya untuk satu tujuan, para Bounty Hacker itu tidak akan meretas benda elektronik berpemancar radio yang jelas akan mereka deteksi signal-nya saat aku sedang mengusir mereka dari cyber war ini.
I have to win this war! Jika aku kalah, bukan hanya di dunia maya, mereka akan mengejarku di dunia nyata. Tentu saja bukan hanya aku, tetapi si tampan menyesatkan ini, jelas?
Begitu hening, hanya suara ketikan di keyboard yang terdengar. Sedikit rumit, but, I'll not give up hingga menit-menit berlalu. Kucoba untuk tetap fokus pada apa yang aku lakukan. Itu yang kakak tampanku ajarkan ke padaku saat melakukan peretasan. Jelas itu membantu! Untuk urusan pengendalian diri, jangan meragukanku soal itu, I'm good with that! Aku belajar dengan baik dari kakak tampanku untuk hal itu. It's not right, yang benar adalah aku belajar segala hal darinya. Don't be jealous, I have a great teacher!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rogue Hellion - #bountyhunterseries 2.0 [✓] 🔚
Acción18+ ONLY Sequel of "THE DAMN DEMIGOD" This is an Action - Romance story with Mature content Be WISE reader - bijaklah dalam memilih bacaan ======================================= "Kamu tidak boleh pergi." Itu hal konyol! Aku masih terdiam menatap wa...